Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Max Sopacua: Konvensi Capres Bisa Pecah Internal Demokrat

Kompas.com - 21/08/2013, 16:48 WIB
Sabrina Asril

Penulis


JAKARTA, KOMPAS.com - Wakil Ketua Umum Partai Demokrat Max Sopacua menilai perhelatan konvensi calon Presiden yang dilakukan partainya saat ini berpotensi memecah belah kesolidan internal partai. Pasalnya, Max melihat sudah banyak pengurus Partai Demokrat yang mulai bergabung menjadi tim sukses dari salah satu kandidat.

"Secara peraturan ketika anggota mendukung figur akan timbul faksi. Partai harusnya mendukung siapa hasil dari konvensi itu. Ini tidak boleh terjadi karena akan pecah di dalam," ujar Max saat dihubungi Rabu (21/8/2013).

Max mengaku sudah menyampaikan ke internal Demokrat bahwa tidak etis jika ada pengurus partai yang mendukung salah satu kandidat. Lagi pula, lanjut Max, komite konvensi belum menetapkan peserta konvensi secara resmi.

"Orang baru peserta konvensi kok udah bikin tim sukses. Ini tidak boleh dong karena tugas partai nantinya mendukung capres yang dihasilkan dari konvensi. Bukan mendukung satu kawan yang baru masuk konvensi," tukas Max.

Anggota Komisi I DPR itu melanjutkan, tidak perlu ada aturan yang mengatur soal larangan pengurus bergabung menjadi tim sukses. Tetapi, ia ingin agar para pengurus Partai Demokrat sadar akan etika berpolitik.

"Sekarang ini semua keliru baik teman-teman yang membikin tim sukses," kritik Max.

Seperti diberitakan, saat ini, komite konvensi Partai Demokrat masih menggodok 26 nama kandidat peserta konvensi. Sebanyak 11 nama di antaranya adalah nama yang diajukan Majelis Tinggi Partai Demokrat. Pada tanggal 31 Agustus mendatang, komite akan menetapkan peserta konvensi secara resmi.

Meski belum diumumkan, sejumlah kandidat sudah sesumbar dan bahkan membentuk tim sukses. Menteri Perdagangan Gita Wirjawan, misalnya, merekrut Ketua DPP Partai Demokrat Kastorius Sinaga. Sementara Wakil Ketua Majelis Tinggi Partai Demokrat Marzuki Alie merekrut Wakil Sekretaris Jenderal Syofwatillah Mohzaib. Dukungan paling kuat didapat oleh Anggota Dewan Pembina Partai Demokrat Pramono Edhie Wibowo. Sebagai adik ipar Ketua Umum Partai Demokrat Susilo Bambang Yudhoyono, Pramono dikabarkan merekrut tim sukses Edhie Baskoro Yudhoyono yang juga merupakan Sekretaris Jenderal partai berwarna biru ini.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Latihan Operasi Laut Gabungan 2024, Koarmada I Siapkan KRI Halasan untuk Tembak Rudal Exocet

Latihan Operasi Laut Gabungan 2024, Koarmada I Siapkan KRI Halasan untuk Tembak Rudal Exocet

Nasional
Yusril: Tak Ada Bukti Kuat Kubu Prabowo-Gibran Curang di Pilpres 2024

Yusril: Tak Ada Bukti Kuat Kubu Prabowo-Gibran Curang di Pilpres 2024

Nasional
Hakim MK Diminta Selamatkan Konstitusi lewat Putusan Sengketa Pilpres 2024

Hakim MK Diminta Selamatkan Konstitusi lewat Putusan Sengketa Pilpres 2024

Nasional
MK Bakal Unggah Dokumen 'Amicus Curiae' agar Bisa Diakses Publik

MK Bakal Unggah Dokumen "Amicus Curiae" agar Bisa Diakses Publik

Nasional
PSI Punya 180 Anggota DPRD, Kaesang: Modal Baik untuk Pilkada

PSI Punya 180 Anggota DPRD, Kaesang: Modal Baik untuk Pilkada

Nasional
Polri Sebut 8 Teroris yang Ditangkap di Sulteng Pernah Latihan Paramiliter di Poso

Polri Sebut 8 Teroris yang Ditangkap di Sulteng Pernah Latihan Paramiliter di Poso

Nasional
MK Kirim Surat Panggilan untuk Hadiri Pembacaan Putusan Sengketa Pilpres 2024

MK Kirim Surat Panggilan untuk Hadiri Pembacaan Putusan Sengketa Pilpres 2024

Nasional
Putusan MK Soal Sengketa Pilpres 2024 Dinilai Bakal Tunjukan Apakah Indonesia Masih Negara Hukum

Putusan MK Soal Sengketa Pilpres 2024 Dinilai Bakal Tunjukan Apakah Indonesia Masih Negara Hukum

Nasional
Daftar Aset Mewah Harvey Moeis yang Disita Kejagung dalam Kasus Dugaan Korupsi Timah

Daftar Aset Mewah Harvey Moeis yang Disita Kejagung dalam Kasus Dugaan Korupsi Timah

Nasional
Hanya Pihak Berkepentingan yang Boleh Hadir di Sidang Putusan Sengketa Pilpres

Hanya Pihak Berkepentingan yang Boleh Hadir di Sidang Putusan Sengketa Pilpres

Nasional
Soal Maju Kembali di Pilkada Jateng, Sudirman Said: Kan Sudah Pernah

Soal Maju Kembali di Pilkada Jateng, Sudirman Said: Kan Sudah Pernah

Nasional
FPI, PA 212, dan GNPF Ulama Dukung Hakim MK Bikin Putusan yang Seadil-adilnya

FPI, PA 212, dan GNPF Ulama Dukung Hakim MK Bikin Putusan yang Seadil-adilnya

Nasional
Bantah Putusan Bocor, MK: Rapat Hakim Masih sampai Minggu

Bantah Putusan Bocor, MK: Rapat Hakim Masih sampai Minggu

Nasional
Jaga Independensi, MK Sembunyikan Karangan Bunga yang Sindir Sengketa Pilpres 2024

Jaga Independensi, MK Sembunyikan Karangan Bunga yang Sindir Sengketa Pilpres 2024

Nasional
Busyro Muqqodas Harap Putusan MK Soal Sengketa Pilpres Berpihak pada Etika Kenegaraan

Busyro Muqqodas Harap Putusan MK Soal Sengketa Pilpres Berpihak pada Etika Kenegaraan

Nasional
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com