"Ya salah satunya ada wakil ketua DPR yang terlibat sih," ujar Nazaruddin di Gedung Komisi Pemberantasan Korupsi, Selasa (2/8/2013), seusai diperiksa.
Namun, Nazaruddin tidak menyebutkan nama wakil ketua DPR yang dimaksudnya itu. Mantan anggota DPR tersebut hanya mengatakan bahwa nama pimpinan DPR itu sudah disebutkannya sebelum ini.
"Seperti yang saya sebutkan namanya kemarin, itu semuanya nanti akan dibuktikan," sambung Nazaruddin.
Dia juga tidak menyebutkan nama proyek yang katanya melibatkan wakil ketua DPR itu. Hanya, Nazaruddin menyebut nilai proyek tersebut hampir mencapai Rp 6 triliun.
"Yang pasti proyeknya saja hampir Rp 6 triliun, tentu bagi-baginya juga ratusan miliar," ungkapnya.
Sebelum bicara soal keterlibatan wakil ketua DPR ini, Nazaruddin kembali menyinggung soal proyek fiktif pengadaan merpati jenis M 60 serta proyek pengadaan E KTP yang nilainya sekitar Rp 5,8 triliun. Untuk proyek pengadaan pesawat, Nazaruddin mengaku diperintah Anas untuk menerima uang.
Dia juga mengungkapkan kalau uang proyek Merpati ini tidak hanya diterimanya. Uang hasil korupsi proyek ini, menurut Nazaruddin, juga diterima bendahara partai lain, yakni Bendahara Umum Partai Golkar Setya Novanto.
Sebelumnya Nazaruddin juga menyebut bahwa Bendahara Umum PDI-P Olly Dondokambey ikut menerima uang dari proyek pesawat tersebut. Selain itu, Nazaruddin menyebut Olly terlibat proyek pembangunan gedung pajak. Tudingan Nazaruddin ini pun dibantah oleh para politisi Partai Golkar dan PDI Perjuangan.
Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.