Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Kasus Freddy-Vanny Tamparan untuk Penegakan Hukum Indonesia

Kompas.com - 29/07/2013, 15:36 WIB
Sabrina Asril

Penulis


JAKARTA, KOMPAS.com — Pernyataan Vanny Rossyane, wanita yang mengaku teman dekat terpidana mati Freddy Budiman, menimbulkan polemik dalam sepekan terakhir. Ia mengaku ada perlakuan khusus dari Lapas Narkotika Cipinang untuk Freddy, seperti ruangan khusus yang disediakan untuknya dan Freddy.

Anggota Komisi III DPR Martin Hutabarat mengatakan, jika benar, pengakuan Vanny ini telah menampar wibawa penegakan hukum di Indonesia.

"Kasus Freddy dan Vanny itu telah menampar wajah penegakan hukum di negara kita. Kejadian itu mempertontonkan betapa lemahnya pengawasan di Lapas Cipinang selama ini dan perlunya Kemenhuk HAM meningkatkan pengawasan di Lapas dan Rutan di seluruh Indonesia, terutama lapas-lapas yang banyak dihuni tahanan narkoba,” ujar politisi Partai Gerindra ini, Senin (29/7/2013).

Martin menilai tahanan narkoba perlu mendapat perhatian khusus karena masih memiliki banyak uang dan jaringannya di luar penjara masih berjalan. Sementara, di dalam Lapas sangat banyak tahanan narkoba yang akan melindungi sesama mereka.

“Oleh karena itu, perlu keseriusan Kemenhuk HAM untuk membuat sistem kontrol yang efektif terhadap semua lapas. Jangan sampai para tahanan dapat mengatur dan mengendalikan para petugas,” katanya.

Martin menyebutkan inspeksi mendadak (sidak) yang dilakukan Kemenhuk HAM dengan Badan Narkotika Nasional (BNN) perlu sering dilakukan.

“Jangan sampai terhenti hanya karena ada kritikan,” ujar dia.

Menurut Martin, sidak itu penting dilakukan bersama BNN karena badan pemberantas narkoba ini memiliki peralatan yang cukup canggih untuk memonitor banyaknya ponsel yang dimiliki para tahanan narkoba. Selama ini, menurutnya, mulai dari praktik narkoba hingga bisnis dari balik sel ini tidak tercium publik karena para petugas sudah dikendalikan tahanan. Selain itu, fungsi pengawasan juga sangat lemah.

Seperti diberitakan, sisi gelap Lapas Cipinang diungkapkan oleh seorang wanita bernama Vanny Rossyane. Vanny ditengarai memiliki hubungan khusus dengan Freddy Budiman, terpidana mati pemilik 1,4 juta pil ekstasi.

Vanny mengaku ada ruangan khusus yang disediakan untuk Freddy dan digunakan untuk mengonsumsi sabu bersama. Bahkan, ruangan itu juga diakuinya sebagai bilik asmara untuk kencan dengan kekasihnya itu sejak November 2012 hingga Mei 2013.

Akibat pengakuan Vanny itu, Kementerian Hukum dan HAM mencopot Kepala Lapas Narkoba Cipinang Thurman Hutapea dari jabatannya. Sampai saat ini, Thurman membantah semua pernyataan Vanny dan menuding hal ini sengaja dilakukan karena pesanan pihak tertentu.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Dudung Abdurahman Datangi Rumah Prabowo Malam-malam, Mengaku Hanya Makan Bareng

Dudung Abdurahman Datangi Rumah Prabowo Malam-malam, Mengaku Hanya Makan Bareng

Nasional
Idrus Marham Sebut Jokowi-Gibran ke Golkar Tinggal Tunggu Peresmian

Idrus Marham Sebut Jokowi-Gibran ke Golkar Tinggal Tunggu Peresmian

Nasional
Logo dan Tema Hardiknas 2024

Logo dan Tema Hardiknas 2024

Nasional
Nasdem Gabung Pemerintahan Prabowo-Gibran, Nasib Koalisi Perubahan di Ujung Tanduk

Nasdem Gabung Pemerintahan Prabowo-Gibran, Nasib Koalisi Perubahan di Ujung Tanduk

Nasional
PKS Undang Prabowo ke Markasnya, Siap Beri Karpet Merah

PKS Undang Prabowo ke Markasnya, Siap Beri Karpet Merah

Nasional
Selain Nasdem, PKB Juga Gabung Pemerintahan Prabowo-Gibran

Selain Nasdem, PKB Juga Gabung Pemerintahan Prabowo-Gibran

Nasional
BRIN Bahas Pengembangan Satelit untuk Waspadai Permasalahan Keamanan Antariksa

BRIN Bahas Pengembangan Satelit untuk Waspadai Permasalahan Keamanan Antariksa

Nasional
Nasdem dukung Prabowo-Gibran, Golkar Tak Khawatir Jatah Menteri Berkurang

Nasdem dukung Prabowo-Gibran, Golkar Tak Khawatir Jatah Menteri Berkurang

Nasional
GASPOL! Hari Ini: Hasto Kristiyanto dan Hadirnya Negara Kekuasaan

GASPOL! Hari Ini: Hasto Kristiyanto dan Hadirnya Negara Kekuasaan

Nasional
Kumpulkan 777 Komandan Satuan, KSAD: Jangan Hanya 'Copy Paste', Harus Bisa Berinovasi

Kumpulkan 777 Komandan Satuan, KSAD: Jangan Hanya "Copy Paste", Harus Bisa Berinovasi

Nasional
Bertemu Pratikno, Ketua Komisi II DPR Sempat Bahas Penyempurnaan Sistem Politik

Bertemu Pratikno, Ketua Komisi II DPR Sempat Bahas Penyempurnaan Sistem Politik

Nasional
Waketum Nasdem Mengaku Dapat Respons Positif Prabowo soal Rencana Maju Pilkada Sulteng

Waketum Nasdem Mengaku Dapat Respons Positif Prabowo soal Rencana Maju Pilkada Sulteng

Nasional
Bertemu Komandan Jenderal Angkatan Darat AS, Panglima TNI Ingin Hindari Ketegangan Kawasan

Bertemu Komandan Jenderal Angkatan Darat AS, Panglima TNI Ingin Hindari Ketegangan Kawasan

Nasional
5.791 Personel Polri Dikerahkan Amankan World Water Forum Ke-10 di Bali

5.791 Personel Polri Dikerahkan Amankan World Water Forum Ke-10 di Bali

Nasional
Golkar Buka Suara soal Atalia Praratya Mundur dari Bursa Calon Walkot Bandung

Golkar Buka Suara soal Atalia Praratya Mundur dari Bursa Calon Walkot Bandung

Nasional
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com