JAKARTA, KOMPAS.com — Rektor Universitas Paramadina Anies Baswedan mengaku menerima tawaran mengikuti Konvensi Calon Presiden Partai Demokrat lantaran ingat perjuangan kakeknya, AR Baswedan, dalam sejarah berdirinya Republik Indonesia.
Anies bercerita, jika ingin nyaman, lebih baik dirinya tetap melanjutkan kegiatan yang selama ini dilakukan di dunia pendidikan lewat Kampus Paramadina dan Indonesia Mengajar. Tidak ada kontroversi, tidak ada kritik, bahkan cacian hingga hinaan.
"Jalan damai, baik-baik, penuh tepuk tangan dan puji-pujian. Apa yang mau dikritik kirim guru ke seluruh Indonesia? Kalau yang ini (Konvensi) jalan terjal, penuh tantangan, penuh pertarungan," kata Anies dalam pidato di acara Syawalan Alumni HMI-MPO di Hotel Grand Sahid, Jakarta, Sabtu (31/8/2013).
Anies lalu bercerita ketika dirinya menghadiri upacara Kemerdekaan ke-68 RI di Istana Merdeka, Jakarta, pada 17 Agustus lalu. Ia datang mewakili almarhum kakeknya yang baru menerima penghargaan Bintang Mahaputra Adipradana dari negara. Penghargaan itu diberikan Presiden Susilo Bambang Yudhoyono.
Saat pengibaran bendera Merah Putih, Anies mengaku berpikir bahwa ia datang mewakili orang yang telah menghibahkan hidupnya untuk mendirikan republik dengan proses yang panjang. Delapan anggota keluarga, kata dia, harus lahir di delapan kota.
"Tapi ketika di ujung tanpa rumah, tanpa mobil, tanpa segalanya. Telepon pun kami numpang tetangga. Itu cerita di Yogyakarta. Orang yang kalau bicara perang, dia (AR Baswedan) jadi bagian dari pendiri republik ini," kata Anies.
Kini, Anies menyebut tengah diberi tantangan untuk mengurus republik, tetapi harus melalui berkompetisi terlebih dulu. Sebelum menerima tawaran itu, ia sadar akan dikecam dan berbagai hal tak menyenangkan lainnya dari banyak pihak. Pasalnya, publik tengah menyorot miring Demokrat.
"Lalu saya katakan mundur, enggak mau, lalu kalau saya ketemu kakek saya, kira-kira saya bilang, 'Mohon maaf, saya enggak berani dengan semua itu'. Enggak bisa! Insya Allah saya jalani. Bagian mereka (pejuang kemerdekaan) menaikkan bendera itu. Bagian kita memastikan lebih tinggi dan berkibar lebih baik," kata Anies disambut riuh tepuk tangan alumni HMI.
Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.