"Seharusnya pengaduan Helena ini tidak menjadi ajang untuk mengadu domba antara BBN dengan Bareskrim Polri," ujar Neta melalui pesan singkat, Minggu (7/7/2013).
Neta mengatakan, Polri dan BNN harusnya bersinergi memberantas narkoba. Jika hubungan BNN dan Polri memanas akibat peristiwa itu, maka para sindikat narkoba yang gembira. Kepolisian juga diminta mengusut laporan Helena dan mengklarifikasi perbuatan Kompol AD. Neta melihat apa yang dilakukan Kompol AD ke Gedung BNN terkait laporan Helena. Menurutnya, kedatangan Kompol AD tersebut merupakan perintah atasan.
"Mustahil jika dalam melakukan tugas tersebut AD bekerja sendiri dan tidak diperintahkan atasannya," kata Neta.
Seperti diketahui, awalnya beredar bukti laporan polisi bernomor LP/568/VI/Bareskrim tertanggal 28 Juni 2013. Pada laporan yang beredar di kalangan wartawan pada Kamis (4/7/2013) sore tersebut tertulis pelapor bernama Helena dan terlapor Benny Mamoto dan kawan-kawan.
Benny dilaporkan atas dugaan penyalahgunaan wewenang dan kekuasaan karena memblokir rekening perusahaan Helena, PT SMC yang mengurusi tukar nilai mata uang atau money changer. Kemudian, pada Kamis malam, seorang polisi yang diketahui Kompol AD disebut menyelinap masuk ke ruangan staf Benny dan mengambil dua dokumen. Kedatangan AD diduga terkait pengusustan laporan Helena. Terkait Helena, menurut Benny kasusnya masih dalam penyidikan BNN.
Kasus tersebut diduga terkait pencucian uang narkoba. Adapun Kompol AD dan Helena diduga kenal dekat. Berdasarkan sumber Kompas.com Kompol AD adalah penyidik yang pernah menangani kasus Helena.
"Helena itu binaan AD. Saat proses pemeriksaan mungkin ada proses interaksi," ujarnya kepada Kompas.com pada Sabtu (6/7/2013) siang.
AD sendiri memiliki reputasi yang buruk di BNN. Pria lulusan Akademi Kepolisian tahun 1998 itu dikeluarkan dari BNN pada akhir tahun 2011 yang lalu karena memberikan lencana penyidik milik BNN kepada Andre Samsul Malik. Andre Samsul Malik adalah salah seorang tersangka kasus narkotika yang ditangkap oleh petugas Direktorat IV Narkotika Bareskrim Polri. Andre juga diketahui memiliki mobil dengan pelat nomor B 88 BNN. Diduga mobil itu digunakan untk memuluskan aksinya menyalahgunakan narkotika.
Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.