Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Kemenag: Insya Allah, Esok Hari Lebaran

Kompas.com - 07/08/2013, 17:54 WIB
Sandro Gatra

Penulis


JAKARTA, KOMPAS.com
- Hasil pemantauan hilal dengan metode rukyah ditambah data hisab, kemungkinan besar 1 Syawal 1434 H jatuh pada hari Kamis (8/8/2013). Hal itu terungkap dalam laporan data hisab dan pelaksanaan Rukyatul Hilal di Kementerian Agama, Jakarta, Rabu (7/8/2013) sore.

Dilaporkan, pemantauan hilal dari Pelabuhan Ratu, Jawa Barat, tinggi hilal sudah mencapai 3,87 derajat dan umur hilal 13 jam. Untuk menetapkan 1 Syawal, pemerintah mensyaratkan tinggi hilal minimal 2 derajat dan umur hilal 8 jam.

Adapun berdasarkan metode hisab yang dipaparkan dalam pertemuan di Kepulauan Riau pada Juni 2013, awal Syawal 1434 H jatuh pada Kamis besok.

"Insya Allah dengan posisi hilal yang cukup baik, memberikan kesempatan kepada kita untuk bersatu. Di seluruh wilayah Indonesia ketinggan hilal di atas 2 derajat, bahkan hampir 4 derajat," kata anggota Badan Hisab Rukyah Kemenag Cecep Nurwendaya saat pemaparan.

Para perwakilan ormas Islam yang hadir langsung bertepuk tangan. Dalam acara itu, pemerintah mengundang 35 ormas Islam di Indonesia serta perwakilan negara-negara sahabat. Namun, seperti ketika penetapan awal Ramadhan lalu, perwakilan PP Muhamaddiyah tidak hadir. Muhammadiyah sudah menetapkan Idul Fitri jatuh pada Kamis besok.

Meski demikian, pemerintah akan secara resmi memutuskan 1 Syawal dalam Sidang Isbat Awal Syawal 1434 H yang digelar malam nanti. Sidang akan dipimpin Menteri Agama Suryadharma Ali.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Baca tentang
Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

[POPULER NASIONAL] Anies-Muhaimin Hadir Penetapan Presiden-Wapres Terpilih Prabowo-Gibran | Mooryati Soedibjo Tutup Usia

[POPULER NASIONAL] Anies-Muhaimin Hadir Penetapan Presiden-Wapres Terpilih Prabowo-Gibran | Mooryati Soedibjo Tutup Usia

Nasional
Sejarah Hari Posyandu Nasional 29 April

Sejarah Hari Posyandu Nasional 29 April

Nasional
Tanggal 27 April 2024 Memperingati Hari Apa?

Tanggal 27 April 2024 Memperingati Hari Apa?

Nasional
Wakil Ketua KPK Dinilai Punya Motif Buruk Laporkan Anggota Dewas

Wakil Ketua KPK Dinilai Punya Motif Buruk Laporkan Anggota Dewas

Nasional
Jokowi Ungkap Kematian akibat Stroke, Jantung dan Kanker di RI Capai Ratusan Ribu Kasus Per Tahun

Jokowi Ungkap Kematian akibat Stroke, Jantung dan Kanker di RI Capai Ratusan Ribu Kasus Per Tahun

Nasional
Temui Jokowi, Prabowo dan Gibran Tinggalkan Istana Setelah 2 Jam

Temui Jokowi, Prabowo dan Gibran Tinggalkan Istana Setelah 2 Jam

Nasional
AJI Nilai Sejumlah Pasal dalam Draf Revisi UU Penyiaran Ancam Kebebasan Pers

AJI Nilai Sejumlah Pasal dalam Draf Revisi UU Penyiaran Ancam Kebebasan Pers

Nasional
Ketua KPK Sebut Langkah Nurul Ghufron Laporkan Anggota Dewas Sikap Pribadi

Ketua KPK Sebut Langkah Nurul Ghufron Laporkan Anggota Dewas Sikap Pribadi

Nasional
Daftar Hari Besar Nasional dan Internasional Mei 2024

Daftar Hari Besar Nasional dan Internasional Mei 2024

Nasional
AHY Wanti-wanti Pembentukan Koalisi Jangan Hanya Besar Namun Keropos

AHY Wanti-wanti Pembentukan Koalisi Jangan Hanya Besar Namun Keropos

Nasional
Prabowo Presiden Terpilih, AHY: Kami Imbau Semua Terima Hasil, Semangat Rekonsiliasi

Prabowo Presiden Terpilih, AHY: Kami Imbau Semua Terima Hasil, Semangat Rekonsiliasi

Nasional
Prabowo: Jangan Jadi Pemimpin kalau Tak Kuat Diserang, Duduk di Rumah Nonton TV Saja

Prabowo: Jangan Jadi Pemimpin kalau Tak Kuat Diserang, Duduk di Rumah Nonton TV Saja

Nasional
Dewas Akan Sidangkan Dugaan Pelanggaran Etik Wakil Ketua KPK Nurul Ghufron 2 Mei

Dewas Akan Sidangkan Dugaan Pelanggaran Etik Wakil Ketua KPK Nurul Ghufron 2 Mei

Nasional
Prabowo-Gibran Tiba di Istana untuk Bertemu Jokowi

Prabowo-Gibran Tiba di Istana untuk Bertemu Jokowi

Nasional
AHY Sebut Lahan 2.086 Hektare di IKN Belum 'Clear', Masih Dihuni Warga

AHY Sebut Lahan 2.086 Hektare di IKN Belum "Clear", Masih Dihuni Warga

Nasional
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com