Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Tak Setuju BLSM, Jokowi 'Ditembak' Agung Laksono

Kompas.com - 18/06/2013, 14:45 WIB
Sandro Gatra

Penulis

JAKARTA, KOMPAS.com — Sikap terbuka Gubernur DKI Jakarta Joko Widodo alias Jokowi yang menyatakan ketidaksetujuannya terhadap program bantuan langsung sementara masyarakat (BLSM) menuai perhatian Menteri Koordinator Kesejahteraan Rakyat Agung Laksono. Menteri yang bertanggung jawab langsung atas program BLSM itu pun mempertanyakan langsung kepada Jokowi seusai menghadiri acara di Istana Negara, Jakarta, Selasa (18/6/2013).

Ketika itu, Jokowi tengah diwawancarai wartawan sambil berjalan ke mobil. Jokowi sempat menyalami Agung yang tengah berjalan bersama Menteri Perumahan Rakyat Djan Faridz. Pada saat itulah Agung "menembak" Jokowi. Pria asal Solo itu pun langsung menjawab bahwa dia bukan menolak BLSM.

"Akan lebih baik digunakan untuk usaha produktif. Bukan menolak," kata Jokowi lalu berpisah dengan Agung dan Djan Faridz.

Sebelumnya, Jokowi menyebut BLSM memberi pendidikan tidak baik bagi masyarakat. Daripada memberikan uang tunai, menurut politisi PDI Perjuangan itu, pemerintah lebih baik memberikan bantuan kepada usaha kecil dan menengah yang langsung bersentuhan dengan ekonomi rakyat.

Sikap penolakan terhadap BLSM juga disampaikan oleh PDI-P. Sejak awal wacana BLSM muncul, para politisi PDIP mencurigai BLSM hanya untuk kepentingan menarik dukungan publik di Pemilu 2014. Tuduhan itu berkali-kali dibantah pemerintah.

Program BLSM akan diterima sekitar 15,5 juta keluarga miskin sebagai kompensasi dari kenaikan harga premium menjadi Rp 6.500 per liter dan solar Rp 5.500 per liter. Tiap-tiap keluarga akan mendapat total Rp 600.000 untuk empat bulan. Uang dapat dicairkan di kantor pos dalam dua tahap, Agustus dan September.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Baca tentang
    Video rekomendasi
    Video lainnya


    Terkini Lainnya

    Sertijab 4 Jabatan Strategis TNI: Marsda Khairil Lubis Resmi Jabat Pangkogabwilhan II

    Sertijab 4 Jabatan Strategis TNI: Marsda Khairil Lubis Resmi Jabat Pangkogabwilhan II

    Nasional
    Hasto Beri Syarat Pertemuan Jokowi-Megawati, Relawan Joman: Sinisme Politik

    Hasto Beri Syarat Pertemuan Jokowi-Megawati, Relawan Joman: Sinisme Politik

    Nasional
    Menerka Nasib 'Amicus Curiae' di Tangan Hakim MK

    Menerka Nasib "Amicus Curiae" di Tangan Hakim MK

    Nasional
    Sudirman Said Akui Partai Koalisi Perubahan Tak Solid Lagi

    Sudirman Said Akui Partai Koalisi Perubahan Tak Solid Lagi

    Nasional
    Puncak Perayaan HUT Ke-78 TNI AU Akan Digelar di Yogyakarta

    Puncak Perayaan HUT Ke-78 TNI AU Akan Digelar di Yogyakarta

    Nasional
    Jelang Putusan Sengketa Pilpres, Sudirman Said Berharap MK Penuhi Rasa Keadilan

    Jelang Putusan Sengketa Pilpres, Sudirman Said Berharap MK Penuhi Rasa Keadilan

    Nasional
    Sejauh Mana 'Amicus Curiae' Berpengaruh pada Putusan? Ini Kata MK

    Sejauh Mana "Amicus Curiae" Berpengaruh pada Putusan? Ini Kata MK

    Nasional
    Alasan Prabowo Larang Pendukungnya Aksi Damai di Depan MK

    Alasan Prabowo Larang Pendukungnya Aksi Damai di Depan MK

    Nasional
    TKN Prabowo Sosialisasikan Pembatalan Aksi di MK, Klaim 75.000 Pendukung Sudah Konfirmasi Hadir

    TKN Prabowo Sosialisasikan Pembatalan Aksi di MK, Klaim 75.000 Pendukung Sudah Konfirmasi Hadir

    Nasional
    Tak Berniat Percepat, MK Putus Sengketa Pilpres 22 April

    Tak Berniat Percepat, MK Putus Sengketa Pilpres 22 April

    Nasional
    Prabowo Klaim Perolehan Suaranya yang Capai 58,6 Persen Buah dari Proses Demokrasi

    Prabowo Klaim Perolehan Suaranya yang Capai 58,6 Persen Buah dari Proses Demokrasi

    Nasional
    Hakim MK Hanya Dalami 14 dari 33 'Amicus Curiae'

    Hakim MK Hanya Dalami 14 dari 33 "Amicus Curiae"

    Nasional
    Dituduh Pakai Bansos dan Aparat untuk Menangi Pemilu, Prabowo: Sangat Kejam!

    Dituduh Pakai Bansos dan Aparat untuk Menangi Pemilu, Prabowo: Sangat Kejam!

    Nasional
    Sebut Pemilih 02 Terganggu dengan Tuduhan Curang, Prabowo: Jangan Terprovokasi

    Sebut Pemilih 02 Terganggu dengan Tuduhan Curang, Prabowo: Jangan Terprovokasi

    Nasional
    [POPULER NASIONAL] Anggaran Kementan untuk Bayar Dokter Kecantikan Anak SYL | 'Amicus Curiae' Pendukung Prabowo

    [POPULER NASIONAL] Anggaran Kementan untuk Bayar Dokter Kecantikan Anak SYL | "Amicus Curiae" Pendukung Prabowo

    Nasional
    Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
    Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
    Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
    komentar di artikel lainnya
    Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
    Close Ads
    Bagikan artikel ini melalui
    Oke
    Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com