"Saya melihat Jokowi adalah figur yang setia dan patuh terhadap aturan partai, tidak akan mungkin dia ikut konvensi, atau mau dicalonkan oleh partai lain tanpa seizin partai PDI-P sendiri," tuturnya dalam acara Diskusi Publik UU Pilpres dan Presiden Pilihan Rakyat di Jakarta, Kamis (25/7/2013).
Dalam kesempatan itu, Helmy juga mengiyakan kemungkinan Jokowi sebagai cawapres disandingkan dengan Megawati sebagai capres. Dia pun menganggap bahwa elektabilitas Megawati yang masih kalah dari Jokowi bukanlah masalah.
"Mungkin saja, mungkin saja. Politik itu seni terhadap hal-hal yang mungkin. Art of possibilities," ujarnya.
Elektabilitas Jokowi terus merangkak naik belakangan ini. Hal tersebut tergambar dari posisi Jokowi yang selalu menempati urutan pertama di survei-survei capres yang dilakukan berbagai kelembagaan. Hal tersebut membuatnya menjadi incaran berbagai partai, seperti Demokrat, Golkar, dan Gerindra.
Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.