Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Prabowo-Ical-Wiranto "Melenggang" Ketika Tak Ada Jokowi

Kompas.com - 16/07/2013, 15:13 WIB
Dian Maharani

Penulis


JAKARTA, KOMPAS.com — Nama Gubernur DKI Jakarta Joko Widodo selama ini selalu menjadi "jawara" dalam survei sejumlah lembaga sebagai kandidat calon presiden dengan elektabilitas tertinggi. Ia mampu melampaui sejumlah nama tokoh yang lebih senior, seperti Megawati Soekarnoputri, Prabowo Subianto, Jusuf Kalla, Aburizal Bakrie, dan Wiranto. Apa jadinya jika nama Jokowi tak masuk dalam survei capres?

Survei Lembaga Survei Nasional yang dilakukan pada Mei lalu tak mencantumkan nama Jokowi. Hasilnya, Ketua Dewan Pembina Partai Gerindra Prabowo Subianto mengungguli kandidat lainnya. Prabowo memperoleh 22,7 persen, diikuti Aburizal Bakrie atau Ical dari Partai Golkar (16,3 persen), dan Wiranto (13,2 persen) dari Partai Hanura.

"Prabowo merupakan capres struktural dengan elektabilitas tertinggi, disusul Ical, dan Wiranto," ujar peneliti LSN, Gema Nusantara, dalam konferensi pers hasil survei di Hotel Grand Menteng, Jakarta, Selasa (16/7/2013).

DHONI SETIAWAN/RODERICK ADRIAN MOZES/LUCKY PRANSISKA Prabowo Subianto (kiri), Aburizal BAkrie (tengah), dan Wiranto (kanan)

Menurut Gema, nama Jokowi tak dimasukkan dalam survei karena politisi PDI Perjuangan itu tidak masuk dalam struktur elite partainya.

"Yang dimaksud capres struktural di sini adalah capres yang berasal dari struktur tertinggi partainya masing-masing," terang Gema.

Hasil survei memunculkan nama Megawati Soekarnoputri di urutan keempat (13 persen), diikuti Hatta Rajasa (5,2 persen), Yusril Ihza Mahendra (5,1 persen), Surya Paloh (4,6 persen), dan Sutiyoso (1,9 persen). Ada pula Anis Matta (1,7 persen), Marzuki Alie (1,7 persen), Suryadarma Ali (1,5 persen), dan Muhaimin Iskandar (1,2 persen). Sementara responden yang tidak memilih yaitu (11,9 persen).

Survei tersebut dilakukan pada 1-10 Mei 2013 di 33 provinsi seluruh Indonesia dengan 1.230 responden. Hasil survei dilengkapi dengan riset kualitatif berupa media analisis dari sejumlah surat kabar. Margin of error ialah 2,8 persen dan pada tingkat kepercayaan sebesar 95 persen.

Hanya Jokowi yang bisa kalahkan Prabowo

Sebelumnya, Koordinator Survei Pusat Penelitian Politik LIPI, Wawan Ichwanuddin, mengatakan, jika nama Jokowi tak masuk dalam daftar kandidat, Ketua Umum Partai Gerindra Prabowo Subianto yang menjadi jawaranya. Hal itu berdasarkan survei yang dilakukan LIPI pada 10-31 Mei 2013.

Prabowo Subianto selalu unggul berhadapan dengan tokoh lain mana pun, kecuali jika Joko Widodo "hadir". Jokowi selalu berada di peringkat pertama," ujar Wawan, Kamis (27/6/2013).

Hasil survei LIPI menunjukkan, Prabowo dipilih 14,2 persen responden, kemudian diikuti Aburizal Bakrie dengan 9,4 persen dan Megawati Soekarnoputri 9,3 persen. Elektabilitas tokoh di bawah Megawati ialah Jusuf Kalla dengan 4,2 persen, Rhoma Irama 3,5 persen, Wiranto 3,4 persen, dan Mahfud MD 1,9 persen.

Adapun Hatta Rajasa, Surya Paloh, dan Sri Sultan Hamengkubuwono X memperoleh 1,2 persen.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Baca tentang
Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Tanggal 27 April 2024 Memperingati Hari Apa?

Tanggal 27 April 2024 Memperingati Hari Apa?

Nasional
Wakil Ketua KPK Dinilai Punya Motif Buruk Laporkan Anggota Dewas

Wakil Ketua KPK Dinilai Punya Motif Buruk Laporkan Anggota Dewas

Nasional
Jokowi Ungkap Kematian akibat Stroke, Jantung dan Kanker di RI Capai Ratusan Ribu Kasus Per Tahun

Jokowi Ungkap Kematian akibat Stroke, Jantung dan Kanker di RI Capai Ratusan Ribu Kasus Per Tahun

Nasional
Temui Jokowi, Prabowo dan Gibran Tinggalkan Istana Setelah 2 Jam

Temui Jokowi, Prabowo dan Gibran Tinggalkan Istana Setelah 2 Jam

Nasional
AJI Nilai Sejumlah Pasal dalam Draf Revisi UU Penyiaran Ancam Kebebasan Pers

AJI Nilai Sejumlah Pasal dalam Draf Revisi UU Penyiaran Ancam Kebebasan Pers

Nasional
Ketua KPK Sebut Langkah Nurul Ghufron Laporkan Anggota Dewas Sikap Pribadi

Ketua KPK Sebut Langkah Nurul Ghufron Laporkan Anggota Dewas Sikap Pribadi

Nasional
Daftar Hari Besar Nasional dan Internasional Mei 2024

Daftar Hari Besar Nasional dan Internasional Mei 2024

Nasional
AHY Wanti-wanti Pembentukan Koalisi Jangan Hanya Besar Namun Keropos

AHY Wanti-wanti Pembentukan Koalisi Jangan Hanya Besar Namun Keropos

Nasional
Prabowo Presiden Terpilih, AHY: Kami Imbau Semua Terima Hasil, Semangat Rekonsiliasi

Prabowo Presiden Terpilih, AHY: Kami Imbau Semua Terima Hasil, Semangat Rekonsiliasi

Nasional
Prabowo: Jangan Jadi Pemimpin kalau Tak Kuat Diserang, Duduk di Rumah Nonton TV Saja

Prabowo: Jangan Jadi Pemimpin kalau Tak Kuat Diserang, Duduk di Rumah Nonton TV Saja

Nasional
Dewas Akan Sidangkan Dugaan Pelanggaran Etik Wakil Ketua KPK Nurul Ghufron 2 Mei

Dewas Akan Sidangkan Dugaan Pelanggaran Etik Wakil Ketua KPK Nurul Ghufron 2 Mei

Nasional
Prabowo-Gibran Tiba di Istana untuk Bertemu Jokowi

Prabowo-Gibran Tiba di Istana untuk Bertemu Jokowi

Nasional
AHY Sebut Lahan 2.086 Hektare di IKN Belum 'Clear', Masih Dihuni Warga

AHY Sebut Lahan 2.086 Hektare di IKN Belum "Clear", Masih Dihuni Warga

Nasional
Tak Persoalkan PKB Ingin Kerja Sama dengan Prabowo, PKS: Kita Enggak Jauh-jauh

Tak Persoalkan PKB Ingin Kerja Sama dengan Prabowo, PKS: Kita Enggak Jauh-jauh

Nasional
Bapanas Prediksi Harga Bawang Merah Normal 30-40 Hari ke Depan

Bapanas Prediksi Harga Bawang Merah Normal 30-40 Hari ke Depan

Nasional
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com