Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Presiden: Obama Akui Prestasi Indonesia di Badminton

Kompas.com - 29/07/2013, 19:05 WIB
Sandro Gatra

Penulis

JAKARTA, KOMPAS.com — Presiden Susilo Bambang Yudhoyono berharap agar semua atlet yang akan bertanding di Kejuaraan Dunia Bulu Tangkis di Guangzhou, China, dapat memberikan yang terbaik bagi Indonesia.

"Do the best. Itu saja dari saya. Selebihnya, nanti banyak bicara, nanti salah. Yang penting kami mendoakan dan diberikan dukungan penuh," kata Presiden saat menerima jajaran Pengurus Besar Persatuan Bulu Tangkis Seluruh Indonesia (PB PBSI) bersama para atlet dan pelatih yang akan mengikuti kejuaraan di Istana Negara, Jakarta, Senin (29/7/2013).

Presiden mengaku selalu menonton setiap pertandingan bulu tangkis jam berapa pun asalkan diberi tahu waktu pertandingannya. SBY mengaku kerap deg-degan jika melihat atlet Indonesia bertanding. Khusus kejuaraan dunia nanti, Presiden minta diingatkan jadwal setiap pertandingan.

Presiden lalu bercerita suatu pertemuan para pemimpin dunia. Di waktu istirahat, ada pembicaraan informal 10 kepala negara, salah satunya Presiden Amerika Serikat Barack Obama. Muncul pertanyaan, apa keunggulan Indonesia.

"Obama sudah menjawab badminton. Pernah tinggal di Indonesia, saya kira sebagai anak Menteng (Obama), dia tahu bintang-bintang Indonesia yang menguasai dunia sering mendapat gelar juara. Memori itu masih ada," kata Presiden.

Saat itu Presiden mengaku mendukung pernyataan Obama. Dulu Indonesia memang menang di banyak kejuaraan. Namun, kata dia, belakangan harus berjuang lantaran semakin banyak pesaing tangguh. Meski demikian, Kepala Negara mengaku tetap menjadikan bulu tangkis sebagai andalan.

Di kejuaraan nanti, banyak negara yang memiliki atlet tangguh seperti Korea dan Malaysia. Namun, kata Presiden, yang jelas Indonesia punya tradisi menang. Naik-turun prestasi biasa asalkan tetap semangat dan berdoa.

Sebelum menutup pertemuan, Presiden akan mengajak seluruh kontingen untuk makan malam bersama meski hanya satu gelar diraih nantinya. "Tapi enggak usah ada beban. Selamat bertanding, sukses selalu," kata Presiden.

Ketua Umum PB PBSI Gita Wirjawan mengatakan, Indonesia akan mengirimkan 28 pemain (22 di antaranya dari pelatnas), 6 pelatih, dan 6 pengurus PBSI ke arena BWF World Championship 2013 di TianHe Indoor Gymnasium, Guangzhou. Mereka akan berangkat pada Kamis (1/8/2013). Pihaknya berjanji akan bertanding total untuk meraih gelar.

Sejak awal 2013, kata Gita, pihaknya telah melakukan sejumlah perubahan di PBSI. Ia memberi contoh adanya kenaikan gaji 50-100 persen bagi atlet dan pelatih. Mereka juga diperbolehkan menerima sponsor individual.

"Kalau gaji dihitung sama sponsor, mudah-mudahan bisa memotivasi pemain. Di luar itu, regenerasi jauh lebih banyak pelatnas usia muda. Kami berencana buat sekolah untuk fokus pendidikan di samping kesejahteraan," kata Gita.

Ada empat pemain tunggal putra yang akan diturunkan nanti, yakni Sony Dwi Kuncoro, Simon Santoso, Tommy Sugiarto, dan Dios Hayom Rumbaka. Selain itu, ada tunggal putri, yakni Lindaweni Fanetri, Aprilia Yuswandari, Beatrix Manuputty, dan Andrianti Firdasari.

Di nomor ganda putra, Indonesia menurunkan Muhammad Ahsan-Hendra Setiawan, Ryan Agung Saputra-Angga Pratama, Markis Kido-Alvent Yulianto Chandra, dan Hendra Aprida-Yonathan Suryatama Dasuki.

