Perihal keberadaan rekaman itu diungkapkan oleh Ketua Umum DPP Partai Kedaulatan Denny M Cilah dalam persidangan DKPP. Dia mengakui mendapatkan rekaman itu secara tak sengaja. Menurut Denny, rekaman tersebut adalah pembicaraan Sekjen Partai Kedaulatan Restianrick Bachsjirun dengan Ketua KPU Jawa Timur Andry Dewanto.
Denny menuturkan, pada 13 Juni 2013 sekitar pukul 06.00 WIB, dia berencana menelepon seorang teman. Saat itu secara tak sengaja dia salah menekan tombol, yang karenanya memperdengarkan rekaman pembicaraan selama 1 jam, membahas masalah uang Rp 20 miliar. Setelah sekian waktu menyimak, dia mengaku baru sadar bahwa suara salah satu orang yang bicara adalah sekjen partainya.
Ketika KPU Jatim datang ke DPP Partai Kedaulatan, Denny mengajaknya ke lantai atas dan memperdengarkan potongan rekaman itu, sepanjang 10 menit. Ia meminta isi rekaman tidak dipublikasikan, termasuk soal adanya pembicaraan Ketua KPU menerima Rp 3 miliar. "Rekamannya itu seolah-olah KPU disogok tiga miliar. Ada pembicaraan tiga miliar dalam konteks lain," ujar Denny saat bersaksi di sidang DKPP, Jakarta, Jumat (26/7/2013).
Denny mengaku kurang begitu jelas, apakah pembicaraan Rp 3 miliar untuk KPU atau untuk menyogok dia. Menurut Denny, pembicaraan itu adalah ulah kelompok bekas pengurus Ketua DPD Partai Kedaulatan Jawa Timur yang dipecat karena dinilai tak becus menjalankan partai.
"Isi rekamannya bagaimana kami lari dari mendukung Khofifah dan mengalihkan dukungan ke incumbent. Saya berusaha menutup diri waktu itu, dan saya menolak wawancara eksklusif kepada media," tambahnya.
Belakangan, rekaman menyoal Rp 3 miliar diceritakan anggota KPU Jawa Timur kepada ketuanya. Anggota KPU itu mengaku, dalam pembicaraan itu terdengar bahwa, "Ketua KPU sudah diselesaikan Rp 3 miliar." Saat itu, Denny tak mengizinkan KPU merekamnya.
"Kami pulang ke Jatim, dan Pak Andry ngomong ke saya, itu harus diklarifikasi dan harus diekspos. Kalau benar, bahaya untuk kantor kami. Kalau tidak, enggak apa-apa," begitu tanggapan Andry seperti ditirukan anggotanya. Menurut Denny, sudah ada sangkalan dari Andry soal dana tersebut.
(Yogi Gustaman / Willy Widianto)
Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.