“Saya punya modal yang pertama, sudah ada presiden yang namanya Mubarok, Barack Obama. Dua-duanya juga dari Partai Demokrat. Selain itu, mayoritas pemilih di Indonesia tiap hari menyebut nama saya,” ujar Mubarok saat dihubungi, Rabu (31/7/2013).
Ia pun kemudian mencontohkan lantunan shalawat yang mencantumkan bunyi yang mirip namanya. Selain faktor keberuntungan itu, Mubarok juga mengaku mempunyai modal finansial yang cukup kuat. Ia mengklaim setidaknya sudah ada tiga konglomerat yang siap mendanai pencalonannya.
Siapa tiga konglomerat itu? “Mereka enggak mau sebut, saya modalnya hanya itu saja. Enggak ada dana lain. Yang jelas mereka bukan dari parpol. Jumlahnya enggak banyak. Hanya untuk sosialisasi, sangat kecil bagi mereka yang pengusaha,” tutur Mubarok.
Mantan anggota MPR periode 1999-2004 ini menilai belum ada kandidat capres yang menonjol. “Oleh karena itu, saya ikut, saya akan memberikan contoh untuk mendukung siapa saja yang nantinya akan menang konvensi. Kalau yang lain-lain kan kalah, terus menuntut, saya tidak, saya akan mendukung. Itu politik bijaksana,” ujarnya.
Terkait pencalonannya ini, Mubarok mengaku belum meminta restu dari Ketua Umum DPP Partai Demokrat Susilo Bambang Yudhoyono. Ia juga menyatakan tidak akan membentuk tim sukses. “Saya tidak akan membuat tim sukses karena relawan sudah banyak,” ungkap Mubarok dengan percaya diri.
Partai Demokrat akan segera mengumumkan peserta konvensi capres. Diperkirakan nantinya ada 12 kandidat capres yang mengikuti konvensi itu. Hingga kini, nama-nama yang sudah menyatakan ketertarikannya maju dalam konvensi yakni Ketua DPR Marzuki Alie, Menteri Perdagangan Gita Wirjawan, Ketua DPD Irman Gusman, mantan Ketua Mahkamah Konstitusi Mahfud MD, serta mantan Menteri Pemuda dan Olahraga Hayono Isman.
Ada pula Duta Besar Luar Biasa dan Berkuasa Penuh Indonesia untuk Amerika Serikat Dino Patti Djalal serta mantan Kepala Staf Angkatan Darat yang juga adik ipar SBY, Jenderal (Purn) Pramono Edhie Wibowo.
Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.