Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Ruhut: Harga Jengkol Naik, Petai Jangan Ikutan Dong...

Kompas.com - 05/06/2013, 17:47 WIB
Sabrina Asril

Penulis

JAKARTA, KOMPAS.com - Politisi Partai Demokrat Ruhut Sitompul mengaku miris dengan kenaikan harga jengkol yang terjadi di beberapa wilayah di Jawa. Namun demikian, Ruhut mengaku tak terlalu mempermasalahkan kenaikan harga jengkol. Ruhut justru protes jika harga petai, makanan favoritnya, ikut-ikutan naik.

"Kami ya miris, paling tidak jengkol kan makanan favorit orang Indonesia. Tapi kalau aku si Raja Petai, jadi nggak masalah. Asalkan petai jangan ikutan naik dong," seloroh Ruhut di Kompleks Parlemen, Rabu (5/6/2013).

Politisi yang kerap berakting di layar kaca itu mengatakan naiknya harga jengkol sebenarnya bisa diambil hikmah bagi masyarakat Indonesia. Bagi para penikmat jengkol, Ruhut menyarankan untuk menyetop konsumsi jengkol terlebih dulu untuk menjaga kesehatan.

"Jengkol itu kalau kebanyakan juga nggak bagus, bisa rusak ginjal. Jadi ada bagusnya juga naik," imbuh pemeran tokoh Si Poltak ini.

Lebih lanjut, Ruhut menduga bahwa kenaikan harga jengkol ini karena ada ulah para spekulan menjelang kenaikan harga BBM. Meski jengkol tak terkena dampak langsung kenaikan BBM, Ruhut memperkirakan bisa saja ada pihak yang sengaja mengambil untung.

Seperti diketahui, harga jengkol di pasar-pasar tradisional di Jawa mulai merangkak naik. Di Magelang, Jawa Tengah misalnya, harga jengkol per kilogram bisa mencapai Rp 50.000,-. Padahal, harga normalnya hanya berkisar Rp 15.000-Rp 20.000,-. Tak hanya jengkol, harga petai di Malang, Jawa Timur juga ikut naik akibat kelangkaan. Harga petai kini bahkan sampai Rp 100.000,- per kilogram melebihi harga daging ayam Rp 90.000,- per kilogram. Akibat fenomena ini, beberapa penjual makanan pun mengeluh karena kenaikan harga bisa mempengaruhi kelangsungan bisnisnya.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Baca tentang
    Video rekomendasi
    Video lainnya


    Terkini Lainnya

    Sertijab 4 Jabatan Strategis TNI: Marsda Khairil Lubis Resmi Jabat Pangkogabwilhan II

    Sertijab 4 Jabatan Strategis TNI: Marsda Khairil Lubis Resmi Jabat Pangkogabwilhan II

    Nasional
    Hasto Beri Syarat Pertemuan Jokowi-Megawati, Relawan Joman: Sinisme Politik

    Hasto Beri Syarat Pertemuan Jokowi-Megawati, Relawan Joman: Sinisme Politik

    Nasional
    Menerka Nasib 'Amicus Curiae' di Tangan Hakim MK

    Menerka Nasib "Amicus Curiae" di Tangan Hakim MK

    Nasional
    Sudirman Said Akui Partai Koalisi Perubahan Tak Solid Lagi

    Sudirman Said Akui Partai Koalisi Perubahan Tak Solid Lagi

    Nasional
    Puncak Perayaan HUT Ke-78 TNI AU Akan Digelar di Yogyakarta

    Puncak Perayaan HUT Ke-78 TNI AU Akan Digelar di Yogyakarta

    Nasional
    Jelang Putusan Sengketa Pilpres, Sudirman Said Berharap MK Penuhi Rasa Keadilan

    Jelang Putusan Sengketa Pilpres, Sudirman Said Berharap MK Penuhi Rasa Keadilan

    Nasional
    Sejauh Mana 'Amicus Curiae' Berpengaruh pada Putusan? Ini Kata MK

    Sejauh Mana "Amicus Curiae" Berpengaruh pada Putusan? Ini Kata MK

    Nasional
    Alasan Prabowo Larang Pendukungnya Aksi Damai di Depan MK

    Alasan Prabowo Larang Pendukungnya Aksi Damai di Depan MK

    Nasional
    TKN Prabowo Sosialisasikan Pembatalan Aksi di MK, Klaim 75.000 Pendukung Sudah Konfirmasi Hadir

    TKN Prabowo Sosialisasikan Pembatalan Aksi di MK, Klaim 75.000 Pendukung Sudah Konfirmasi Hadir

    Nasional
    Tak Berniat Percepat, MK Putus Sengketa Pilpres 22 April

    Tak Berniat Percepat, MK Putus Sengketa Pilpres 22 April

    Nasional
    Prabowo Klaim Perolehan Suaranya yang Capai 58,6 Persen Buah dari Proses Demokrasi

    Prabowo Klaim Perolehan Suaranya yang Capai 58,6 Persen Buah dari Proses Demokrasi

    Nasional
    Hakim MK Hanya Dalami 14 dari 33 'Amicus Curiae'

    Hakim MK Hanya Dalami 14 dari 33 "Amicus Curiae"

    Nasional
    Dituduh Pakai Bansos dan Aparat untuk Menangi Pemilu, Prabowo: Sangat Kejam!

    Dituduh Pakai Bansos dan Aparat untuk Menangi Pemilu, Prabowo: Sangat Kejam!

    Nasional
    Sebut Pemilih 02 Terganggu dengan Tuduhan Curang, Prabowo: Jangan Terprovokasi

    Sebut Pemilih 02 Terganggu dengan Tuduhan Curang, Prabowo: Jangan Terprovokasi

    Nasional
    [POPULER NASIONAL] Anggaran Kementan untuk Bayar Dokter Kecantikan Anak SYL | 'Amicus Curiae' Pendukung Prabowo

    [POPULER NASIONAL] Anggaran Kementan untuk Bayar Dokter Kecantikan Anak SYL | "Amicus Curiae" Pendukung Prabowo

    Nasional
    Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
    Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
    Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
    komentar di artikel lainnya
    Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
    Close Ads
    Bagikan artikel ini melalui
    Oke
    Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com