JAKARTA, KOMPAS.com — PDI Perjuangan baru akan memilih pengganti Taufiq Kiemas di Majelis Pemusyawaratan Rakyat (MPR) dalam sepekan mendatang. Saat ini, PDI Perjuangan masih dalam keadaan berduka.
"Nanti akan dibicarakan sesudah tujuh harinya, itu etikanya," ujar Wakil Ketua Fraksi PDI Perjuangan, Tubagus Hasanudin, di Kompleks Parlemen, Senin (10/6/2013).
Hasanudin mengatakan, saat ini partainya belum menggodok calon pengganti Taufiq sebagai Ketua MPR. Keputusan memilih pengganti Taufiq, kata anggota Komisi I ini, akan menjadi wewenang penuh dari Ketua Umum DPP PDI Perjuangan Megawati Soekarnoputri yang juga istri almarhum Taufiq Kiemas.
Lebih lanjut, ia memastikan, sepeninggal Taufiq, partainya akan tetap solid. Meski Taufiq kerap berbeda pendapat dengan Mega, Hasanudin menegaskan, partainya tak pernah terpecah.
"Kami fatsunnya di PDI-P, 'Ayo kita duduk berdebat sampai melet lidah. Lalu dicari solusinya, kemudian kalau sudah diketok tidak boleh lagi berdebat'. Kalau yang terbiasa separatis, mungkin di PDI-P enggak akan betah," kata Hasanudin.
Seperti diketahui, Taufiq wafat karena penyakit komplikasi yang selama ini dideritanya pada Sabtu (8/6/2013) malam di Singapura. Taufiq ketika itu sedang menjalani perawatan di rumah sakit di Singapura sejak Senin (3/6/2013). Taufiq menjalani perawatan setelah mendampingi Wakil Presiden Boediono untuk meresmikan Monumen Bung Karno dan Situs Rumah Pengasingan Bung Karno di Ende, Nusa Tenggara Timur pada Sabtu (1/6/2013). Peresmian dilakukan bertepatan dengan peringatan hari lahir Pancasila 1 Juni.
Taufiq meninggal di usianya yang ke-70 tahun. Ia meninggalkan seorang istri Dyah Permata Megawati Setyawati atau Megawati Soekarnoputri dan tiga anak, yakni Mohammad Rizki Pratama, Mohamad Prananda Prabowo, dan Puan Maharani Nakshatra Kusyala.
Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.