Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

PKB Akan Buat Buku dan "Website" Data Riwayat Hidup Caleg

Kompas.com - 26/06/2013, 12:50 WIB
Sabrina Asril

Penulis


JAKARTA, KOMPAS.com — Partai Kebangkitan Bangsa (PKB) akan membuka data riwayat hidup para calon anggota legislatif yang diajukan partai ini melalui buku dan situs web. Hal ini dilakukan untuk memberikan transparansi dan rekam jejak para caleg.

"Sejak awal data caleg memang seharusnya dibuka data hidupnya. PKB tidak ada keberatan untuk merilis datanya. Seandainya di KPU tidak dirilis, kami pun siapkan sendiri profil caleg PKB di website dan akan dibukukan," ujar Ketua Bapilu PKB Saifullah Ma'shum, saat dihubungi, Rabu (26/6/2013).

Ia menjelaskan saat ini seluruh bahan profil para caleg sedang dikumpulkan. Rencananya, profil para caleg PKB akan dirilis secara bertahap melalui situs web dan buku pada bulan Ramadhan.

"Kami gunakan cara ini agar semuanya bisa lihat siapa saja caleg yang kami ajukan," tutur Saifullah.

Lebih lanjut, ia menampik tudingan partainya tidak transparan dalam membuka data riwayat para caleg. Hal ini menyusul temuan Komisi Pemilihan Umum (KPU) akan 140 caleg yang enggan data riwayatnya dipublikasikan. Menurutnya, hal ini terjadi justru karena kesalahan KPU.

"Sejak awal KPU salah karena memberikan lembar pilihan apakah caleg mau datanya dipublikasikan atau tidak. Seharusnya publikasikan saja semuanya," kata Saifullah.

Dari 140 caleg tersebut, ia mengaku tak tahu apakah ada caleg PKB atau tidak. Jika ternyata masih ada caleg PKB yang enggan membuka data pribadinya, ia menyatakan partainya akan mendorong agar caleg itu terbuka.

"Nanti akan kami dorong semua caleg dipublikasikan agar telanjang, transparansi publik. Aneh kalau sejak awal tertutup karena ini menyalahi pertanggungjawaban dan representasi," ujar Saifullah.

Saat ditanya tentang peluang data pribadi itu dijadikan kampanye hitam oleh pesaing, menurutnya, hal itu biasa terjadi. Yang terpenting, kata dia, KPU bisa melakukan proses klarifikasi terhadap informasi yang diterima.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Baca tentang
    Video rekomendasi
    Video lainnya


    Terkini Lainnya

    Tanggal 27 April 2024 Memperingati Hari Apa?

    Tanggal 27 April 2024 Memperingati Hari Apa?

    Nasional
    Wakil Ketua KPK Dinilai Punya Motif Buruk Laporkan Anggota Dewas

    Wakil Ketua KPK Dinilai Punya Motif Buruk Laporkan Anggota Dewas

    Nasional
    Jokowi Ungkap Kematian akibat Stroke, Jantung dan Kanker di RI Capai Ratusan Ribu Kasus Per Tahun

    Jokowi Ungkap Kematian akibat Stroke, Jantung dan Kanker di RI Capai Ratusan Ribu Kasus Per Tahun

    Nasional
    Temui Jokowi, Prabowo dan Gibran Tinggalkan Istana Setelah 2 Jam

    Temui Jokowi, Prabowo dan Gibran Tinggalkan Istana Setelah 2 Jam

    Nasional
    AJI Nilai Sejumlah Pasal dalam Draf Revisi UU Penyiaran Ancam Kebebasan Pers

    AJI Nilai Sejumlah Pasal dalam Draf Revisi UU Penyiaran Ancam Kebebasan Pers

    Nasional
    Ketua KPK Sebut Langkah Nurul Ghufron Laporkan Anggota Dewas Sikap Pribadi

    Ketua KPK Sebut Langkah Nurul Ghufron Laporkan Anggota Dewas Sikap Pribadi

    Nasional
    Daftar Hari Besar Nasional dan Internasional Mei 2024

    Daftar Hari Besar Nasional dan Internasional Mei 2024

    Nasional
    AHY Wanti-wanti Pembentukan Koalisi Jangan Hanya Besar Namun Keropos

    AHY Wanti-wanti Pembentukan Koalisi Jangan Hanya Besar Namun Keropos

    Nasional
    Prabowo Presiden Terpilih, AHY: Kami Imbau Semua Terima Hasil, Semangat Rekonsiliasi

    Prabowo Presiden Terpilih, AHY: Kami Imbau Semua Terima Hasil, Semangat Rekonsiliasi

    Nasional
    Prabowo: Jangan Jadi Pemimpin kalau Tak Kuat Diserang, Duduk di Rumah Nonton TV Saja

    Prabowo: Jangan Jadi Pemimpin kalau Tak Kuat Diserang, Duduk di Rumah Nonton TV Saja

    Nasional
    Dewas Akan Sidangkan Dugaan Pelanggaran Etik Wakil Ketua KPK Nurul Ghufron 2 Mei

    Dewas Akan Sidangkan Dugaan Pelanggaran Etik Wakil Ketua KPK Nurul Ghufron 2 Mei

    Nasional
    Prabowo-Gibran Tiba di Istana untuk Bertemu Jokowi

    Prabowo-Gibran Tiba di Istana untuk Bertemu Jokowi

    Nasional
    AHY Sebut Lahan 2.086 Hektare di IKN Belum 'Clear', Masih Dihuni Warga

    AHY Sebut Lahan 2.086 Hektare di IKN Belum "Clear", Masih Dihuni Warga

    Nasional
    Tak Persoalkan PKB Ingin Kerja Sama dengan Prabowo, PKS: Kita Enggak Jauh-jauh

    Tak Persoalkan PKB Ingin Kerja Sama dengan Prabowo, PKS: Kita Enggak Jauh-jauh

    Nasional
    Bapanas Prediksi Harga Bawang Merah Normal 30-40 Hari ke Depan

    Bapanas Prediksi Harga Bawang Merah Normal 30-40 Hari ke Depan

    Nasional
    Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
    Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
    Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
    komentar di artikel lainnya
    Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
    Close Ads
    Bagikan artikel ini melalui
    Oke
    Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com