Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Nazaruddin: Yang Keberatan, Silakan Laporkan Saya ke Polisi

Kompas.com - 29/08/2013, 13:28 WIB
Icha Rastika

Penulis


JAKARTA, KOMPAS.com — Mantan Bendahara Umum Partai Demokrat Muhammad Nazaruddin mengaku tidak ada niat untuk menjatuhkan seseorang dengan "nyanyiannya" yang menyebut sejumlah nama politisi Dewan Perwakilan Rakyat bermain proyek. Nazaruddin mengaku semata-mata hanya ingin membantu Komisi Pemberantasan Korupsi.

"Memang banyak orang yang tersinggung dan mengintimidasi. Tapi intinya saya sekarang sudah itikaf, saya akan betul-betul membantu KPK dengan apa adanya, jadi tidak ada kepentingan apa-apa," kata Nazaruddin di Gedung KPK, Kuningan, Jakarta, Kamis (29/8/2013) seusai diperiksa sebagai saksi kasus Hambalang dan sebagai tersangka kasus dugaan pencucian uang saham perdana PT Garuda.

Nazaruddin pun mempersilakan pihak yang merasa keberatan atas pernyataannya itu untuk melapor ke polisi.

"Siapa yang keberatan silakan laporkan saya pencemaran nama baik. Kalau nanti dipanggil KPK silakan klarifikasi baik-baik," katanya.

Nazaruddin juga menyinggung mantan Ketua Umum DPP Partai Demokrat Anas Urbaningrum yang kini ditetapkan KPK sebagai tersangka kasus dugaan penerimaan hadiah Hambalang. Sebelum Anas ditetapkan sebagai tersangka, Nazaruddin kerap menudingnya.

"Nanti kalau terima uang, balikin ke KPK, cepat-cepat, mudah-mudahan dimaafin daripada bilang saya ini, saya itu. Terakhir kayak Anas, satu rupiah gantung di Monas, berapa biayanya untuk beli tali?" ucap Nazaruddin.

Belakangan ini, Nazaruddin kembali bernyanyi. Dia menyebut sejumlah anggota DPR terlibat kongkalingkong dalam sejumlah proyek pemerintah. Ada 12 proyek yang pernah diungkapkan Nazaruddin melalui kuasa hukumnya, Elza Syarief. Di antara 12 proyek itu, ada proyek pengadaan kartu tanda penduduk elektronik (e-KTP). Untuk proyek ini, Nazaruddin menyebut keterlibatan Anas, anggota Komisi III DPR Setya Novanto, dan Menteri Dalam Negeri Gamawan Fauzi.

Dia juga menyebut adanya proyek fiktif pengadaan pesawat Merpati jenis MA 60 yang nilainya mencapai 200 juta dollar. Dana proyek ini, kata Nazaruddin, mengalir pada 2010 ke sejumlah anggota DPR. Nazaruddin kembali menyebut nama Setya Novanto dan Bendahara Umum PDI-P yang juga Pimpinan Badan Anggaran DPR RI Olly Dondokambey.

Selain itu, menurut Nazaruddin, ada proyek gedung pajak senilai Rp 2,7 triliun. Proyek ini disebut rekayasa Banggar dan Dirjen Pajak periode 2007-2009. Proyek dimenangkan oleh PT Adhi Karya. Pada proyek ini, Nazaruddin kembali menuding Pimpinan Banggar Olly Dondokambey terlibat.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

KPK Pecat 66 Pegawai yang Terlibat Pungli di Rutan

KPK Pecat 66 Pegawai yang Terlibat Pungli di Rutan

Nasional
Program Makan Siang Gratis Masih Dirumuskan, Gibran: Jumlah Penerima segera Kami Pastikan

Program Makan Siang Gratis Masih Dirumuskan, Gibran: Jumlah Penerima segera Kami Pastikan

Nasional
Wapres: Prabowo Lanjutkan Pemerintahan Jokowi, Tak Perlu Transisi

Wapres: Prabowo Lanjutkan Pemerintahan Jokowi, Tak Perlu Transisi

Nasional
Jokowi Disebut Akan Berikan Satyalancana ke Gibran dan Bobby, Istana: Tak Ada Agenda ke Surabaya

Jokowi Disebut Akan Berikan Satyalancana ke Gibran dan Bobby, Istana: Tak Ada Agenda ke Surabaya

Nasional
Takziah ke Rumah Duka, Jokowi Ikut Shalatkan Almarhumah Mooryati Soedibyo

Takziah ke Rumah Duka, Jokowi Ikut Shalatkan Almarhumah Mooryati Soedibyo

Nasional
 Presiden PKS Datangi Nasdem Tower, Disambut Sekjen dan Ketua DPP

Presiden PKS Datangi Nasdem Tower, Disambut Sekjen dan Ketua DPP

Nasional
Gibran: Pelantikan Wapres 6 Bulan Lagi, Saya Ingin ‘Belanja’ Masalah Sebanyak-banyaknya

Gibran: Pelantikan Wapres 6 Bulan Lagi, Saya Ingin ‘Belanja’ Masalah Sebanyak-banyaknya

Nasional
Sambutan Meriah PKB untuk Prabowo

Sambutan Meriah PKB untuk Prabowo

Nasional
Berkelakar, Menkes: Enggak Pernah Lihat Pak Presiden Masuk RS, Berarti Menkesnya Berhasil

Berkelakar, Menkes: Enggak Pernah Lihat Pak Presiden Masuk RS, Berarti Menkesnya Berhasil

Nasional
Pidato Lengkap Prabowo Usai Ditetapkan Jadi Presiden RI Terpilih

Pidato Lengkap Prabowo Usai Ditetapkan Jadi Presiden RI Terpilih

Nasional
Wapres Ma'ruf Amin Apresiasi Prabowo yang Mau Rangkul Semua Pihak

Wapres Ma'ruf Amin Apresiasi Prabowo yang Mau Rangkul Semua Pihak

Nasional
Jokowi: Target Stunting 14 Persen Ambisius, Bukan Hal Mudah

Jokowi: Target Stunting 14 Persen Ambisius, Bukan Hal Mudah

Nasional
KPK Wanti-wanti soal Program Makan Siang Gratis Prabowo, Rosan Angkat Bicara

KPK Wanti-wanti soal Program Makan Siang Gratis Prabowo, Rosan Angkat Bicara

Nasional
KPU Tegaskan Undang Ganjar-Mahfud ke Penetapan Prabowo-Gibran, Kirim Surat Fisik dan Digital

KPU Tegaskan Undang Ganjar-Mahfud ke Penetapan Prabowo-Gibran, Kirim Surat Fisik dan Digital

Nasional
Sebut Sudah Bertemu Beberapa Tokoh, Gibran: Gong-nya Hari Ini Ketemu Wapres Ma’ruf Amin

Sebut Sudah Bertemu Beberapa Tokoh, Gibran: Gong-nya Hari Ini Ketemu Wapres Ma’ruf Amin

Nasional
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com