Pasangan ganda putri, yakni Pia Zebadiah Bernadeth-Rizki Amelia Pradipta dan Gebby Ristiyani Imawan-Tiara Rosalia Nuraidah. Di ganda campuran, Indonesia menurunkan duet Liliyana Natsir-Tantowi Ahmad, Muhammad Rijal-Debby Susanto, Fran Kurniawan-Shendy Puspa Irawati, dan Riky Widianto-Richi Puspita Dili.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

THN Ungkap Praktik Pembatalan Hasil Pemilu Terjadi di Berbagai Negara

THN Ungkap Praktik Pembatalan Hasil Pemilu Terjadi di Berbagai Negara

Nasional
Jelaskan Kenapa Hak Angket Pemilu Belum Berjalan, Fraksi PKB Singgung soal Peran PDI-P

Jelaskan Kenapa Hak Angket Pemilu Belum Berjalan, Fraksi PKB Singgung soal Peran PDI-P

Nasional
Kubu Prabowo Anggap Permintaan Diskualifikasi Gibran Tidak Relevan

Kubu Prabowo Anggap Permintaan Diskualifikasi Gibran Tidak Relevan

Nasional
Kubu Prabowo-Gibran Minta MK Putus Gugatan Anies-Muhaimin Cacat Formil

Kubu Prabowo-Gibran Minta MK Putus Gugatan Anies-Muhaimin Cacat Formil

Nasional
Momen Hakim MK Tegur Kuasa Hukum yang Puja-puji Ketua KPU RI Hasyim Ay'ari

Momen Hakim MK Tegur Kuasa Hukum yang Puja-puji Ketua KPU RI Hasyim Ay'ari

Nasional
Presiden Diminta Segera Atasi Kekosongan Jabatan Wakil Ketua MA Bidang Non-Yudisial

Presiden Diminta Segera Atasi Kekosongan Jabatan Wakil Ketua MA Bidang Non-Yudisial

Nasional
UU DKJ Disahkan, Jakarta Tak Lagi Sandang 'DKI'

UU DKJ Disahkan, Jakarta Tak Lagi Sandang "DKI"

Nasional
Bos Freeport Ajukan Perpanjangan Relaksasi Izin Ekspor Konsentrat Tembaga hingga Desember 2024

Bos Freeport Ajukan Perpanjangan Relaksasi Izin Ekspor Konsentrat Tembaga hingga Desember 2024

Nasional
Puan Sebut Antarfraksi di DPR Sepakat Jalankan UU MD3 yang Ada Saat Ini

Puan Sebut Antarfraksi di DPR Sepakat Jalankan UU MD3 yang Ada Saat Ini

Nasional
Puan: Belum Ada Pergerakan soal Hak Angket Kecurangan Pilpres 2024 di DPR

Puan: Belum Ada Pergerakan soal Hak Angket Kecurangan Pilpres 2024 di DPR

Nasional
Beri Keterangan di Sidang MK, Kubu Prabowo-Gibran: Diskualifikasi dan Pemilu Ulang Bisa Timbulkan Krisis

Beri Keterangan di Sidang MK, Kubu Prabowo-Gibran: Diskualifikasi dan Pemilu Ulang Bisa Timbulkan Krisis

Nasional
Bantuan Sosial Jelang Pilkada 2024

Bantuan Sosial Jelang Pilkada 2024

Nasional
KPU Klaim Pelanggaran Etik Hasyim Asy'ari Tak Lebih Banyak dari Ketua KPU Periode Sebelumnya

KPU Klaim Pelanggaran Etik Hasyim Asy'ari Tak Lebih Banyak dari Ketua KPU Periode Sebelumnya

Nasional
Bos Freeport Wanti-wanti RI Bisa Rugi Rp 30 Triliun jika Relaksasi Ekspor Konsentrat Tembaga Tak Dilanjut

Bos Freeport Wanti-wanti RI Bisa Rugi Rp 30 Triliun jika Relaksasi Ekspor Konsentrat Tembaga Tak Dilanjut

Nasional
Sidang Sengketa Pilpres, KPU 'Angkat Tangan' soal Nepotisme Jokowi yang Diungkap Ganjar-Mahfud

Sidang Sengketa Pilpres, KPU "Angkat Tangan" soal Nepotisme Jokowi yang Diungkap Ganjar-Mahfud

Nasional
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Lengkapi Profil
Lengkapi Profil

Segera lengkapi data dirimu untuk ikutan program #JernihBerkomentar.

Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com