Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

PDI-P: Rano Karno Belum Mundur dari Wagub Banten

Kompas.com - 24/07/2013, 21:22 WIB
Dian Maharani

Penulis


JAKARTA, KOMPAS.com — Sekretaris Jenderal Partai Demokrasi Indonesia Perjuangan (PDI-P) Tjahjo Kumolo mengaku belum mendengar rencana Rano Karno mundur dari jabatannya sebagai Wakil Gubernur Banten. Menurut Tjahjo, hingga saat ini Rano belum membicarakan soal pengunduran diri tersebut ke DPP PDI Perjuangan.

"Saya belum pernah dengar kalau Rano Karno mau mundur. Dia (Rano) enggak pernah menyampaikan, enggak pernah ngomong, jadi saya belum bisa jawab. Belum ada laporan tentang itu," kata Tjahjo di Jakarta, Rabu (24/7/2013).

Kabar bahwa Rano Karno ingin mengundurkan diri diungkapkan sahabat serta rekan satu partainya di PDI Perjuangan, Dedi Gumelar atau Miing. Miing mengatakan, dalam sebuah kesempatan, Rano sempat menyatakan niatnya untuk mundur sebagai Wagub Banten. Akan tetapi, saat itu juga Miing mencegahnya.

Miing menambahkan, niat Rano itu juga telah sampai ke Ketua Umum PDI Perjuangan Megawati Soekarnoputri. Lagi-lagi, niat tersebut dicegah. Berdasarkan pengakuan Rano kepada Miing, dirinya ingin mundur karena merasa tidak dianggap sebagai Wagub. Miing mengatakan, Rano menilai bahwa Gubernur Banten Ratu Atut Chosiyah todak memberi porsi kepada Rano selayaknya wagub.

"Mungkin mereka sudah tidak mesra lagi. Artinya, kalau terlintas keinginan mundur dari Rano, berarti ada yang tidak nyaman," ujarnya.

Politisi senior PDI Perjuangan, Pramono Anung, menilai, ketidakharmonisan hubungan antara Atut dan Rano terjadi lantaran ada persaingan di antara keduanya. Ia menduga hal itu terjadi karena Atut merasa tersaingi oleh Rano.

Pramono menjelaskan, Atut telah memimpin Banten selama dua periode. Itu berarti, Atut tidak dapat lagi maju sebagai calon gubernur Banten periode berikutnya. Kekhawatiran timbul karena Pramono menilai Rano merupakan bakal calon terkuat pada pemilihan gubernur Banten periode selanjutnya. Pramono percaya bahwa Rano mampu mengalahkan semua calon yang ada, termasuk dari kubu Atut.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Tak Berniat Percepat, MK Putus Sengketa Pilpres 22 April

Tak Berniat Percepat, MK Putus Sengketa Pilpres 22 April

Nasional
Prabowo Klaim Perolehan Suaranya yang Capai 58,6 Persen Buah dari Proses Demokrasi

Prabowo Klaim Perolehan Suaranya yang Capai 58,6 Persen Buah dari Proses Demokrasi

Nasional
Hakim MK Hanya Dalami 14 dari 33 'Amicus Curiae'

Hakim MK Hanya Dalami 14 dari 33 "Amicus Curiae"

Nasional
Dituduh Pakai Bansos dan Aparat untuk Menangkan Pemilu, Prabowo: Sangat Kejam!

Dituduh Pakai Bansos dan Aparat untuk Menangkan Pemilu, Prabowo: Sangat Kejam!

Nasional
Sebut Pemilih 02 Terganggu dengan Tuduhan Curang, Prabowo: Jangan Terprovokasi

Sebut Pemilih 02 Terganggu dengan Tuduhan Curang, Prabowo: Jangan Terprovokasi

Nasional
[POPULER NASIONAL] Anggaran Kementan untuk Bayar Dokter Kecantikan Anak SYL | 'Amicus Curiae' Pendukung Prabowo

[POPULER NASIONAL] Anggaran Kementan untuk Bayar Dokter Kecantikan Anak SYL | "Amicus Curiae" Pendukung Prabowo

Nasional
Tanggal 21 April 2024 Memperingati Hari Apa?

Tanggal 21 April 2024 Memperingati Hari Apa?

Nasional
Prabowo Minta Pendukung Batalkan Aksi di MK

Prabowo Minta Pendukung Batalkan Aksi di MK

Nasional
Gagal ke DPR, PPP Curigai Sirekap KPU yang Tiba-tiba Mati Saat Suara Capai 4 Persen

Gagal ke DPR, PPP Curigai Sirekap KPU yang Tiba-tiba Mati Saat Suara Capai 4 Persen

Nasional
Respons PDI-P soal Gibran Berharap Jokowi dan Megawati Bisa Bertemu

Respons PDI-P soal Gibran Berharap Jokowi dan Megawati Bisa Bertemu

Nasional
GASPOL! Hari Ini: Keyakinan Yusril, Tinta Merah Megawati Tak Pengaruhi MK

GASPOL! Hari Ini: Keyakinan Yusril, Tinta Merah Megawati Tak Pengaruhi MK

Nasional
Tak Banyak Terima Permintaan Wawancara Khusus, AHY: 100 Hari Pertama Fokus Kerja

Tak Banyak Terima Permintaan Wawancara Khusus, AHY: 100 Hari Pertama Fokus Kerja

Nasional
Jadi Saksi Kasus Gereja Kingmi Mile 32, Prngusaha Sirajudin Machmud Dicecar soal Transfer Uang

Jadi Saksi Kasus Gereja Kingmi Mile 32, Prngusaha Sirajudin Machmud Dicecar soal Transfer Uang

Nasional
Bareskrim Polri Ungkap Peran 5 Pelaku Penyelundupan Narkoba Jaringan Malaysia-Aceh

Bareskrim Polri Ungkap Peran 5 Pelaku Penyelundupan Narkoba Jaringan Malaysia-Aceh

Nasional
Usulan 18.017 Formasi ASN Kemenhub 2024 Disetujui, Menpan-RB: Perkuat Aksesibilitas Layanan Transportasi Nasional

Usulan 18.017 Formasi ASN Kemenhub 2024 Disetujui, Menpan-RB: Perkuat Aksesibilitas Layanan Transportasi Nasional

Nasional
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com