"Pertemuan di Singapura itu cuma makan malam biasa, tidak ada pembahasan proyek," ujar Rusdi, di Gedung KPK Jakarta, Selasa (3/9/2013).
Rusdi juga membantah bahwa kliennya sering melakukan pertemuan dengan Widodo. Menurutnya, Rudi hanya satu kali bertemu. Mengenai uang 300.000 dollar AS yang diamankan KPK saat menangkap Rudi, ia membenarkannya. Namun, Rudi tidak tahu untuk apa uang tersebut.
"Iya dia cerita soal uang, tapi dia tidak tahu untuk apa," jelasnya.
Dalam kasus ini, KPK menetapkan Rudi sebagai tersangka atas dugaan menerima pemberian suap dari petinggi PT Kernel Oil Private Limited Simon G Tanjaya senilai 700.000 dollar AS. Uang tersebut diduga diberikan melalui pelatif golfnya, Deviardi alias Ardi.
KPK juga menetapkan Simon dan Ardi sebagai tersangka. Terkait penyidikan kasus ini, penyidik KPK menemukan uang 200.000 dollar AS dalam penggeledahan di ruangan Sekretaris Jenderal Kementerian Energi dan Sumber Daya Mineral Waryono Karno. Asal usul uang ini, belum jelas apakah terkait dengan kasus Rudi atau tidak.
Penyidik KPK juga berencana memeriksa Waryono untuk menjelaskan asal usul uang yang ditemukan dalam tas hitam tersebut. Bukan hanya itu, uang dalam pecahan mata uang asing juga ditemukan KPK dalam penggeledahan di ruangan Rudi di kantor SKK Migas beberapa waktu lalu.
Dari sana, penyidik menyita 60.000 dollar Singapura, 2.000 dollar AS, dan kepingan emas seberat 180 gram. Penyidik juga menemukan uang dalam deposit box Rudi di Bank Mandiri, Jakarta, senilai total 350.000 dollar AS. Selain menyita uang, KPK mengamankan Toyota Camry Hybrid yang diduga milik Rudi. Mobil mewah itu diduga diberikan oleh Deviardi kepada Rudi namun bukan berasal dari PT Kernel.
Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.