"Jadi diharapkan untuk polisi yang ada di desa ini dapat melihat sindrom serta gejala-gejala apa yang akan terjadi saat pemilu. Kemudian segera dilaporkan agar segera dicarikan obatnya," kata Oegroseno seusai acara pelantikan dirinya di Mabes Polri, Jakarta, Jumat (2/8/2013).
Oegroseno mengatakan, strategi itu sebenarnya telah direncanakan sejak lama oleh Kapolri Jenderal (Pol) Timur Pradopo. Dengan penerapan strategi, persoalan yang terjadi seperti pada pelaksanaan pemilu-pemilu sebelumnya diharapkan tidak lagi terulang.
"Jangan seperti 2004 dan 2009, yang sudah terjadi baru dicarikan obatnya. Ini prioritas untuk 2014," ujarnya.
Selain itu, Oegroseno berharap agar nantinya polisi yang akan terjun di lapangan dapat menjadi polisi yang utuh, yaitu aparat yang dapat menjawab semua persoalan yang terjadi di lapangan dengan baik.
"Ini yang diciptakan bersama, jadi jika ditanya apa pun, ini harus bisa dijawab," katanya.
Sementara itu, saat disinggung rencananya untuk memulai blusukan ala Gubernur DKI Jakarta, Oegroseno enggan membeberkannya.
"Setiap saat. Jangan ditentukan, nanti ketahuan. Namanya blusukan. Nanti malam boleh blusukan," selorohnya.
Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.