Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Sudah Berhitung, Golkar Tak Khawatir BLSM Untungkan Demokrat

Kompas.com - 08/06/2013, 12:16 WIB
Sandro Gatra

Penulis

JAKARTA, KOMPAS.com - Partai Golkar mengaku tidak khawatir jika program bantuan langsung tunai sementara (BLSM) akan menguntungkan Partai Demokrat di Pemilu 2014. Pasalnya, Golkar sudah berhitung untung-rugi program BLSM.

Wakil Sekretaris Jenderal DPP Partai Golkar Harry Azhar Aziz mengakui program BLSM memang memiliki resiko politik bagi Golkar. Pasalnya, kata dia, program bantuan langsung tunai (BLT) yang dikucurkan menjelang pemilu 2009 terbukti menguntungkan Demokrat. Saat kampanye, BLT diklaim program Demokrat hingga akhirnya memenangi pemilu.

"Memang penuh resiko. Tapi apakah BLSM akan dicitrakan rakyat milik Demokrat? Kita tidak yakin. Rakyat sudah cerdas," kata Harry saat diskusi di Jakarta, Sabtu (9/6/2013).

Harry mengatakan, pihaknya setuju BLSM lantaran rakyat memang membutuhkan bantuan uang tunai setelah harga-harga, khususnya pangan, akan naik ketika harga BBM bersubsidi naik akibat melonjaknya inflasi. Sebanyak 70 persen pengeluaran orang miskin untuk pangan.

Alasan setuju BLSM lainnya, tambah dia, lantaran uang tunai hanya dikucurkan dalam kurun waktu 5 bulan atau sampai November 2013. Sementara pemilu legislatif baru digelar April 2014 dan pemilu presiden pada Juli 2014 . "Jadi masih lama," ucapnya.

Wakil Ketua Komisi XI DPR itu menambahkan, BLSM nantinya menjadi tanggung jawab pemerintah pusat atau di bawah Kementerian Sosial. Meski Menteri Sosial Salim Segaf Al Jufri berasal dari Partai Keadilan Sejahtera, pihaknya juga tidak khawatir BLSM akan diklaim program PKS. Pasalnya, PKS sudah menyampaikan penolakan kenaikan harga BBM.

"Nanti rakyat akan bilang PKS kan menolak harga BBM naik. Jadi kami tidak khawatir. Dengan pertimbangan itu kita setuju BLSM. Maunya Golkar model BLSM permanen. Negara harus menangani orang miskin tanpa ada kenaikan harga BBM," kata Harry.

Ketua DPP Partai Demokrat Didi Irawadi Syamsuddin membantah bahwa BLSM akan digunakan untuk pencitraan Demokrat. Menurut dia, rakyat misin memang membutuhkan bantuan langsung ketika harga-harga naik. Adapun terkait kemenangan di Pemilu 2009, kata dia, akibat kerja keras seluruh kader Demokrat.

Seperti diberitakan, pemerintah berencana menaikkan harga premium menjadi Rp 6.500 per liter dan solar Rp 5.500 per liter. Jika direalisasikan, sebanyak 15,53 juta keluarga miskin akan menerima uang tunai Rp 150.000 per bulan selama lima bulan dan kompensasi dalam bentuk program lainnya.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Baca tentang
    Video rekomendasi
    Video lainnya


    Terkini Lainnya

    Tanggal 22 April 2024 Memperingati Hari Apa?

    Tanggal 22 April 2024 Memperingati Hari Apa?

    Nasional
    TNI Tembak 2 Anggota OPM yang Serang Pos Prajurit di Paro Nduga, tapi Berhasil Melarikan Diri

    TNI Tembak 2 Anggota OPM yang Serang Pos Prajurit di Paro Nduga, tapi Berhasil Melarikan Diri

    Nasional
    Sebut Jaksa TI Tak Punya Mercy, KPK: Foto di Rumah Tetangga

    Sebut Jaksa TI Tak Punya Mercy, KPK: Foto di Rumah Tetangga

    Nasional
    Kasus Korupsi Timah, Kejagung Dalami Kepemilikan Jet Pribadi Harvey Moeis

    Kasus Korupsi Timah, Kejagung Dalami Kepemilikan Jet Pribadi Harvey Moeis

    Nasional
    Prabowo Minta Pendukung Tak Gelar Aksi saat MK Bacakan Putusan Sengketa Pilpres 2024

    Prabowo Minta Pendukung Tak Gelar Aksi saat MK Bacakan Putusan Sengketa Pilpres 2024

    Nasional
    Demokrat Sampaikan Kriteria Kadernya yang Bakal Masuk Kabinet Mendatang

    Demokrat Sampaikan Kriteria Kadernya yang Bakal Masuk Kabinet Mendatang

    Nasional
    Antam Fokus Eksplorasi 3 Komoditas, Pengeluaran Preliminary Unaudited  Capai Rp 17,43 Miliar

    Antam Fokus Eksplorasi 3 Komoditas, Pengeluaran Preliminary Unaudited Capai Rp 17,43 Miliar

    Nasional
    KPK Akan Panggil Kembali Gus Muhdlor sebagai Tersangka Pekan Depan

    KPK Akan Panggil Kembali Gus Muhdlor sebagai Tersangka Pekan Depan

    Nasional
    Gibran Dikabarkan Ada di Jakarta Hari Ini, TKN: Agenda Pribadi

    Gibran Dikabarkan Ada di Jakarta Hari Ini, TKN: Agenda Pribadi

    Nasional
    Unjuk Rasa di Patung Kuda Diwarnai Lempar Batu, TKN Minta Pendukung Patuhi Imbauan Prabowo

    Unjuk Rasa di Patung Kuda Diwarnai Lempar Batu, TKN Minta Pendukung Patuhi Imbauan Prabowo

    Nasional
    Pemerintahan Baru Indonesia dan Harapan Perdamaian Rusia-Ukraina

    Pemerintahan Baru Indonesia dan Harapan Perdamaian Rusia-Ukraina

    Nasional
    Prabowo Terima Kunjungan Eks PM Inggris Tony Blair di Kemenhan, Ini yang Dibahas

    Prabowo Terima Kunjungan Eks PM Inggris Tony Blair di Kemenhan, Ini yang Dibahas

    Nasional
    KPK Sebut Surat Sakit Gus Muhdlor Ganjil: Agak Lain Suratnya, Sembuhnya Kapan Kita Enggak Tahu

    KPK Sebut Surat Sakit Gus Muhdlor Ganjil: Agak Lain Suratnya, Sembuhnya Kapan Kita Enggak Tahu

    Nasional
    Panglima AL Malaysia Datang ke Indonesia, Akan Ikut Memperingati 3 Tahun KRI Nanggala

    Panglima AL Malaysia Datang ke Indonesia, Akan Ikut Memperingati 3 Tahun KRI Nanggala

    Nasional
    Beralasan Sakit, Gus Muhdlor Tak Penuhi Panggilan KPK

    Beralasan Sakit, Gus Muhdlor Tak Penuhi Panggilan KPK

    Nasional
    Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
    Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
    Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
    komentar di artikel lainnya
    Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
    Close Ads
    Bagikan artikel ini melalui
    Oke
    Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com