Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Golkar Akui Banyak Pengurus Daerah yang Manja soal Dana

Kompas.com - 20/08/2013, 12:51 WIB
Sabrina Asril

Penulis


JAKARTA, KOMPAS.com - Sekretaris Badan Koordinasi Pemenangan Pemilu (BKPP) Partai Golkar Rully Chairul Azwar menilai keluhan dana yang disampaikan pengurus daerah adalah persoalan klasik di partainya. Rully mengakui, ada beberapa Dewan Pimpinan Daerah (DPD) yang sangat bergantung pada pusat untuk kebutuhan operasionalnya.

"Kalau soal dana itu masalah klasik, orang anggap DPD Golkar itu manja-manja karena tergantung pusat," ujar Rully, di Kompleks Parlemen, Selasa (20/8/2013).

Ia mengungkapkan, keluhan daerah yang disampaikan Ketua Dewan Pertimbangan Partai Golkar Akbar Tanjung sebenarnya hanya suara segelintir orang.

"Ada daerah lain yang mandiri, enggak semuanya ngeluh. Yang ngeluh ini karena dia tidak punya sumber lain di samping dari pusat," kata Rully.

Untuk mengatasi persoalan ini, ia meminta pengurus daerah Golkar untuk bisa mandiri. Pengurus pusat Golkar, katanya, tetap akan membantu daerah mempersiapkan pemilu.

"Misalnya saja kami akan bantu soal bendera, alat peraga, sampai dana untuk saksi. Dana untuk saksi ini yang cukup besar," kata anggota Dewan Perwakilan Rakyat itu.

Dia memperkirakan, dana untuk saksi seluruh Indonesia mencapai Rp 120 miliar. Saat ini, ia memaparkan,Golkar  masih melakukan penghitungan untuk menetapkan besarnya bantuan yang diterima pengurus di daerah.

Lebih lanjut, Rully menegaskan,rapat pimpinan nasional (rapimnas) Partai Golkar pada bulan Oktober mendatang tidak mengevaluasi rencana pencapresan Ketua Umum Partai Golkar Aburizal "Ical" Bakrie. Rapimnas, katanya, hanya menjadi forum persiapan pemilu.

"Tidak ada evaluasi Ical. Yang dibahas apakah wakil bisa menaikkan elektabilitasnya, bagaimana peranan partai bisa tingkatkan elektabilitas Ical," kata Rully.

Akbar Tanjung kritik Ical

Seperti diberitakan, Akbar Tanjung mengatakan, partainya akan melakukan evaluasi internal. Evaluasi itu akan menyasar pada nasib Golkar di bawah kepemimpinan Ical.

"Evaluasinya akan kami sampaikan pada waktunya. Evaluasi itu akan kami jadikan sebagai bahan pemikiran dan bahan diskusi di internal Golkar," kata Akbar pekan lalu.  

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Baca tentang
Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

MK Ungkap Baru Kali Ini Banyak Pihak Ajukan Diri sebagai Amicus Curiae

MK Ungkap Baru Kali Ini Banyak Pihak Ajukan Diri sebagai Amicus Curiae

Nasional
Bappilu PPP Sudah Dibubarkan, Nasib Sandiaga Ditentukan lewat Muktamar

Bappilu PPP Sudah Dibubarkan, Nasib Sandiaga Ditentukan lewat Muktamar

Nasional
Yusril Anggap Barang Bukti Beras Prabowo-Gibran di Sidang MK Tak Buktikan Apa-apa

Yusril Anggap Barang Bukti Beras Prabowo-Gibran di Sidang MK Tak Buktikan Apa-apa

Nasional
Panglima TNI Tegaskan Operasi Teritorial Tetap Dilakukan di Papua

Panglima TNI Tegaskan Operasi Teritorial Tetap Dilakukan di Papua

Nasional
TNI Kembali Pakai Istilah OPM, Pengamat: Cenderung Pakai Pendekatan Operasi Militer dalam Mengatasinya

TNI Kembali Pakai Istilah OPM, Pengamat: Cenderung Pakai Pendekatan Operasi Militer dalam Mengatasinya

Nasional
Tim Hukum Ganjar-Mahfud Tetap Beri Angka Nol untuk Perolehan Suara Prabowo-Gibran

Tim Hukum Ganjar-Mahfud Tetap Beri Angka Nol untuk Perolehan Suara Prabowo-Gibran

Nasional
Soal Bantuan Presiden, Kubu Ganjar-Mahfud: Kalau Itu Transparan, kenapa Tak Diumumkan dari Dulu?

Soal Bantuan Presiden, Kubu Ganjar-Mahfud: Kalau Itu Transparan, kenapa Tak Diumumkan dari Dulu?

Nasional
Minta MK Kabulkan Sengketa Hasil Pilpres, Kubu Anies: Kita Tidak Rela Pemimpin yang Terpilih Curang

Minta MK Kabulkan Sengketa Hasil Pilpres, Kubu Anies: Kita Tidak Rela Pemimpin yang Terpilih Curang

Nasional
Mardiono Jajaki Pertemuan dengan Prabowo Setelah Putusan MK

Mardiono Jajaki Pertemuan dengan Prabowo Setelah Putusan MK

Nasional
Mardiono Sebut Ada Ajakan Informal dari PAN dan Golkar Gabung ke Koalisi Prabowo-Gibran

Mardiono Sebut Ada Ajakan Informal dari PAN dan Golkar Gabung ke Koalisi Prabowo-Gibran

Nasional
Jokowi Bertemu Bos Apple di Istana Besok Pagi, Akan Bahas Investasi

Jokowi Bertemu Bos Apple di Istana Besok Pagi, Akan Bahas Investasi

Nasional
Otto Hasibuan Sebut Kubu Anies dan Ganjar Tak Mau Tahu dengan Hukum Acara MK

Otto Hasibuan Sebut Kubu Anies dan Ganjar Tak Mau Tahu dengan Hukum Acara MK

Nasional
Sekjen PDI-P Ungkap Bupati Banyuwangi Diintimidasi, Diperiksa Polisi 6 Jam

Sekjen PDI-P Ungkap Bupati Banyuwangi Diintimidasi, Diperiksa Polisi 6 Jam

Nasional
Menteri ESDM Jelaskan Dampak Konflik Iran-Israel ke Harga BBM, Bisa Naik Luar Biasa

Menteri ESDM Jelaskan Dampak Konflik Iran-Israel ke Harga BBM, Bisa Naik Luar Biasa

Nasional
Jawab PAN, Mardiono Bilang PPP Sudah Akui Kemenangan Prabowo-Gibran

Jawab PAN, Mardiono Bilang PPP Sudah Akui Kemenangan Prabowo-Gibran

Nasional
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com