Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Berpotensi Besar Buat Warga Frustrasi, Arogansi FPI Harus Diakhiri

Kompas.com - 19/07/2013, 16:17 WIB
Indra Akuntono

Penulis


JAKARTA, KOMPAS.com — Anggota Komisi III DPR dari Fraksi PDI Perjuangan Eva K Sundari mendesak Polri mengambil sikap tegas dan konkret untuk mengakhiri arogansi yang dilakukan organisasi masyarakat Front Pembela Islam (FPI). Lemahnya penanganan Polri pada penindakan ormas bermasalah dianggapnya akan berdampak pada fenomena pisau bermata dua.

Politisi PDI Perjuangan ini menjelaskan, fenomena yang dimaksudnya adalah semakin menjadinya aksi premanisme FPI serta rasa frustrasi di kalangan masyarakat karena aksi FPI tersebut. Rasa frustrasi itu akhirnya memicu masyarakat melakukan perlawanan (street justice) karena tidak suka dengan kebrutalan FPI.

"Maka Polri sebagai penanggung jawab keamanan harus melakukan koreksi atas sikapnya pada FPI dengan menindak secara hukum anggota FPI yang melakukan tindak kekerasan, semaunya, dan melanggar hukum," kata Eva saat dihubungi pada Jumat (19/7/2013).

Ia menegaskan, Polri sebaiknya tidak memberi maklumat kepada seluruh ormas yang melakukan aksi premanisme. Penindakan hukum yang tegas mutlak harus dilakukan untuk mencegah timbulnya kekerasan oleh FPI dan respons balik dari masyarakat yang menentangnya.

"Jangan beri izin mereka (FPI) berpawai, berkumpul untuk merencanakan penyerangan, atau menangkap penggerak mereka agar mobilisasi kebencian dan kekerasan terhenti. Saya berharap UU Ormas segera ditegakkan secara efektif terhadap FPI," ujarnya.

Seperti diketahui, FPI kembali mendapat sorotan setelah massanya kembali terlibat bentrokan fisik dengan masyarakat di Kendal, Jawa Tengah, Kamis (18/7/2013). Bentrokan itu terjadi karena masyarakat tak suka aksi sweeping yang dilakukan FPI dan tewasnya seorang warga setelah secara tak sengaja tertabrak mobil FPI saat bentrok terjadi.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Baca tentang
Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Rencana Revisi, DPR Ingin Sirekap dan Digitalisasi Pemilu Diatur UU

Rencana Revisi, DPR Ingin Sirekap dan Digitalisasi Pemilu Diatur UU

Nasional
BKKBN Minta Bocah 7 Tahun Sudah Tunangan Tak Dianggap Biasa

BKKBN Minta Bocah 7 Tahun Sudah Tunangan Tak Dianggap Biasa

Nasional
Terungkap di Sidang, Biaya Ultah Cucu SYL Di-“reimburse” ke Kementan

Terungkap di Sidang, Biaya Ultah Cucu SYL Di-“reimburse” ke Kementan

Nasional
Tanggapi Jokowi, Djarot PDI-P: Konstitusi Dilanggar dan Direkayasa, Kekaderannya Patut Diragukan

Tanggapi Jokowi, Djarot PDI-P: Konstitusi Dilanggar dan Direkayasa, Kekaderannya Patut Diragukan

Nasional
Polri Akan Gelar Operasi Puri Agung 2024, Kawal World Water Forum Ke-10 di Bali

Polri Akan Gelar Operasi Puri Agung 2024, Kawal World Water Forum Ke-10 di Bali

Nasional
Prabowo Guncangkan Badan Surya Paloh, Sama seperti Anies Kemarin

Prabowo Guncangkan Badan Surya Paloh, Sama seperti Anies Kemarin

Nasional
Kasus Dana PEN, Eks Bupati Muna Divonis 3 Tahun Bui

Kasus Dana PEN, Eks Bupati Muna Divonis 3 Tahun Bui

Nasional
Surya Paloh Bakal Bertemu Prabowo Sore Ini, Nasdem Belum Ambil Keputusan

Surya Paloh Bakal Bertemu Prabowo Sore Ini, Nasdem Belum Ambil Keputusan

Nasional
Jalankan Amanah Donatur, Dompet Dhuafa Berbagi Parsel Ramadhan untuk Warga Palestina

Jalankan Amanah Donatur, Dompet Dhuafa Berbagi Parsel Ramadhan untuk Warga Palestina

Nasional
Wapres Sebut Target Penurunan 'Stunting' Akan Dievaluasi

Wapres Sebut Target Penurunan "Stunting" Akan Dievaluasi

Nasional
Persilakan Golkar Tampung Jokowi dan Gibran, PDI-P: Kami Bukan Partai Elektoral

Persilakan Golkar Tampung Jokowi dan Gibran, PDI-P: Kami Bukan Partai Elektoral

Nasional
Dana Pensiun Bukit Asam Targetkan 4 Langkah Penyehatan dan Penguatan pada 2024

Dana Pensiun Bukit Asam Targetkan 4 Langkah Penyehatan dan Penguatan pada 2024

Nasional
Di Depan Wiranto-Hendropriyono, Prabowo Minta Maaf Pernah Nakal: Bikin Repot Senior...

Di Depan Wiranto-Hendropriyono, Prabowo Minta Maaf Pernah Nakal: Bikin Repot Senior...

Nasional
Albertina Dilaporkan Wakil Ketua KPK, Ketua Dewas: Apa yang Salah? Ada Surat Tugas

Albertina Dilaporkan Wakil Ketua KPK, Ketua Dewas: Apa yang Salah? Ada Surat Tugas

Nasional
Polri Terbitkan Red Notice 2 Buron TPPO Bermodus Magang ke Jerman

Polri Terbitkan Red Notice 2 Buron TPPO Bermodus Magang ke Jerman

Nasional
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com