"Saya kira saudara ikut memantau perkembangan sosial di bulan suci Ramadhan ini. Saya beberapa kali serukan agar semua memuliakan dan menghormati Ramadhan sekaligus menjaga jangan sampai ada kekerasan, konflik, perusakan, apalagi tindakan anarkistis," kata Yudhoyono saat membuka rapat kabinet di kantor Presiden, Jakarta, Kamis (25/7/2013).
Presiden meminta semua elemen masyarakat menolak dan mencegah tindakan-tindakan yang tidak semestinya. Jika tindakan itu melanggar hukum, Presiden meminta proses hukumnya dijalankan dengan tegas.
"Hanya dengan cara itu akhirnya kita bisa betul-betul memuliakan dan hormati Ramadhan. Ini mari kita jadikan tekad kita dan ke depan situasinya harus lebih baik dari sekarang," ungkapnya.
Selain itu, Presiden juga mengajak bersyukur karena tidak semua umat Islam di semua negara berkesempatan untuk menjalankan ibadah puasa dengan tenang.
"Misalnya di Mesir, Siria, Irak, Afganistan, Pakistan, dan banyak di negara lain yang juga umat di negara itu tidak begitu tenteram untuk menjalankan ibadah puasa. Mari kita jaga keadaan negara kita yang baik seperti ini, tidak ada gangguan apa pun," tuturnya.
Terkait perkembangan sosial belakangan ini, Presiden sebelumnya mengatakan bahwa dia mencermati perbincangan di media sosial terkait bentrokan FPI dengan warga di Kendal. Presiden pun mengimbau semua pihak agar menghormati bulan suci Ramadhan.
Menurutnya, perbuatan yang dapat membatalkan puasa, termasuk aksi-aksi kekerasan atas nama agama, apalagi mengatasnamakan Islam, seharusnya tidak dilakukan di bulan suci. Pernyataan Yudhoyono ini menuai reaksi keras dari Ketua DPP FPI Habib Rizieq Shihab. Rizieq pun tak segan menyebut orang nomor satu di Indonesia itu sebagai pecundang.
Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.