"Polri harus bisa membuang jauh kesan yang salah di sebagian masyarakat bahwa kalau berurusan dengan Polri itu identik dengan uang. Kesan yang ada hilang kambing lapor kepada polisi malah hilang sapi. Ini yang harus dikikis," ujar Anggota Komisi III dari Fraksi Partai Gerindra Martin Hutabarat di Jakarta, Senin (1/7/2013).
Martin menuturkan Polri ke depan harus mereformasi dirinya dengan paradigma baru yakni polisi yang hadir sebagai alat penegakan hukum dan juga alat untuk menjaga keamanan masyarakat. Dengan pemahaman tersebut, lanjutnya, Polri harus menempatkan diri sebagai pelayan masyarakat dan bukan alat kekuasaan.
"Bagaimana membuat Polri disayangi, dan dirindukan rakyat dan bukan dihindari rakyat itulah yang penting harus dilakukan Polri ke depan," kata Martin.
Berantas suap
Lebih lanjut, Martin juga menyoroti masalah seleksi penerimaan calon polisi, kenaikan pangkat, hingga mutasi di lingkungan internal Polri yang sarat akan praktik suap. Hal tersebut harus segera diberantas untuk mengembalikan profesionalisme Polri dalam melaksanakan tugasnya.
"Kalau sejak awal semuanya di kepolisian berurusan dengan uang, ya sudah otomatis anggota Polri itu pun di mana-mana akan mencari uang untuk membayar uang yang sudah dikeluarkannya," ucap Martin.
Dengan kondisi itu, lanjut Martin, membuat tugas aparat di kepolisian sudah menjadi ladang bisnis dan bukan lagi pengabdian. Alhasil, masyarakat yang akhirnya menjadi korban.
"Polri supaya baik, dari hulunya juga sudah harus bersih. Ke depan, tugas pemberantasan korupsi dan teroris ini perlu lebih sungguh-sungguh mendapat perhatian Polisi," ucapnya.
Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.