Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Kompas.com - 03/09/2013, 14:05 WIB
Sabrina Asril

Penulis


JAKARTA, KOMPAS.com
 — Lama tak terdengar, mantan Gubernur DKI Jakarta Fauzi Bowo tiba-tiba diusulkan Presiden Susilo Bambang Yudhoyono (SBY) menjadi Duta Besar RI untuk Jerman. Apa alasannya?

Wakil Sekretaris Jenderal Partai Demokrat Ramadhan Pohan mengaku tak terkejut dengan usulan nama pria yang kerap dipanggil Foke.

"Pengetahuan budaya dan kultur Jerman cukup kuat. Beliau tidak akan alami kesulitan atau culture shock karena bisa berbahasa sehari-hari bahasa Jerman," ujar Ramadhan di Kompleks Parlemen, Selasa (3/9/2013).

KOMPAS.com/Indra Akuntono Wakil Sekretaris Jenderal DPP Partai Demokrat Ramadhan Pohan

Menurut Ramadhan, dengan kemampuan itu, Fauzi Bowo akan memudahkan Indonesia untuk mengejar target-target yang diharapkan.

"Kalau memang beliau yang diajukan Komisi I. Saya rasa tidak akan ada kendala," kata Wakil Ketua Komisi I DPR ini.

Sementara itu, Wakil Ketua Umum Partai Demokrat Max Sopacua menilai, Foke diusulkan menjadi dubes di Jerman karena sudah lama tinggal di sana.

"Beliau punya banyak kolega di Jerman. Tapi apakah kompeten atau tidak, tergantung fit and proper test-nya," imbuhnya.

22 calon dubes

Selain Fauzi Bowo, mantan Kepala Badan Reserse Kriminal Polri, Komisaris Jenderal (Purnawirawan) Ito Sumardi diusulkan menjadi duta besar oleh Presiden Susilo Bambang Yudhoyono. Komisi I Dewan Perwakilan Rakyat nantinya akan melakukan uji kepatutan dan kelayakan (fit and proper test) kepada para calon dubes.

Berdasarkan informasi yang beredar di wartawan, Fauzi Bowo akan ditempatkan sebagai duta besar RI untuk Jerman, sedangkan Ito Sumardi akan menjadi duta besar RI untuk Myanmar.

Selain dua nama itu, ada 20 nama lainnya yang diusulkan Presiden, antara lain Sekretaris Menteri Pemuda dan Olaharaga Yuli Mumpuni dan juga adik dari Yusril Ihza Mahendra, Yusron Ihza Mahendra. Berikut daftar lengkap 22 usulan nama calon dubes RI:
1. Fauzi Bowo (Jerman)
2. Suprapto Martosetomo (Afrika Selatan)
3. Yuli Mumpuni (Spanyol)
4. Yusron Ihza Mahendra (Jepang)
5. Budi Bowoleksono (Amerika Serikat) menggantikan Dino Patti Djalal yang akan diangkat sebagai Badan Koordinator Penanaman Modal (BKPM)
6. Linggawaty Hakim (Swiss)
7. Komjen (Purn) Ito Sumardi (Uni Myanmar)
8. Letjen (Purn) TNI Jhony Lumintang (Filipina)
9. Yuwono A Putranto (Norwegia)
10. Raudin Anwar (Libya)
11. Abdurrahman M Fachir (Arab Saudi)
12. Jose Antonio Morato Tavares (Selandia Baru)
13. Irmawan Emir Wisnandar (Laos)
14. Sugeng Rahardjo (China)
15. Burhanuddin (Sudan)
16. Nurul Qomar (Brunei Darussalam)
17. Gary Rachman Makmun Jusuf (Fiji)
18. Rahmat Pramono (PTRI ASEAN)
19. Diar Nurbiantoro (Romania)
20. Mulya Wirana (Portugal)
21. Pitono Purnomo (Kamboja)
22. Moenir Ari Soenanda (Peru)

Ketua Komisi I Mahfudz Siddiq menuturkan nama-nama itu nantinya akan dibacakan dalam rapat paripurna yang dilakukan hari ini. Setelah itu, calon dubes akan menjalani fit and proper test atau uji kepatutan dan kelayakan pada tanggal 18-19 September mendatang.

