Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Pakai Pantun, Wiranto Sebut Golkar sebagai Sahabat Sejatinya

Kompas.com - 27/08/2013, 00:05 WIB
Sabrina Asril

Penulis

JAKARTA, KOMPAS.com — Pidato politik Ketua Umum Partai Hanura Wiranto dalam acara Silaturahim Kebangsaan Partai Golkar, Senin (26/8/2013), mendapat sambutan meriah dari kader partai berlambang pohon beringin. Dalam pidato itu, Wiranto menyebut Partai Golkar sebagai sahabat sejati, dirangkaikan dalam sebuah pantun yang mengawali pidatonya.

"Burung betet, burung kutilang, hinggap di atas pohon jati. Biar macet, saya datang kemari, untuk bertemu sahabat sejati," ujar Wiranto. "Alumni" Partai Golkar ini lalu melanjutkan pidato dengan langsung menukik pada pentingnya kebersamaan dalam mengisi kemerdekaan.

Mantan Panglima ABRI di era Soeharto itu menegaskan jangan sampai bangsa Indonesia kalah dari bangsa lain yang lebih kecil. Ia mengingatkan semangat luar biasa yang didapat dari kalangan pemuda masa perjuangan dulu hingga akhirnya membuahkan Sumpah Pemuda. "Walaupun saat itu komunikasi masih susah, transportasi masih sulit, mereka bisa. Tidak ada alasan bagi kita untuk tidak bersatu," imbuhnya.

Usai memberikan sambutan selama lima menit, Wiranto pun mendapat teriakan, "Hidup Wiranto!" Bagaimanapun, pada 2004, Wiranto adalah pemenang Konvensi Partai Golkar sekaligus calon Presiden yang diusung partai tersebut berpasangan dengan Salahudin Wahid. Pasangan ini dikalahkan Susilo Bambang Yudhoyono yang menjadikan Jusuf Kalla yang saat itu adalah fungsionaris Partai Golkar sebagai wakilnya.

Wakil Sekretaris Jenderal Partai Golkar Tantowi Yahya mengatakan ada nuansa berbeda saat Wiranto menyampaikan pidatonya. "Wiranto seperti pidato di hadapan keluarganya. Ini seperti Jose Mourinho kembali ke Chelsea," ujar dia beranalogi.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Baca tentang
Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Prabowo: Saya dan Gibran Manusia Biasa, Kami Butuh Bantuan dan Nasihat

Prabowo: Saya dan Gibran Manusia Biasa, Kami Butuh Bantuan dan Nasihat

Nasional
Diminta Kubu Anies Jadi Saksi Sengketa Pilpres 2024, Airlangga Tunggu Undangan MK

Diminta Kubu Anies Jadi Saksi Sengketa Pilpres 2024, Airlangga Tunggu Undangan MK

Nasional
Pakar Sebut Kesaksian 4 Menteri di Sidang Sengketa Pilpres Penting, Bisa Ungkap Politisasi Bansos

Pakar Sebut Kesaksian 4 Menteri di Sidang Sengketa Pilpres Penting, Bisa Ungkap Politisasi Bansos

Nasional
Prabowo Bilang Demokrasi Tidak Mudah, tetapi Paling Dikehendaki Rakyat

Prabowo Bilang Demokrasi Tidak Mudah, tetapi Paling Dikehendaki Rakyat

Nasional
Menko Polhukam Sebut Pengamanan Rangkaian Paskah Dilakukan Terbuka dan Tertutup

Menko Polhukam Sebut Pengamanan Rangkaian Paskah Dilakukan Terbuka dan Tertutup

Nasional
Prabowo-Gibran Buka Puasa Bareng Golkar, Semeja dengan Airlangga, Agung Laksono, dan Akbar Tandjung

Prabowo-Gibran Buka Puasa Bareng Golkar, Semeja dengan Airlangga, Agung Laksono, dan Akbar Tandjung

Nasional
Fahira Idris: Pendekatan Holistik dan Berkelanjutan Diperlukan dalam Pengelolaan Kawasan Aglomerasi Jabodetabekjur

Fahira Idris: Pendekatan Holistik dan Berkelanjutan Diperlukan dalam Pengelolaan Kawasan Aglomerasi Jabodetabekjur

Nasional
KPK: Baru 29 Persen Anggota Legislatif yang Sudah Serahkan LHKPN

KPK: Baru 29 Persen Anggota Legislatif yang Sudah Serahkan LHKPN

Nasional
Dewas Sudah Teruskan Aduan Jaksa KPK Diduga Peras Saksi Rp 3 Miliar ke Deputi Pimpinan

Dewas Sudah Teruskan Aduan Jaksa KPK Diduga Peras Saksi Rp 3 Miliar ke Deputi Pimpinan

Nasional
Rekening Jaksa KPK yang Diduga Peras Saksi Rp 3 Miliar Diperiksa

Rekening Jaksa KPK yang Diduga Peras Saksi Rp 3 Miliar Diperiksa

Nasional
Kasus Kredit Ekspor LPEI, KPK Buka Peluang Tetapkan Tersangka Korporasi

Kasus Kredit Ekspor LPEI, KPK Buka Peluang Tetapkan Tersangka Korporasi

Nasional
Pakar Hukum Dorong Percepatan 'Recovery Asset' dalam Kasus Korupsi Timah yang Libatkan Harvey Moeis

Pakar Hukum Dorong Percepatan "Recovery Asset" dalam Kasus Korupsi Timah yang Libatkan Harvey Moeis

Nasional
Sidak ke Kalteng, Satgas Pangan Polri Minta Pasar Murah Diintensifkan Jelang Lebaran

Sidak ke Kalteng, Satgas Pangan Polri Minta Pasar Murah Diintensifkan Jelang Lebaran

Nasional
Puspen TNI Sebut Denpom Jaya Dalami Dugaan Prajurit Aniaya Warga di Jakpus

Puspen TNI Sebut Denpom Jaya Dalami Dugaan Prajurit Aniaya Warga di Jakpus

Nasional
Bea Cukai dan Ditresnarkoba Polda Metro Jaya Gagalkan Peredaran Serbuk MDMA dan Kokain Cair

Bea Cukai dan Ditresnarkoba Polda Metro Jaya Gagalkan Peredaran Serbuk MDMA dan Kokain Cair

Nasional
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com