Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

PPP: Terlalu "Subuh" Deklarasikan Capres dan Cawapres

Kompas.com - 01/07/2013, 12:43 WIB
Sabrina Asril

Penulis


JAKARTA, KOMPAS.com — Partai Persatuan Pembangunan (PPP) menilai penetapan calon presiden dan calon wakil presiden saat ini masih terlalu dini. Hal ini menyusul langkah yang diambil Partai Hanura dengan mengusung Ketua Umum Wiranto dan Ketua Dewan Pertimbangan Hanura Hary Tanoesoedibjo sebagai calon presiden dan calon wakil presiden.

"Harusnya enggak sekarang, terlalu subuh, terlalu dini, terlalu cepat. Untuk usung capres dan cawapres itu pandangan kami harus melalui perolehan suara pemilu. Artinya, berapa dulu persentase suara kami," ujar Wakil Ketua Umum PPP Hasrul Azwar di Kompleks Parlemen, Senin (1/7/2013).

Anggota Komisi VIII DPR ini menjelaskan, sebagian besar partai kini lebih fokus pada pemenangan pemilu. Setelah itu, baru memikirkan persiapan capres dan cawapres.

"Kalau sudah bisa 10 persen dari presidential threshold maka punya bargaining position. Kelompok lain akan mau bernegosiasi kalau kita punya power, tapi ya terserah Hanura saja," kata Hasrul.

PPP sendiri, kata dia, saat ini masih mempersiapkan mekanisme konvensi untuk memilih capres. Konvensi dilakukan untuk membuka peluang selebar-lebarnya bagi para tokoh di luar PPP untuk ikut dalam bursa capres.

Seperti diberitakan, Partai Hanura akan menetapkan Wiranto-HT yang akan diusung sebagai capres dan cawapres. Penetapan pasangan ini dilakukan setahun sebelum pelaksanaan pilpres. Di Partai Hanura, Hary Tanoe baru saja bergabung dan langsung dilantik sebagai Ketua Badan Pemenangan Pemilu partai ini.

Rencananya, deklarasi Wiranto-Hary Tanoe ini akan dilakukan pada Senin (1/7/2013) siang di Hotel Grand Mercure, Jakarta Pusat. Ketua DPP Partai Hanura Saleh Husin menjelaskan, keduanya dipilih karena ada permintaan dari para kader Hanura di daerah.

"Dalam perjalanan adanya arus keras permintaan dari daerah yang menginginkan agar Pak Wiranto diduetkan dengan Pak HT menjadi pasangan capres-cawapres," ujar Saleh, Senin (1/7/2013).

Wiranto dan Hary Tanoe, kata Saleh, merupakan pasangan yang cukup ideal, serasi, serta saling menunjang dan melengkapi jika ditinjau dari berbagai sudut pandang mana pun. Oleh karena itu, ia mengatakan, DPP Partai Hanura akan mendesak pengusungan keduanya menjadi capres-cawapres bisa disahkan dalam acara pembekalan caleg yang masih berlangsung di Hotel Grand Mercure.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Baca tentang
    Video rekomendasi
    Video lainnya


    Terkini Lainnya

    AJI Nilai Sejumlah Pasal dalam Draf Revisi UU Penyiaran Ancam Kebebasan Pers

    AJI Nilai Sejumlah Pasal dalam Draf Revisi UU Penyiaran Ancam Kebebasan Pers

    Nasional
    Ketua KPK Sebut Langkah Nurul Ghufron Laporkan Anggota Dewas Sikap Pribadi

    Ketua KPK Sebut Langkah Nurul Ghufron Laporkan Anggota Dewas Sikap Pribadi

    Nasional
    Daftar Hari Besar Nasional dan Internasional Mei 2024

    Daftar Hari Besar Nasional dan Internasional Mei 2024

    Nasional
    AHY Wanti-wanti Pembentukan Koalisi Jangan Hanya Besar Namun Keropos

    AHY Wanti-wanti Pembentukan Koalisi Jangan Hanya Besar Namun Keropos

    Nasional
    Prabowo Presiden Terpilih, AHY: Kami Imbau Semua Terima Hasil, Semangat Rekonsiliasi

    Prabowo Presiden Terpilih, AHY: Kami Imbau Semua Terima Hasil, Semangat Rekonsiliasi

    Nasional
    Prabowo: Jangan Jadi Pemimpin kalau Tak Kuat Diserang, Duduk di Rumah Nonton TV Saja

    Prabowo: Jangan Jadi Pemimpin kalau Tak Kuat Diserang, Duduk di Rumah Nonton TV Saja

    Nasional
    Dewas Akan Sidangkan Dugaan Pelanggaran Etik Wakil Ketua KPK Nurul Ghufron 2 Mei

    Dewas Akan Sidangkan Dugaan Pelanggaran Etik Wakil Ketua KPK Nurul Ghufron 2 Mei

    Nasional
    Prabowo-Gibran Tiba di Istana untuk Bertemu Jokowi

    Prabowo-Gibran Tiba di Istana untuk Bertemu Jokowi

    Nasional
    AHY Sebut Lahan 2.086 Hektare di IKN Belum 'Clear', Masih Dihuni Warga

    AHY Sebut Lahan 2.086 Hektare di IKN Belum "Clear", Masih Dihuni Warga

    Nasional
    Tak Persoalkan PKB Ingin Kerja Sama dengan Prabowo, PKS: Kita Enggak Jauh-jauh

    Tak Persoalkan PKB Ingin Kerja Sama dengan Prabowo, PKS: Kita Enggak Jauh-jauh

    Nasional
    Bapanas Prediksi Harga Bawang Merah Normal 30-40 Hari ke Depan

    Bapanas Prediksi Harga Bawang Merah Normal 30-40 Hari ke Depan

    Nasional
    PKS Jajaki Komunikasi dengan Prabowo

    PKS Jajaki Komunikasi dengan Prabowo

    Nasional
    Dewas Harap Wakil Ketua KPK Laporkan Albertina Ho Bukan karena Sedang Tersangkut Kasus Etik

    Dewas Harap Wakil Ketua KPK Laporkan Albertina Ho Bukan karena Sedang Tersangkut Kasus Etik

    Nasional
    Wapres Ma'ruf Amin Tak Titip Program Tertentu untuk Dilanjutkan Gibran

    Wapres Ma'ruf Amin Tak Titip Program Tertentu untuk Dilanjutkan Gibran

    Nasional
    Gibran Minta Petuah Saat Sowan ke Wapres Ma'fuf Amin

    Gibran Minta Petuah Saat Sowan ke Wapres Ma'fuf Amin

    Nasional
    Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
    Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
    Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
    komentar di artikel lainnya
    Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
    Close Ads
    Bagikan artikel ini melalui
    Oke
    Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com