Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

KPK Periksa Wawali Bandung soal Pertemuan Membahas Suap Hakim

Kompas.com - 26/08/2013, 22:41 WIB
Icha Rastika

Penulis


JAKARTA, KOMPAS.com — Komisi Pemberantasan Korupsi menggali informasi soal dugaan adanya pertemuan khusus Wali Kota Bandung Dada Rosada yang membahas rencana pemberian suap kepada hakim Pengadilan Negeri Bandung, Setyabudi Tejocahyono, terkait penanganan kasus korupsi bantuan sosial Pemkot Bandung. Pertanyaan soal dugaan pertemuan ini dikonfirmasikan penyidik KPK kepada Wakil Wali (Wawali) Kota Bandung Ayi Vivananda dalam pemeriksaan, Senin (26/8/2013).

"(Ditanya) mengenai Hakim, apakah saya mengenal Hakim, Wali Kota, Pak Sekda. Tentu saja saya mengenal; dan ditanya apakah ada pertemuan khusus yang membahas penanganan kasus korupsi, saya bilang, tidak ada," ungkap Ayi seusai diperiksa KPK sebagai saksi bagi tersangka Dada Rosada.

Lebih jauh Ayi mengaku tidak tahu soal pertemuan yang membahas mengenai rencana penyuapan. "Jadi intinya saya tidak tahu soal pertemuan yang membahas soal penyuapan. Saya tahu setelah ada kabar penangkapan hakim oleh KPK," kata Ayi lagi.

Ayi mengaku tidak pernah ikut dalam pembahasan itu dan tidak pernah mendapatkan informasi mengenai hal tersebut. Mengenai kedekatan Dada dengan Toto Hutagalung, Ayi mengakui kalau Ketua Organisasi Masyarakat Gasibu Padjajaran itu pernah bertandang ke rumah dinas (pendapa) Dada Rosada. "Ya, pasti pernah dong. Sebagai ketua ormas, pernah," ucapnya.

KPK menetapkan Dada Rosada sebagai tersangka atas dugaan menyuap Hakim Setyabudi Tejocahyono. Dada diduga menyuap Setyabudi bersama-sama mantan Sekda Bandung Edi Siswadi, Toto, pejabat Pemkot Bandung Herry Nurhayat, dan pria bernama Asep Triana yang diduga sebagai suruhan Toto. Diduga, uang yang digunakan untuk menyuap Setyabudi berasal dari patungan para kepala dinas, pinjaman pihak ketiga, dan dana bantuan sosial (bansos) yang sudah cair.

Saat ditanya apakah ada perintah Dada untuk mengumpulkan uang dari kepala dinas untuk diserahkan kepada Setyabudi, Ayi mengaku baru tahu informasi itu setelah penangkapan Setyabudi. "Ya, saya tahunya setelah ada hakim yang ditangkap," ujarnya.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com