Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Soal "Nyapres", Jokowi Belum Kantongi Restu Megawati

Kompas.com - 10/07/2013, 15:43 WIB
Sabrina Asril

Penulis


JAKARTA, KOMPAS.com — Politisi PDI Perjuangan Ganjar Pranowo membantah kabar yang menyebutkan bahwa Gubernur DKI Jakarta Joko Widodo telah berpamitan kepada Wakil Gubernur Basuki Tjahaja Purnama untuk maju dalam pemilihan presiden pada tahun 2014 mendatang. Menurut Ganjar, hingga saat ini Ketua Umum PDI Perjuangan Megawati Soekarnoputri belum memberikan restu kepada Jokowi.

“Belum ada restu secara formal. Penentuan (capres) itu pasti pakai rakernas, tapi sampai sekarang belum diketahui,” ujar Ganjar di Kompleks Parlemen, Rabu (10/7/2013).

Ganjar mengatakan, partainya akan rasional dan tidak gegabah dalam menentukan calon presiden yang diusung pada Pilpres 2014. Saat ini, kata dia, PDI Perjuangan masih melihat perkembangan pembahasan RUU Pilpres yang mentok di parlemen.

“Kalau RUU ini belum selesai dibahas, maka kami juga belum bisa berbicara banyak soal Pilpres. Kan patokannya RUU Pilpres,” ujar gubernur terpilih Jawa Tengah ini.

Saat ditanyakan tentang seringnya Jokowi diajak keliling oleh Megawati, menurut Ganjar, bukan pertanda Jokowi akan maju sebagai capres. Ia mengaku juga kerap diajak Megawati keliling daerah. Jokowi dan dirinya, kata Ganjar, dianggap sebagai contoh sukses strategi pilkada yang diterapkan PDI Perjuangan di DKI Jakarta dan Jawa Tengah.

“Apa pun namanya, kemenangan Jokowi dan saya membangkitkan semangat yang lain. Ini untuk menggerakkan mesin partai,” kata Ganjar.

Ganjar menambahkan, untuk mengusung Jokowi sebagai capres, Megawati pasti akan mempertimbangkan posisinya yang belum lama menjabat sebagai Gubernur DKI Jakarta.

“Pastilah itu jadi pertimbangan. Apalagi saat kampanye, sudah janji akan fokus menjadi gubernur,” kata Ganjar.

Sebelumnya, ada informasi bahwa Joko Widodo berpamitan meminta izin maju menjadi calon presiden. Bahkan, Jokowi pun dikabarkan akan menyerahkan kursi DKI-1 kepada Wakil Gubernur DKI Jakarta Basuki Tjahaja Purnama. Namun, hal ini dibantah oleh Basuki. Basuki mengakui bahwa memang keduanya sempat mengobrol berdua. Namun, pembahasannya bukan membicarakan soal pencapresan Jokowi.

"Aku ngomong berdua saja, mau tahu saja aku ngomongin apa. Mana ada ngomongin itu, kan? Enggak ada ngomong gituan, ngurusin ini aja udah pusing," ujar Basuki di Balaikota DKI Jakarta, Senin (8/7/2013).

Dengan nada berkelakar, Basuki mengatakan, ia dan Jokowi tidak pernah berpikir atau berbicara mengenai masalah pencapresan. Saat ini, urusan mengenai lelang seleksi promosi jabatan terbuka kepala sekolah hingga puskesmas dikatakannya sudah membuat pusing.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Baca tentang
    Video rekomendasi
    Video lainnya


    Terkini Lainnya

    Dewas Harap Wakil Ketua KPK Laporkan Albertina Ho Bukan karena Sedang Tersangkut Kasus Etik

    Dewas Harap Wakil Ketua KPK Laporkan Albertina Ho Bukan karena Sedang Tersangkut Kasus Etik

    Nasional
    Wapres Ma'ruf Amin Tak Titip Program Tertentu untuk Dilanjutkan Gibran

    Wapres Ma'ruf Amin Tak Titip Program Tertentu untuk Dilanjutkan Gibran

    Nasional
    Gibran Minta Petuah Saat Sowan ke Wapres Ma'fuf Amin

    Gibran Minta Petuah Saat Sowan ke Wapres Ma'fuf Amin

    Nasional
    Tantang PDI-P Tarik Semua Menteri Usai Sebut Jokowi Bukan Kader Lagi, TKN: Daripada Capek-capek PTUN

    Tantang PDI-P Tarik Semua Menteri Usai Sebut Jokowi Bukan Kader Lagi, TKN: Daripada Capek-capek PTUN

    Nasional
    Relaksasi HET Beras Premium Diperpanjang hingga 31 Mei 2024

    Relaksasi HET Beras Premium Diperpanjang hingga 31 Mei 2024

    Nasional
    Gibran Disebut Masih Fokus di Solo, Undang Wapres Ma'ruf Resmikan Destinasi Wisata

    Gibran Disebut Masih Fokus di Solo, Undang Wapres Ma'ruf Resmikan Destinasi Wisata

    Nasional
    Dewas Ungkap Klarifikasi Albertina Ho yang Dilaporkan Wakil Ketua KPK Nurul Ghufron

    Dewas Ungkap Klarifikasi Albertina Ho yang Dilaporkan Wakil Ketua KPK Nurul Ghufron

    Nasional
    Nasdem-PKS Jajaki Kerja Sama Pilkada 2024, Termasuk Opsi Usung Anies

    Nasdem-PKS Jajaki Kerja Sama Pilkada 2024, Termasuk Opsi Usung Anies

    Nasional
    KPK Duga Hakim Agung Gazalba Saleh Cuci Uang Rp 20 Miliar

    KPK Duga Hakim Agung Gazalba Saleh Cuci Uang Rp 20 Miliar

    Nasional
    Gibran Bakal ke Istana Malam Ini, Bersama Prabowo?

    Gibran Bakal ke Istana Malam Ini, Bersama Prabowo?

    Nasional
    Surya Paloh Sebut Nasdem dan PKS Siap Bergabung ke Pemerintahan Prabowo maupun Jadi Oposisi

    Surya Paloh Sebut Nasdem dan PKS Siap Bergabung ke Pemerintahan Prabowo maupun Jadi Oposisi

    Nasional
    KPK Cek Langsung RSUD Sidoarjo Barat, Gus Muhdlor Sudah Jalani Rawat Jalan

    KPK Cek Langsung RSUD Sidoarjo Barat, Gus Muhdlor Sudah Jalani Rawat Jalan

    Nasional
    Bertemu Presiden PKS, Surya Paloh Akui Diskusikan Langkah Politik di Pemerintahan Prabowo-Gibran

    Bertemu Presiden PKS, Surya Paloh Akui Diskusikan Langkah Politik di Pemerintahan Prabowo-Gibran

    Nasional
    Respons Jokowi dan Gibran Usai Disebut PDI-P Bukan Kader Lagi

    Respons Jokowi dan Gibran Usai Disebut PDI-P Bukan Kader Lagi

    Nasional
    Wapres Ma'ruf Amin Doakan Timnas Indonesia U-23 Kalahkan Korsel

    Wapres Ma'ruf Amin Doakan Timnas Indonesia U-23 Kalahkan Korsel

    Nasional
    Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
    Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
    Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
    komentar di artikel lainnya
    Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
    Close Ads
    Bagikan artikel ini melalui
    Oke
    Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com