Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

"Tifatul Kan Pembantu Presiden, Wajar Berbeda dengan Partai"

Kompas.com - 06/06/2013, 11:36 WIB
Indra Akuntono

Penulis

JAKARTA, KOMPAS.com — Wakil Sekretaris Jenderal DPP Partai Keadilan Sejahtera Mahfudz Siddiq mengatakan, sikap berbeda yang disampaikan anggota Majelis Syuro Tifatul Sembiring, yang menjabat sebagai Menteri Komunikasi dan Informatika, adalah hal yang wajar. Tifatul menyatakan mendukung rencana pemerintah dalam menaikkan harga bahan bakar minyak (BBM). Sikap ini berbeda dengan PKS yang gencar menyatakan penolakan.

"Indonesia bersistem presidensial. Wajar, kalau Pak Tifatul sebagai pembantu presiden mendukung kenaikan BBM. Tidak ada sikap yang berbeda di PKS," ujar Mahfudz, Kamis (6/6/2013).

Ia mengungkapkan, apa yang disampaikannya meneruskan respons Presiden PKS Anis Matta menanggapi pernyataan Tifatul.

Hal senada juga disampaikan Wakil Ketua DPR asal Fraksi PKS, Sohibul Iman. Ia menilai, sebagai pembantu presiden, wajar jika Tifatul memiliki sikap yang berbeda dengan partai. Selain itu, menurutnya, sikap PKS terkait rencana kenaikan harga BBM belum final. Sohibul mengungkapkan, perbedaan pendapat di internal PKS dipicu hasil rapat badan pekerja Majelis Syuro yang menyatakan sikap PKS harus bersama logika publik. Pernyataan ini menimbulkan penafsiran yang berbeda-beda.

"Intinya sikap fraksi kan belum final, masih dalam proses pembahasan. Wajar jika Pak Tifatul berbeda pendapat. PKS harus bersama logika publik, ada yang mengartikan publik menolak, ada juga yang mengartikan publik tak peduli (harga BBM naik) yang penting dapat bantuan (kompensasi)," ujar Sohibul.

Sebelumnya, PKS gencar menyatakan menolak rencana pemerintah menaikkan harga BBM. Berbagai spanduk penolakan dipasang di sejumlah wilayah Ibu Kota dan daerah di Tanah Air. Di tengah gencarnya sikap penolakan, Tifatul Sembiring secara terang-terangan menyampaikan sikapnya mendukung pemerintah menaikkan harga BBM. Sebagai Menkominfo, ia menyatakan akan menyosialisasikan kebijakan pemerintah tersebut. Tifatul juga didapuk sebagai Sekretaris Tim Sosialisasi Kenaikan Harga BBM.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Baca tentang
    Video rekomendasi
    Video lainnya


    Terkini Lainnya

    ICW Dorong Polda Metro Dalami Indikasi Firli Bahuri Minta Rp 50 M Ke SYL

    ICW Dorong Polda Metro Dalami Indikasi Firli Bahuri Minta Rp 50 M Ke SYL

    Nasional
    Sertijab 4 Jabatan Strategis TNI: Marsda Khairil Lubis Resmi Jabat Pangkogabwilhan II

    Sertijab 4 Jabatan Strategis TNI: Marsda Khairil Lubis Resmi Jabat Pangkogabwilhan II

    Nasional
    Hasto Beri Syarat Pertemuan Jokowi-Megawati, Relawan Joman: Sinisme Politik

    Hasto Beri Syarat Pertemuan Jokowi-Megawati, Relawan Joman: Sinisme Politik

    Nasional
    Menerka Nasib 'Amicus Curiae' di Tangan Hakim MK

    Menerka Nasib "Amicus Curiae" di Tangan Hakim MK

    Nasional
    Sudirman Said Akui Partai Koalisi Perubahan Tak Solid Lagi

    Sudirman Said Akui Partai Koalisi Perubahan Tak Solid Lagi

    Nasional
    Puncak Perayaan HUT Ke-78 TNI AU Akan Digelar di Yogyakarta

    Puncak Perayaan HUT Ke-78 TNI AU Akan Digelar di Yogyakarta

    Nasional
    Jelang Putusan Sengketa Pilpres, Sudirman Said Berharap MK Penuhi Rasa Keadilan

    Jelang Putusan Sengketa Pilpres, Sudirman Said Berharap MK Penuhi Rasa Keadilan

    Nasional
    Sejauh Mana 'Amicus Curiae' Berpengaruh pada Putusan? Ini Kata MK

    Sejauh Mana "Amicus Curiae" Berpengaruh pada Putusan? Ini Kata MK

    Nasional
    Alasan Prabowo Larang Pendukungnya Aksi Damai di Depan MK

    Alasan Prabowo Larang Pendukungnya Aksi Damai di Depan MK

    Nasional
    TKN Prabowo Sosialisasikan Pembatalan Aksi di MK, Klaim 75.000 Pendukung Sudah Konfirmasi Hadir

    TKN Prabowo Sosialisasikan Pembatalan Aksi di MK, Klaim 75.000 Pendukung Sudah Konfirmasi Hadir

    Nasional
    Tak Berniat Percepat, MK Putus Sengketa Pilpres 22 April

    Tak Berniat Percepat, MK Putus Sengketa Pilpres 22 April

    Nasional
    Prabowo Klaim Perolehan Suaranya yang Capai 58,6 Persen Buah dari Proses Demokrasi

    Prabowo Klaim Perolehan Suaranya yang Capai 58,6 Persen Buah dari Proses Demokrasi

    Nasional
    Hakim MK Hanya Dalami 14 dari 33 'Amicus Curiae'

    Hakim MK Hanya Dalami 14 dari 33 "Amicus Curiae"

    Nasional
    Dituduh Pakai Bansos dan Aparat untuk Menangi Pemilu, Prabowo: Sangat Kejam!

    Dituduh Pakai Bansos dan Aparat untuk Menangi Pemilu, Prabowo: Sangat Kejam!

    Nasional
    Sebut Pemilih 02 Terganggu dengan Tuduhan Curang, Prabowo: Jangan Terprovokasi

    Sebut Pemilih 02 Terganggu dengan Tuduhan Curang, Prabowo: Jangan Terprovokasi

    Nasional
    Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
    Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
    Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
    komentar di artikel lainnya
    Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
    Close Ads
    Bagikan artikel ini melalui
    Oke
    Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com