"Bisa saja dikurangi, saya yakin itu," kata Sutan di Kompleks Parlemen, Jakarta, Kamis (20/6/2013).
Ketua Komisi VII DPR ini menjelaskan, sebagai mitra koalisi, PKS telah melakukan manuver yang cukup tajam. Sikap berseberangan yang dipilih PKS makin kentara saat menolak kenaikan harga bahan bakar minyak (BBM) bersubsidi.
Sutan khawatir dengan inkonsistensi PKS tersebut karena di beberapa saat menunjukkan dua sikap yang bertolak belakang, yakni menolak kebijakan pemerintah, tetapi tak keluar dari koalisi. Namun begitu, Sutan enggan menyebutkan prediksinya terkait nama menteri yang akan didepak. Menurutnya, hal itu tidak etis karena menjadi wewenang SBY sebagai Presiden dan pimpinan Sekretariat Gabungan (Setgab).
"Mereka ini apa sebenarnya? Koalisi atau oposisi? Kalau tidak begitu (didepak), nanti (partai koalisi) yang lain ikut-ikutan (bermanuver)," ujarnya.
Saat ini, PKS memiliki tiga menteri di jajaran Kabinet Indonesia Bersatu jilid II, yakni Menteri Pertanian Suswono, Menteri Komunikasi dan Informatika Tifatul Sembiring, dan Menteri Sosial Salim Segaf Al Jufri. Posisi para menteri asal PKS itu terancam hilang setelah PKS terang-terangan bermanuver dan menantang SBY untuk mendepaknya dari tubuh koalisi. Tetapi, sampai kini, belum ada keputusan tegas dari SBY terkait hal itu.
Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.