Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Jimly, Anies Baswedan, dan Tjipta Lesmana Diusulkan Terlibat Konvensi Capres Demokrat

Kompas.com - 26/07/2013, 12:20 WIB
Indra Akuntono

Penulis


JAKARTA, KOMPAS.com — Majelis Tinggi Partai Demokrat terus menggodok nama calon anggota komite konvensi calon presiden. Meski belum diputuskan, nama sejumlah tokoh independen telah mencuat dan diusulkan untuk menjadi anggota Komite Konvensi Partai Demokrat.

Anggota Dewan Pembina Partai Demokrat, Ahmad Mubarok, menyebutkan, banyak nama yang diusulkan, di antaranya pengamat politik Tjipta Lesmana, mantan Ketua Mahkamah Konstitusi Jimly Asshidique, dan Rektor Universitas Paramadina Anies Baswedan.

"Itu di antaranya, tapi masih ada. Banyak usulan dan belum diputuskan," kata Mubarok saat dihubungi pada Jumat (26/7/2013).

Sebelumnya, Mubarok mengatakan bahwa jumlah anggota Komite Konvensi Partai Demokrat sempat berubah. Awalnya, Ketua Umum Partai Demokrat Susilo Bambang Yudhoyono (SBY) menyampaikan ada tujuh anggota komite, tetapi kemudian diputuskan menjadi 18 orang.

Sementara itu, Ketua Harian DPP Partai Demokrat Syarief Hasan mengatakan, anggota komite konvensi calon presiden akan diumumkan sebelum 1 Agustus 2013. Terkait siapa yang akan mengumumkan, Menteri Koperasi dan UKM ini masih enggan menyebutkan.

"Kan sama saja apakah Ketua Majelis Tinggi atau Sekretaris Majelis Tinggi. Kita lihat saja," ujar Syarief.

Dia juga menyerahkan sepenuhnya berapa banyak dan siapa saja tokoh yang akan ikut dalam konvensi kepada komite. Syarief memastikan bahwa tidak ada menteri asal Demokrat yang akan menduduki posisi anggota komite konvensi.

Seperti diketahui, konvensi calon presiden Partai Demokrat akan dikendalikan oleh 18 anggota komite konvensi. Tokoh independen akan mendominasi anggota komite tersebut. Tugas utama komite konvensi adalah menjaring kandidat yang dianggap layak mengikuti konvensi.

Penjaringan dilakukan sesuai dengan tujuh aturan pokok yang telah ditetapkan. Partai Demokrat memilih cara konvensi untuk menjaring capres di 2014. Sederat nama tokoh nasional telah mengemuka dan dikaitkan dengan konvensi tersebut.

Pendaftaran peserta konvensi calon presiden akan dimulai sekitar Agustus 2013 mendatang. Konvensi ini digelar semi-terbuka dan hanya figur potensial yang diperbolehkan masuk di dalamnya. Partai Demokrat akan menetapkan kriteria tertentu untuk menjaring beberapa calon. Setelah itu, akan ada tahapan kampanye ke daerah-daerah, dilanjutkan dengan survei, sebelum akhirnya resmi diusung menjadi capres dari Partai Demokrat.

Konvensi calon presiden Partai Demokrat akan dikendalikan oleh tujuh anggota komite konvensi. Dari tujuh anggota itu, tokoh independen akan mendominasi dengan mengisi empat slot dan tiga lainnya berasal dari internal Partai Demokrat. Tugas utama komite konvensi adalah menjaring kandidat yang dianggap layak mengikuti konvensi. Penjaringan dilakukan sesuai dengan tujuh aturan pokok yang telah ditetapkan.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Sejarah Hari Bhakti Pemasyarakatan 27 April

Sejarah Hari Bhakti Pemasyarakatan 27 April

Nasional
Tanggal 26 April 2024 Memperingati Hari Apa?

Tanggal 26 April 2024 Memperingati Hari Apa?

Nasional
Golkar Ungkap Faktor Keadilan Jadi Rumusan Prabowo Bentuk Komposisi Kabinet

Golkar Ungkap Faktor Keadilan Jadi Rumusan Prabowo Bentuk Komposisi Kabinet

Nasional
Soal Gugatan PDI-P ke PTUN, Pakar Angkat Contoh Kasus Mulan Jameela

Soal Gugatan PDI-P ke PTUN, Pakar Angkat Contoh Kasus Mulan Jameela

Nasional
Prabowo: Kami Akan Komunikasi dengan Semua Unsur untuk Bangun Koalisi Kuat

Prabowo: Kami Akan Komunikasi dengan Semua Unsur untuk Bangun Koalisi Kuat

Nasional
PDI-P Minta Penetapan Prabowo-Gibran Ditunda, KPU: Pasca-MK Tak Ada Pengadilan Lagi

PDI-P Minta Penetapan Prabowo-Gibran Ditunda, KPU: Pasca-MK Tak Ada Pengadilan Lagi

Nasional
Sedang di Yogyakarta, Ganjar Belum Terima Undangan Penetapan Prabowo-Gibran dari KPU

Sedang di Yogyakarta, Ganjar Belum Terima Undangan Penetapan Prabowo-Gibran dari KPU

Nasional
Pakar Nilai Gugatan PDI-P ke PTUN Sulit Dikabulkan, Ini Alasannya

Pakar Nilai Gugatan PDI-P ke PTUN Sulit Dikabulkan, Ini Alasannya

Nasional
Airlangga Klaim Pasar Respons Positif Putusan MK, Investor Dapat Kepastian

Airlangga Klaim Pasar Respons Positif Putusan MK, Investor Dapat Kepastian

Nasional
PDI-P Sebut Proses di PTUN Berjalan, Airlangga Ingatkan Putusan MK Final dan Mengikat

PDI-P Sebut Proses di PTUN Berjalan, Airlangga Ingatkan Putusan MK Final dan Mengikat

Nasional
Golkar Belum Mau Bahas Jatah Menteri, Airlangga: Tunggu Penetapan KPU

Golkar Belum Mau Bahas Jatah Menteri, Airlangga: Tunggu Penetapan KPU

Nasional
Prabowo: Kami Berhasil di MK, Sekarang Saatnya Kita Bersatu Kembali

Prabowo: Kami Berhasil di MK, Sekarang Saatnya Kita Bersatu Kembali

Nasional
Kepala BNPT: Waspada Perkembangan Ideologi di Bawah Permukaan

Kepala BNPT: Waspada Perkembangan Ideologi di Bawah Permukaan

Nasional
KPK Dalami 2 LHKPN yang Laporkan Kepemilikan Aset Kripto, Nilainya Miliaran Rupiah

KPK Dalami 2 LHKPN yang Laporkan Kepemilikan Aset Kripto, Nilainya Miliaran Rupiah

Nasional
Pertamina dan Polri Jalin Kerja Sama dalam Publikasi untuk Edukasi Masyarakat

Pertamina dan Polri Jalin Kerja Sama dalam Publikasi untuk Edukasi Masyarakat

Nasional
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com