Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Boediono Puji Pembangunan di Era Orde Baru

Kompas.com - 22/08/2013, 16:53 WIB
Sandro Gatra

Penulis


JAKARTA, KOMPAS.com -
Wakil Presiden Boediono memuji pembangunan selama rezim orde baru. Menurut Boediono, selama tiga puluh tahun lebih kepemimpinan Soeharto, pemerintah berhasil meningkatkan kesejahteraan rakyat.

Boediono mengatakan, perencanaan pembangunan saat itu dilaksanakan secara sistematis melalui Rencana Pembangunan Lima Tahun (Repelita). Hasilnya, lanjut Boediono, dengan Repelita ditambah kestabilan politik yang relatif terjaga, kehidupan sosial masyarakat baik sekali.

Boediono menambahkan, hal itu terlihat dari data pendapatan rakyat. Pada tahun 1960-an, pendapatan per kapita baru sekitar 70 dollar AS per tahun. Hingga tahun 1997, sudah mencapai 1.000 dollar AS per orang per tahun. Peningkatan indeks pembangunan manusia, sektor pendidikan, dan kesehatan, kata dia, juga baik.

"Dalam waktu 30 tahun kita bisa melipatgandakan pendapatan per kapita. Jadi sebenarnya rezim (orba) bisa meningkatan kesejahteraan," kata Boediono saat memberi kuliah umum kepada para peserta Lembaga Ketahanan Nasional (Lemhanas) di Istana Wakil Presiden, Jakarta, Kamis (22/8/2013).

Hanya saja, kata Boediono, ternyata rakyat tidak cukup diberikan peningkatan penghasilan. Seperti terjadi di negara lain, pada tingkat tertentu rakyat menuntut lebih di waktu tertentu. Di Indonesia, tuntutan itu muncul ketika Indonesia mengalami krisis moneter tahun 1997.

Rakyat Indonesia, kata dia, ketika itu menuntut sistem demokrasi. Rakyat ingin dilibatkan dalam pengambilan keputusan. Rakyat juga menuntut penegakan hukum, pemberantasan korupsi, kolusi, nepotisme (KKN). Akhirnya, rezim orba berubah menjadi zaman reformasi.

Menurut Boediono, calon pemimpin harus tahu sejarah itu dan perjalanan bangsa lainnya agar kelak tidak salah dalam mengambil kebijakan. Pemimpin harus bisa memetik pelajaran dari semua sejarah Indonesia.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Sejarah Hari Bhakti Pemasyarakatan 27 April

Sejarah Hari Bhakti Pemasyarakatan 27 April

Nasional
Tanggal 26 April 2024 Memperingati Hari Apa?

Tanggal 26 April 2024 Memperingati Hari Apa?

Nasional
Golkar Ungkap Faktor Keadilan Jadi Rumusan Prabowo Bentuk Komposisi Kabinet

Golkar Ungkap Faktor Keadilan Jadi Rumusan Prabowo Bentuk Komposisi Kabinet

Nasional
Soal Gugatan PDI-P ke PTUN, Pakar Angkat Contoh Kasus Mulan Jameela

Soal Gugatan PDI-P ke PTUN, Pakar Angkat Contoh Kasus Mulan Jameela

Nasional
Prabowo: Kami Akan Komunikasi dengan Semua Unsur untuk Bangun Koalisi Kuat

Prabowo: Kami Akan Komunikasi dengan Semua Unsur untuk Bangun Koalisi Kuat

Nasional
PDI-P Minta Penetapan Prabowo-Gibran Ditunda, KPU: Pasca-MK Tak Ada Pengadilan Lagi

PDI-P Minta Penetapan Prabowo-Gibran Ditunda, KPU: Pasca-MK Tak Ada Pengadilan Lagi

Nasional
Sedang di Yogyakarta, Ganjar Belum Terima Undangan Penetapan Prabowo-Gibran dari KPU

Sedang di Yogyakarta, Ganjar Belum Terima Undangan Penetapan Prabowo-Gibran dari KPU

Nasional
Pakar Nilai Gugatan PDI-P ke PTUN Sulit Dikabulkan, Ini Alasannya

Pakar Nilai Gugatan PDI-P ke PTUN Sulit Dikabulkan, Ini Alasannya

Nasional
Airlangga Klaim Pasar Respons Positif Putusan MK, Investor Dapat Kepastian

Airlangga Klaim Pasar Respons Positif Putusan MK, Investor Dapat Kepastian

Nasional
PDI-P Sebut Proses di PTUN Berjalan, Airlangga Ingatkan Putusan MK Final dan Mengikat

PDI-P Sebut Proses di PTUN Berjalan, Airlangga Ingatkan Putusan MK Final dan Mengikat

Nasional
Golkar Belum Mau Bahas Jatah Menteri, Airlangga: Tunggu Penetapan KPU

Golkar Belum Mau Bahas Jatah Menteri, Airlangga: Tunggu Penetapan KPU

Nasional
Prabowo: Kami Berhasil di MK, Sekarang Saatnya Kita Bersatu Kembali

Prabowo: Kami Berhasil di MK, Sekarang Saatnya Kita Bersatu Kembali

Nasional
Kepala BNPT: Waspada Perkembangan Ideologi di Bawah Permukaan

Kepala BNPT: Waspada Perkembangan Ideologi di Bawah Permukaan

Nasional
KPK Dalami 2 LHKPN yang Laporkan Kepemilikan Aset Kripto, Nilainya Miliaran Rupiah

KPK Dalami 2 LHKPN yang Laporkan Kepemilikan Aset Kripto, Nilainya Miliaran Rupiah

Nasional
Pertamina dan Polri Jalin Kerja Sama dalam Publikasi untuk Edukasi Masyarakat

Pertamina dan Polri Jalin Kerja Sama dalam Publikasi untuk Edukasi Masyarakat

Nasional
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com