Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

2 Jenazah Terduga Teroris Dikembalikan ke Keluarga

Kompas.com - 01/08/2013, 22:33 WIB
Dani Prabowo

Penulis


JAKARTA, KOMPAS.com - Mabes Polri akhirnya memulangkan dua jenazah terduga teroris yang tewas ketika penyergapan di Tulungagung, Jawa Timur, Dayah alias Kim dan Rizal. Keduanya dipulangkan setelah tim Disaster Victim Identification menyelesaikan proses pemeriksaan DNA keduanya.

Kadiv Humas Polri Irjen Pol Ronny Franky Sompie mengatakan, jenazah Dayah alias Muhammad Hidayat, telah diberangkatkan dari RS Kramatjati, Jakarta Timur, pada Kamis (8/1/2013) ini  sekitar pukul 11.30 WIB. Jenazah Dayah diterima saudaranya yang bernama Achsanul Huda.

"Jenazah Muhammad Hidayat diterima oleh kakaknya setelah mendapat kuasa dari ibu kandung dan istri almarhum," kata Ronny melalui pesan singkat yang diterima wartawan, Kamis.

Sesuai rencana, Ronny mengatakan, jenazah akan dimakamkan oleh pihak keluarga di Desa Blimbing, Lamongan, Jawa Timur. "(Mabes) sudah koordinasi dengan Polres Lamongan (terkait rencana pemakaman itu)," ujarnya.

Sementara jenazah Rizal alias Eko Suryanto telah diberangkatkan dari RS Kramatjati pukul 10.30 WIB. Jenazah Rizal dipulangkan ke kediaman orangtuanya di Klaten, Yogyakarta. "Jenazah Eko Suryanto diperkirakan tiba di Klaten pukul 24.00 WIB, dan (kami) sudah berkoordinasi dengan pihak Polres Klaten," ujarnya.

Sebelumnya diberitakan, Tim Densus 88 Antiteror menyergap empat orang terduga teroris di Jalan Pahlawan, Kedungwaru, Tulungagung, Jawa Timur, Senin (22/7/2013) lalu. Kejadian yang berlangsung sekitar pukul 08.45 sempat diwarnai aksi baku tembak antara petugas dan para terduga teroris. 

Akibatnya, dua terduga teroris, bernama Dayah alias Kim dan Rizal, tewas ditembak polisi. Sedangkan dua terduga teroris lainnya, yakni Mugi Hartanto dan Sapari menyerahkan diri kepada petugas. Dua jenazah terduga teroris tersebut lantas sempat dibawa ke Rumah Sakit Bhayangkara Kediri, Jawa Timur.

Dari penangkapan tersebut, petugas menyita dua barang bukti berupa sepucuk senjata api jenis revolver dan sebuah bom yang terdapat di dalam tas yang dibawa pelaku. Polisi menduga, keempat terduga teroris itu memiliki hubungan dengan kelompok teroris asal Poso.  Selain itu, mereka diduga juga terlibat dalam serangkaian aksi terorisme yang terjadi di Bali, Solo dan Medan.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Penetapan Prabowo-Gibran Hari Ini, Ganjar: Saya Belum Dapat Undangan

Penetapan Prabowo-Gibran Hari Ini, Ganjar: Saya Belum Dapat Undangan

Nasional
Prabowo-Gibran Sah Jadi Presiden dan Wapres Terpilih, Bakal Dilantik 20 Oktober 2024

Prabowo-Gibran Sah Jadi Presiden dan Wapres Terpilih, Bakal Dilantik 20 Oktober 2024

Nasional
[POPULER NASIONAL] Para Ketum Parpol Kumpul di Rumah Mega | 'Dissenting Opinion' Putusan Sengketa Pilpres Jadi Sejarah

[POPULER NASIONAL] Para Ketum Parpol Kumpul di Rumah Mega | "Dissenting Opinion" Putusan Sengketa Pilpres Jadi Sejarah

Nasional
Sejarah Hari Bhakti Pemasyarakatan 27 April

Sejarah Hari Bhakti Pemasyarakatan 27 April

Nasional
Tanggal 26 April 2024 Memperingati Hari Apa?

Tanggal 26 April 2024 Memperingati Hari Apa?

Nasional
Golkar Ungkap Faktor Keadilan Jadi Rumusan Prabowo Bentuk Komposisi Kabinet

Golkar Ungkap Faktor Keadilan Jadi Rumusan Prabowo Bentuk Komposisi Kabinet

Nasional
Soal Gugatan PDI-P ke PTUN, Pakar Angkat Contoh Kasus Mulan Jameela

Soal Gugatan PDI-P ke PTUN, Pakar Angkat Contoh Kasus Mulan Jameela

Nasional
Prabowo: Kami Akan Komunikasi dengan Semua Unsur untuk Bangun Koalisi Kuat

Prabowo: Kami Akan Komunikasi dengan Semua Unsur untuk Bangun Koalisi Kuat

Nasional
PDI-P Minta Penetapan Prabowo-Gibran Ditunda, KPU: Pasca-MK Tak Ada Pengadilan Lagi

PDI-P Minta Penetapan Prabowo-Gibran Ditunda, KPU: Pasca-MK Tak Ada Pengadilan Lagi

Nasional
Sedang di Yogyakarta, Ganjar Belum Terima Undangan Penetapan Prabowo-Gibran dari KPU

Sedang di Yogyakarta, Ganjar Belum Terima Undangan Penetapan Prabowo-Gibran dari KPU

Nasional
Pakar Nilai Gugatan PDI-P ke PTUN Sulit Dikabulkan, Ini Alasannya

Pakar Nilai Gugatan PDI-P ke PTUN Sulit Dikabulkan, Ini Alasannya

Nasional
Airlangga Klaim Pasar Respons Positif Putusan MK, Investor Dapat Kepastian

Airlangga Klaim Pasar Respons Positif Putusan MK, Investor Dapat Kepastian

Nasional
PDI-P Sebut Proses di PTUN Berjalan, Airlangga Ingatkan Putusan MK Final dan Mengikat

PDI-P Sebut Proses di PTUN Berjalan, Airlangga Ingatkan Putusan MK Final dan Mengikat

Nasional
Golkar Belum Mau Bahas Jatah Menteri, Airlangga: Tunggu Penetapan KPU

Golkar Belum Mau Bahas Jatah Menteri, Airlangga: Tunggu Penetapan KPU

Nasional
Prabowo: Kami Berhasil di MK, Sekarang Saatnya Kita Bersatu Kembali

Prabowo: Kami Berhasil di MK, Sekarang Saatnya Kita Bersatu Kembali

Nasional
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com