Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Akbar: Saya Khawatir Ical Membebani Partai

Kompas.com - 04/09/2013, 16:31 WIB
Deytri Robekka Aritonang

Penulis


JAKARTA, KOMPAS.com — Ketua Dewan Pertimbangan Partai Golkar Akbar Tandjung khawatir pengusungan Ketua Umum DPP Partai Golkar Aburizal Bakrie alias Ical sebagai calon presiden (capres) justru menjadi beban bagi partai. 

"Itu (Ical jadi beban partai) yang saya khawatir. Kalau itu terjadi, tentu kami tidak inginkan. Kami ingin memperkuat institusi partai. Kalau institusi partai lemah, bagaimana perjuangan partai memberikan kesejahteraan rakyat, menghasilkan pemimpin-pemimpin. Itu akan berpengaruh," ujar Akbar seusai diskusi bertajuk Konsep Nusantara dalam Semangat Kemerdekaan NKRI di kantor Forum Dialog Nusantara (FDN), Jakarta, Rabu (4/9/2013).

Akbar juga mengaku khawatir elektabilitas Ical justru membuat elektabilitas Partai Golkar anjlok. Padahal, partai itu memasang target perolehan suara hingga 30 persen pada Pemilu Legislatif 2014 mendatang.

"Dari berbagai survei, kita ketahui elektabilitasnya (Ical) masih di bawah 10 persen, sedangkan proyeksi partai kita sampai 30 persen. Yang kami khawatirkan jangan sampai (Ical) nanti memengaruhi elektabiliitas partai. Padahal, Golkar sudah bertekad mencapai 30 persen," katanya.

Dia mengatakan, jika Ical memang berpengaruh negatif pada elektabilitas Golkar, partainya akan menganalisis penyebab itu. Menurut Akbar, setelah mengetahui penyebabnya, Golkar akan mengevaluasi pencapresan Ical. 

"Dari analisis itu, bukan tidak mungkin kita sampai pada suatu kesimpulan ada yang perlu kita evaluasi," ujar Akbar.

Sebelumnya, Akbar mengaku heran dengan rendahnya tingkat keterpilihan Ical dalam beberapa survei akhir-akhir ini. Padahal, ia sering beriklan di televisi. "Meski elektabilitasnya rendah, kami tetap optimistis majunya Ical sebagai capres akan membuahkan hasil maksimal," ujarnya.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Pakar Hukum Duga Ada 'Orang Kuat' Lindungi Kasus Korupsi Timah yang Jerat Harvey Moeis

Pakar Hukum Duga Ada "Orang Kuat" Lindungi Kasus Korupsi Timah yang Jerat Harvey Moeis

Nasional
Gerindra: Prabowo Tidak Cuma Janji Kata-kata, Dia 'The New Soekarno'

Gerindra: Prabowo Tidak Cuma Janji Kata-kata, Dia "The New Soekarno"

Nasional
TNI Kirim 900 Payung Udara untuk Salurkan Bantuan ke Warga Palestina

TNI Kirim 900 Payung Udara untuk Salurkan Bantuan ke Warga Palestina

Nasional
Terseretnya Nama Jokowi di Pusaran Sengketa Pilpres 2024 di MK...

Terseretnya Nama Jokowi di Pusaran Sengketa Pilpres 2024 di MK...

Nasional
Serangan Balik KPU dalam Sidang Sengketa Pilpres di MK...

Serangan Balik KPU dalam Sidang Sengketa Pilpres di MK...

Nasional
Soal Flu Singapura, Menkes: Ada Varian Baru Tapi Tidak Mematikan Seperti Flu Burung

Soal Flu Singapura, Menkes: Ada Varian Baru Tapi Tidak Mematikan Seperti Flu Burung

Nasional
Kasus yang Jerat Suami Sandra Dewi Timbulkan Kerugian Rp 271 Triliun, Bagaimana Hitungannya?

Kasus yang Jerat Suami Sandra Dewi Timbulkan Kerugian Rp 271 Triliun, Bagaimana Hitungannya?

Nasional
Menkes Minta Warga Tak Panik DBD Meningkat, Kapasitas RS Masih Cukup

Menkes Minta Warga Tak Panik DBD Meningkat, Kapasitas RS Masih Cukup

Nasional
Kursi Demokrat di DPR Turun, AHY: Situasi di Pemilu 2024 Tidak Mudah

Kursi Demokrat di DPR Turun, AHY: Situasi di Pemilu 2024 Tidak Mudah

Nasional
Serba-serbi Pembelaan Kubu Prabowo-Gibran dalam Sidang Sengketa Pilpres di MK

Serba-serbi Pembelaan Kubu Prabowo-Gibran dalam Sidang Sengketa Pilpres di MK

Nasional
Kecerdasan Buatan Jadi Teman dan Musuh bagi Industri Media

Kecerdasan Buatan Jadi Teman dan Musuh bagi Industri Media

Nasional
Saat Sengketa Pilpres di MK Jadi Panggung bagi Anak Yusril, Otto, Maqdir, dan Henry Yoso...

Saat Sengketa Pilpres di MK Jadi Panggung bagi Anak Yusril, Otto, Maqdir, dan Henry Yoso...

Nasional
Pemerintah Kembali Banding di WTO, Jokowi: Saya Yakin Kita Mungkin Kalah Lagi, tapi...

Pemerintah Kembali Banding di WTO, Jokowi: Saya Yakin Kita Mungkin Kalah Lagi, tapi...

Nasional
Menteri ESDM Pastikan Divestasi Saham PT Freeport Akan Sepaket dengan Perpanjangan Kontrak Hingga 2061

Menteri ESDM Pastikan Divestasi Saham PT Freeport Akan Sepaket dengan Perpanjangan Kontrak Hingga 2061

Nasional
Kata Bahlil Usai Terseret dalam Sidang MK Imbas Dampingi Gibran Kampanye di Papua

Kata Bahlil Usai Terseret dalam Sidang MK Imbas Dampingi Gibran Kampanye di Papua

Nasional
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com