Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Din Syamsuddin Pantas Dampingi Jokowi di Pilpres 2014

Kompas.com - 27/07/2013, 05:11 WIB
Palupi Annisa Auliani

Penulis

JAKARTA, KOMPAS.com — Ketua Umum PP Muhammadiyah Din Syamsuddin dinilai pantas dicalonkan menjadi kandidat wakil presiden mendampingi Joko Widodo atau Jokowi, jika Gubernur DKI itu direstui Ketua Umum PDI Perjuangan Megawati maju di Pilpres 2014.

"Saya amati memang di mana-mana hasil survei menunjukkan PDI-P bakal menjadi partai pemenang Pemilu 2014. Jika memang Ibu Megawati merestui Pak Jokowi sebagai kandidat capres, maka dalam pandangan saya, fenomena 'Joko-wow' ini tidak akan terbendung oleh capres lain. Untuk cawapresnya, nama Prof Din Syamsuddin layak untuk diperhitungkan," kata peneliti Maarif Institute, Endang Tirtana, dalam pernyataannya, Jumat (26/7/2013) malam.

Menurut Endang, di negeri mayoritas Muslim seperti Indonesia diperlukan cendekiawan dengan kiprah yang sudah tepercaya. Karena itu, hal tersebut selayaknya tidak diabaikan dalam kepemimpinan nasional. Figur moderat seperti Din Syamsuddin, kata Endang, bisa membantu menggalang dukungan akar rumput umat Islam serta cendekiawan Muslim untuk kesuksesan pembangunan nasional.

"Juga figur yang dapat mengedepankan Trisakti Bung Karno, yaitu berdaulat dalam politik, kemandirian dalam ekonomi, dan berkepribadian dalam budaya dan sosial. Konsistensi Din Syamsuddin dalam memperjuangkan nilai-nilai Trisakti Bung Karno bisa kita lihat dalam kegigihannya memberikan kritik-kritik yang konstruktif untuk perbaikan Indonesia yang lebih baik," ujar Endang.

Selain jangkauannya di level nasional, lanjut Endang, kiprah Din Syamsuddin di dunia internasional juga tidak bisa diabaikan. Dengan tren kebangkitan ekonomi di Asia Timur, terutama China dan Korea, hal ini perlu diantisipasi oleh Indonesia dengan kepemimpinan kuat dan mumpuni.

"Din Syamsuddin cukup paham ekonomi dan geopolitik Asia Timur, sebagai President ACRP (Asian Conference of Religions for Peace), punya persahabatan dengan tokoh-tokoh Asia, baik agama maupun politik," ujar Endang.

Faktor lain, menurut Endang, adalah modal elektoralnya yang juga kuat. Sebagai pimpinan salah satu ormas Islam terbesar di Tanah Air yang mengembangkan beragam amal usaha, Din tentu mendapat dukungan.

"Tapi, bagaimana petanya ke depan? Kita tunggu saja," ujarnya.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Saksi Ungkap SYL Minta Kementan Bayarkan Kartu Kreditnya Rp 215 Juta

Saksi Ungkap SYL Minta Kementan Bayarkan Kartu Kreditnya Rp 215 Juta

Nasional
Saksi Sebut Bulanan untuk Istri SYL dari Kementan Rp 25-30 Juta

Saksi Sebut Bulanan untuk Istri SYL dari Kementan Rp 25-30 Juta

Nasional
Tata Kelola Dana Pensiun Bukit Asam Terus Diperkuat

Tata Kelola Dana Pensiun Bukit Asam Terus Diperkuat

Nasional
Nurul Ghufron Laporkan Albertina Ho, Jelang Disidang Dewas KPK Karena Masalah Etik

Nurul Ghufron Laporkan Albertina Ho, Jelang Disidang Dewas KPK Karena Masalah Etik

Nasional
Kejagung Diminta Segera Tuntaskan Dugaan Korupsi Komoditi Emas 2010-2022

Kejagung Diminta Segera Tuntaskan Dugaan Korupsi Komoditi Emas 2010-2022

Nasional
PKB-Nasdem-PKS Isyaratkan Gabung Prabowo, Pengamat: Kini Parpol Selamatkan Diri Masing-masing

PKB-Nasdem-PKS Isyaratkan Gabung Prabowo, Pengamat: Kini Parpol Selamatkan Diri Masing-masing

Nasional
Saksi Sebut Dokumen Pemeriksaan Saat Penyelidikan di KPK Bocor ke SYL

Saksi Sebut Dokumen Pemeriksaan Saat Penyelidikan di KPK Bocor ke SYL

Nasional
Laporkan Albertina ke Dewas KPK, Nurul Ghufron Dinilai Sedang Menghambat Proses Hukum

Laporkan Albertina ke Dewas KPK, Nurul Ghufron Dinilai Sedang Menghambat Proses Hukum

Nasional
TKN Sebut Pemerintahan Prabowo Tetap Butuh Oposisi: Katanya PDI-P 'Happy' di Zaman SBY...

TKN Sebut Pemerintahan Prabowo Tetap Butuh Oposisi: Katanya PDI-P "Happy" di Zaman SBY...

Nasional
KPK Belum Terima Salinan Resmi Putusan Kasasi yang Menang Lawan Eltinus Omaleng

KPK Belum Terima Salinan Resmi Putusan Kasasi yang Menang Lawan Eltinus Omaleng

Nasional
'Groundbreaking' IKN Tahap Keenam: Al Azhar, Sekolah Bina Bangsa, dan Pusat Riset Standford

"Groundbreaking" IKN Tahap Keenam: Al Azhar, Sekolah Bina Bangsa, dan Pusat Riset Standford

Nasional
Karpet Merah Parpol Pengusung Anies untuk Prabowo...

Karpet Merah Parpol Pengusung Anies untuk Prabowo...

Nasional
Cinta Lama Gerindra-PKB yang Bersemi Kembali

Cinta Lama Gerindra-PKB yang Bersemi Kembali

Nasional
PKB Beri Sinyal Gabung Koalisi Prabowo, Cak Imin Dinilai Ingin Amankan Kursi Ketum

PKB Beri Sinyal Gabung Koalisi Prabowo, Cak Imin Dinilai Ingin Amankan Kursi Ketum

Nasional
Jokowi Teken Keppres, Tunjuk Bahlil Jadi Ketua Satgas Percepatan Swasembada Gula

Jokowi Teken Keppres, Tunjuk Bahlil Jadi Ketua Satgas Percepatan Swasembada Gula

Nasional
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com