Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Ical: Lapindo Tak Tenggelamkan Saya di 2014

Kompas.com - 06/08/2013, 20:53 WIB
Indra Akuntono

Penulis


JAKARTA, KOMPAS.com
— Ketua Umum DPP Partai Golkar Aburizal "Ical" Bakrie optimistis memenangkan pemilihan presiden periode 2014-2019. Baginya, tak ada alasan untuk mundur dan tak ada yang dapat menenggelamkannya, termasuk masalah semburan lumpur Lapindo.

Ical menuturkan, dirinya yakin semburan lumpur Lapindo tak akan mengganggunya karena berdasarkan hasil survei yang dipegangnya, ia selalu unggul di Sidoarjo, tempat di mana lumpur itu menyembur. Menurutnya, hal itu terjadi karena masyarakat sekitar memahami betul akar persoalan Lapindo. Mereka juga mempersepsikannya sebagai figur yang bertanggung jawab atas semburan lumpur tersebut.

"Kalau ditanya di Jawa Timur, saya paling bagus di mana? Di Sidoarjo. Kenapa? Karena orang Sidoarjo tahu betul keadaannya," kata Ical di Gedung Pusat Dakwah Muhammadiyah, Jakarta, Selasa (6/8/2013).

Ical menyampaikan, ia telah membeli lahan masyarakat di lokasi terdampak semburan lumpur Lapindo dengan harga 20 kali lipat nilai jual obyek pajak. Ical mengaku telah mengeluarkan uang pribadi untuk pembayaran lahan pada 90 persen warga dengan nilai sekitar Rp 9 triliun.

Dia semakin yakin untuk maju dan memenangi pilpres lantaran di periode sebelumnya posisi yang ia alami pernah terjadi. Pada 2009, kata Ical, Presiden Susilo Bambang Yudhoyono dianggapnya kurang populer, tetapi mampu memenangkan pilpres.

"Di luar (Sidoarjo) kenapa tidak populer? Karena dibuat oleh lawan politik. Masalah Lapindo, tidak masalah. Saya akan selesaikan, dan saya akan selesaikan, dan saya tidak akan mundur (sebagai capres)," ujarnya.

Sebelumnya, Bendahara Umum PP Muhammadiyah Anwar Abbas menyatakan dirinya pesimistis Ical akan menang dalam pilpres. Pasalnya, Ical tersandung masalah lumpur Lapindo.

Atas dasar itu, Anwar mengimbau, bila Ical bersikukuh menjadi capres, ia harus merebut simpati rakyat dengan mengunjungi dan tinggal bersama masyarakat di sekitar lokasi terdampak semburan lumpur Lapindo.

Jika tak sependapat, Anwar menyarankan Ical untuk mundur sebagai capres. "Hanya satu saja, masalah Lapindo. Lapindo harus diselesaikan. Datang dan tinggal sebulan di daerah itu untuk memperlihatkan Bang Ical serius dan bersungguh-sungguh. Kalau tidak mampu menyelesaikan, mundur saja, lebih baik digunakan untuk kepentingan lain," ujar Anwar.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Baca tentang
Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Sebut Jaksa TI Tak Punya Mercy, KPK: Foto di Rumah Tetangga

Sebut Jaksa TI Tak Punya Mercy, KPK: Foto di Rumah Tetangga

Nasional
Kasus Korupsi Timah, Kejagung Dalami Kepemilikan Jet Pribadi Harvey Moeis

Kasus Korupsi Timah, Kejagung Dalami Kepemilikan Jet Pribadi Harvey Moeis

Nasional
Prabowo Minta Pendukung Tak Gelar Aksi saat MK Bacakan Putusan Sengketa Pilpres 2024

Prabowo Minta Pendukung Tak Gelar Aksi saat MK Bacakan Putusan Sengketa Pilpres 2024

Nasional
Demokrat Sampaikan Kriteria Kadernya yang Bakal Masuk Kabinet Mendatang

Demokrat Sampaikan Kriteria Kadernya yang Bakal Masuk Kabinet Mendatang

Nasional
Antam Fokus Eksplorasi 3 Komoditas, Pengeluaran Preliminary Unaudited  Capai Rp 17,43 Miliar

Antam Fokus Eksplorasi 3 Komoditas, Pengeluaran Preliminary Unaudited Capai Rp 17,43 Miliar

Nasional
KPK Akan Panggil Kembali Gus Muhdlor sebagai Tersangka Pekan Depan

KPK Akan Panggil Kembali Gus Muhdlor sebagai Tersangka Pekan Depan

Nasional
Gibran Dikabarkan Ada di Jakarta Hari Ini, TKN: Agenda Pribadi

Gibran Dikabarkan Ada di Jakarta Hari Ini, TKN: Agenda Pribadi

Nasional
Unjuk Rasa di Patung Kuda Diwarnai Lempar Batu, TKN Minta Pendukung Patuhi Imbauan Prabowo

Unjuk Rasa di Patung Kuda Diwarnai Lempar Batu, TKN Minta Pendukung Patuhi Imbauan Prabowo

Nasional
Pemerintahan Baru Indonesia dan Harapan Perdamaian Rusia-Ukraina

Pemerintahan Baru Indonesia dan Harapan Perdamaian Rusia-Ukraina

Nasional
Prabowo Terima Kunjungan Eks PM Inggris Tony Blair di Kemenhan, Ini yang Dibahas

Prabowo Terima Kunjungan Eks PM Inggris Tony Blair di Kemenhan, Ini yang Dibahas

Nasional
KPK Sebut Surat Sakit Gus Muhdlor Ganjil: Agak Lain Suratnya, Sembuhnya Kapan Kita Enggak Tahu

KPK Sebut Surat Sakit Gus Muhdlor Ganjil: Agak Lain Suratnya, Sembuhnya Kapan Kita Enggak Tahu

Nasional
Panglima AL Malaysia Datang ke Indonesia, Akan Ikut Memperingati 3 Tahun KRI Nanggala

Panglima AL Malaysia Datang ke Indonesia, Akan Ikut Memperingati 3 Tahun KRI Nanggala

Nasional
Beralasan Sakit, Gus Muhdlor Tak Penuhi Panggilan KPK

Beralasan Sakit, Gus Muhdlor Tak Penuhi Panggilan KPK

Nasional
Minta MK Urai Persoalan pada Pilpres 2024, Sukidi: Seperti Disuarakan Megawati

Minta MK Urai Persoalan pada Pilpres 2024, Sukidi: Seperti Disuarakan Megawati

Nasional
PPATK Bakal Tindaklanjuti Informasi Jokowi soal Indikasi Pencucian Uang lewat Aset Kripto Rp 139 Triliun

PPATK Bakal Tindaklanjuti Informasi Jokowi soal Indikasi Pencucian Uang lewat Aset Kripto Rp 139 Triliun

Nasional
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com