Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Oktober, Golkar Isyaratkan Ungkap Calon Pendamping Ical

Kompas.com - 24/07/2013, 15:47 WIB
Indra Akuntono

Penulis


JAKARTA, KOMPAS.com — Dewan Pimpinan Pusat Partai Golkar mengeluarkan isyarat akan mengumumkan calon pendamping Aburizal "Ical" Bakrie sebagai pasangan calon presiden dan wakil presiden. Bila jadwal tak meleset, hal itu akan dilakukan setelah Rapat Pimpinan Nasional (Rapimnas) Partai Golkar yang digelar sekitar Oktober 2013.

Ketua DPP Partai Golkar Hajriyanto Y Thohari menyampaikan, dalam Rapimnas sebelumnya, diputuskan bahwa sebagai Ketua Umum Partai Golkar, Ical memiliki wewenang untuk menentukan calon wakil presiden yang akan mendampinginya pada 2014 nanti. Akan tetapi, pilihan pendamping Ical akan diputuskan dalam Rapimnas bila calonnya terdiri dari beberapa figur.

"Memang dalam Rapimnas sebelumnya diserahkan kepada Pak ARB (Ical). Tetapi, jika lebih dari satu, lalu Rapimnas itu yang akan memilih," kata Hajriyanto, di Kompleks Gedung Parlemen, Jakarta, Rabu (24/7/2013).

Dalam kesempatan terpisah, Wakil Sekretaris Jenderal DPP Partai Golkar Nurul Arifin membenarkan hal tersebut. Ia menuturkan, bila pendamping Ical batal diumumkan setelah Rapimnas, maka DPP Partai Golkar akan menjadwal ulang pengumumannya menjadi setelah waktu pemilihan legislatif tahun depan.

"Rapimnasnya Oktober. Jika tidak setelah Rapimnas, maka pasca-pileg," ujarnya.

Sebelumnya, Nurul sempat menyatakan adanya ketertarikan Golkar untuk berkoalisi dengan Partai Demokrat terkait pilpres. Anggota Komisi I DPR ini dengan gamblang menyampaikan ketertarikan pihaknya untuk meminang Anggota Dewan Pembina Partai Demokrat Pramono Edhie Wibowo sebagai cawapres mendampingi Ical.

Selain Pramono, kata Nurul, Golkar juga tertarik untuk mempelajari dua tokoh lain yang dianggap potensial, yakni Menteri BUMN Dahlan Iskan dan mantan Ketua Mahkamah Konstitusi Mahfud MD. Alasan Golkar mempelajari ketiga tokoh tersebut karena ketiganya berasal dari etnis dengan populasi terbanyak. Khusus untuk Pramono, alasannya adalah karena memiliki latar belakang militer sehingga dianggap sangat cocok mendampingi Ical.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Baca tentang
Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Pemerintah Akan Bentuk Satgas untuk Atasi Pornografi Anak 'Online'

Pemerintah Akan Bentuk Satgas untuk Atasi Pornografi Anak "Online"

Nasional
Ketum Projo Nilai 'Amicus Curiae' Tak Akan Pengaruhi Putusan Sengketa Pilpres di MK

Ketum Projo Nilai "Amicus Curiae" Tak Akan Pengaruhi Putusan Sengketa Pilpres di MK

Nasional
Pakar Hukum Tata Negara Sebut Amicus Curiae Bukan Alat Bukti, tapi Bisa jadi Pertimbangan Hakim

Pakar Hukum Tata Negara Sebut Amicus Curiae Bukan Alat Bukti, tapi Bisa jadi Pertimbangan Hakim

Nasional
Operasi Penyelundupan Sabu Malaysia-Aceh, Tersangka Terima Upah Rp 10 Juta per Kilogram

Operasi Penyelundupan Sabu Malaysia-Aceh, Tersangka Terima Upah Rp 10 Juta per Kilogram

Nasional
Ramai Unjuk Rasa jelang Putusan MK, Menko Polhukam: Hak Demokrasi

Ramai Unjuk Rasa jelang Putusan MK, Menko Polhukam: Hak Demokrasi

Nasional
Dampingi Jokowi Temui Tony Blair, Menpan-RB: Transformasi Digital RI Diapresiasi Global

Dampingi Jokowi Temui Tony Blair, Menpan-RB: Transformasi Digital RI Diapresiasi Global

Nasional
Sekjen Gerindra Ungkap Syarat Jadi Menteri di Kabinet Prabowo-Gibran

Sekjen Gerindra Ungkap Syarat Jadi Menteri di Kabinet Prabowo-Gibran

Nasional
Pelaku Penyelundupan Sabu Malaysia-Aceh Sudah Beraksi Lebih dari Satu Kali

Pelaku Penyelundupan Sabu Malaysia-Aceh Sudah Beraksi Lebih dari Satu Kali

Nasional
Menkominfo Ungkap Perputaran Uang Judi 'Online' di Indonesia Capai Rp 327 Triliun

Menkominfo Ungkap Perputaran Uang Judi "Online" di Indonesia Capai Rp 327 Triliun

Nasional
Bareskrim Usut Dugaan Kekerasan oleh Pengemudi Fortuner yang Mengaku Adik Jenderal

Bareskrim Usut Dugaan Kekerasan oleh Pengemudi Fortuner yang Mengaku Adik Jenderal

Nasional
Pengacara Korban Kaji Opsi Laporkan Ketua KPU ke Polisi Imbas Diduga Goda Anggota PPLN

Pengacara Korban Kaji Opsi Laporkan Ketua KPU ke Polisi Imbas Diduga Goda Anggota PPLN

Nasional
Sindir Kubu Prabowo, Pakar: Amicus Curiae Bukan Kuat-Kuatan Massa

Sindir Kubu Prabowo, Pakar: Amicus Curiae Bukan Kuat-Kuatan Massa

Nasional
OJK Sudah Perintahkan Bank Blokir 5.000 Rekening Terkait Judi 'Online'

OJK Sudah Perintahkan Bank Blokir 5.000 Rekening Terkait Judi "Online"

Nasional
Bareskrim Ungkap Peran 7 Tersangka Penyelundupan Narkoba di Kabin Pesawat

Bareskrim Ungkap Peran 7 Tersangka Penyelundupan Narkoba di Kabin Pesawat

Nasional
Pengacara Minta DKPP Pecat Ketua KPU Imbas Diduga Goda Anggota PPLN

Pengacara Minta DKPP Pecat Ketua KPU Imbas Diduga Goda Anggota PPLN

Nasional
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com