BANDUNG, KOMPAS.com - Mantan Wakil Presiden M Jusuf Kalla meminta agar pemerintah pusat dan daerah lebih optimal memanfaatkan sungai-sungai berarus deras, air terjun, dan danau di sejumlah daerah sebagai sumber daya alam dan penggerak bagi energi terbarukan. Misalnya, sebut dia, dengan membangun Pembangkit Listrik Tenaga Air (PLTA) maupun Pembangkit Listrik Tenaga Mikro Hidro (PLTMH).
"Pemerintah pusat dan daerah harus lebih jeli melihat dan memanfaatkan sungai-sungai berarus deras, air terjun dan danau yang ada untuk menambah pasokan daya listrik seraya menjaga konservasi lingkungan. Para investor dalam maupun luar negeri bisa diajak untuk ikut memanfaatkan sungai, air terjun dan danau secara komersial dan menguntungkan semua pihak," kata Kalla kepada Kompas, Senin (15/7/2013) malam.
Jika tidak dimanfaatkan optimal, ujar Kalla, akan ada banyak aliran sungai berarus deras, air terjun dan danau yang hanya mengalir dari hulu ke hilir dan terbuang. Salah-salah, sungai, air terjun, dan danau itu malah bisa menyebabkan banjir ketika tak termanfaatkan.
Menurut Kalla, banyak sungai berarus deras, air terjun dan danau di sejumlah daerah yang selama ini belum dimanfaatkan secara maksimal untuk pembangunan PLTA dan PLTMH. Sebut saja, selain Danau Poso di Kabupaten Poso, Sulawesi Tengah (Sulteng), juga ada Danau Toba di Sumatera Utara, Sungai Merangin di Jambi, Sungai Barito di Kalimantan atau Sungai Mamberamo di Papua.
"Potensi sungai, air terjun dan danau kita itu besar sekali untuk menggerakkan turbin dan pembangkit listrik," tegas Kalla. Dia pun menjadikan PLTA Sulewana Tahap II yang baru saja dioperasikan. PLTA ini menggunakan aliran air dari Sungai Sulewana, dan hasilnya adalah pembangkit berkapasitas 3x65 mega Watt.
"Kami masih akan membangun lagi PLTA Sulewana Tahap I dan III yang berkapasitas lebih besar lagi," ujar Kalla. Dia menambahkan, dengan membangun PLTA atau PLTMH, sumber daya alam pun akan terjaga.
"Coba, kalau air Danau Poso surut, PLTA Sulewana tak bisa jalan karena air sungainya kering. Dengan demikian, penunjukkan perusahaan yang akan membangun pembangkit listrik akan ikut bertanggung jawab pula terhadap pelestarian lingkungannya," papar dia.
Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.