Dapatkan update berita pilihan dan breaking news setiap hari dari Kompas.com. Mari bergabung di Grup Telegram "Kompas.com News Update", caranya klik link https://t.me/kompascomupdate, kemudian join. Anda harus install aplikasi Telegram terlebih dulu di ponsel.

Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

900 Petugas Haji Ikut Bimtek, Beda Pola dengan Tahun Lalu

900 Petugas Haji Ikut Bimtek, Beda Pola dengan Tahun Lalu

Nasional
Proses Sengketa Pemilu Berlangsung Jelang Lebaran, Pegawai MK Disumpah Tak Boleh Terima Apa Pun

Proses Sengketa Pemilu Berlangsung Jelang Lebaran, Pegawai MK Disumpah Tak Boleh Terima Apa Pun

Nasional
Budi Arie Mengaku Belum Dengar Keinginan Jokowi Ingin Masuk Golkar

Budi Arie Mengaku Belum Dengar Keinginan Jokowi Ingin Masuk Golkar

Nasional
PKB Ingin Hasil Pemilu 2024 Diumumkan Malam Ini

PKB Ingin Hasil Pemilu 2024 Diumumkan Malam Ini

Nasional
Hasto Bilang Suara Ganjar-Mahfud Mestinya 33 Persen, Ketum Projo: Halusinasi

Hasto Bilang Suara Ganjar-Mahfud Mestinya 33 Persen, Ketum Projo: Halusinasi

Nasional
KPK Duga Pelaku Korupsi di PT PLN Rekayasa Anggaran dan Pemenang Lelang

KPK Duga Pelaku Korupsi di PT PLN Rekayasa Anggaran dan Pemenang Lelang

Nasional
Prabowo-Gibran Menang di Jawa Barat, Raih 16,8 Juta Suara

Prabowo-Gibran Menang di Jawa Barat, Raih 16,8 Juta Suara

Nasional
KPK Usut Perkara Baru di PLN Unit Sumatera Bagian Selatan Terkait PLTU Bukit Asam

KPK Usut Perkara Baru di PLN Unit Sumatera Bagian Selatan Terkait PLTU Bukit Asam

Nasional
Menko Polhukam Pastikan Data Aman meski Sirekap Terhubung Server Luar Negeri

Menko Polhukam Pastikan Data Aman meski Sirekap Terhubung Server Luar Negeri

Nasional
Soal Maksud Jokowi Panggil 2 Menteri PKB, Budi Arie: Kita Perlu Persatuan

Soal Maksud Jokowi Panggil 2 Menteri PKB, Budi Arie: Kita Perlu Persatuan

Nasional
MER-C Indonesia Kirim 11 Relawan Medis ke Gaza

MER-C Indonesia Kirim 11 Relawan Medis ke Gaza

Nasional
Projo Bilang Kaesang dan Erina Tak Maju Pilkada 2024

Projo Bilang Kaesang dan Erina Tak Maju Pilkada 2024

Nasional
Dapat Restu Jokowi, Sekretaris Pribadi Iriana Maju Pilwalkot Bogor 2024

Dapat Restu Jokowi, Sekretaris Pribadi Iriana Maju Pilwalkot Bogor 2024

Nasional
Rapat dengan DPR, Risma Dicecar soal Banjir Bansos Jelang Pencoblosan

Rapat dengan DPR, Risma Dicecar soal Banjir Bansos Jelang Pencoblosan

Nasional
Tiga Anak Mantan Presiden Raup Suara Besar di Pileg: Trah Soekarno, Soeharto, dan SBY

Tiga Anak Mantan Presiden Raup Suara Besar di Pileg: Trah Soekarno, Soeharto, dan SBY

Nasional
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Lengkapi Profil
Lengkapi Profil

Segera lengkapi data dirimu untuk ikutan program #JernihBerkomentar.

Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com