JAKARTA, KOMPAS.com — Ketua DPP Partai Golkar Yoris Raweyai menilai rekan separtainya, Priyo Budi Santoso, yang kini menjabat Wakil Ketua DPR, dilanda kepanikan. Hal ini terkait pernyataan Priyo yang menuding ada pihak di internal partainya yang ingin mendongkel posisinya saat ini.
"Priyo itu sebetulnya sebagai seorang pimpinan tidak perlu mengomentari masalah internal. Dia (Priyo) panik saja," kata Yoris, di Gedung Parlemen, Jakarta, Selasa (4/6/2013).
Sebagai kader Partai Golkar, kata Yoris, Priyo seharusnya tak perlu menggulirkan isu perpecahan di internal partai. Menurut Yoris, tudingan itu hanya asumsi pribadi dan sulit dibuktikan. Selain itu, pernyataan Priyo juga dinilainya sangat emosional setelah namanya ikut menerima fee dalam kasus dugaan korupsi di Kementerian Agama.
"Lakukan otokritik untuk kebaikan partai, semua punya hak. Siapa yang mendongkel dia? Sementara, proses dia menjadi Wakil Ketua DPR terbuka dan kami semua yang memilih. Saya akan bicarakan ke fraksi untuk meminta klarifikasi dia (Priyo)," ujarnya.
Seperti diketahui, pada Sabtu (1/6/2013) Priyo berkunjung ke LP Sukamiskin untuk menemui Fahd El Fouz, terpidana kasus dugaan korupsi proyek Al Quran. Priyo tidak mengungkapkn pembicaraan dengan Fahd dan mengaku ke LP Sukamiskin dalam rangka inspeksi mendadak dirinya sebagai Wakil Ketua DPR.
Dalam kasus yang menjerat Fahd, nama Priyo sempat dikaitkan dengan sebuah catatan tangan Fahd yang berisi pembagian jatah fee proyek di Kemenag. Nama Priyo yang ditulis dengan inisial PBS dituliskan menerima fee sebesar 1 persen. Namun, Priyo menampik tudingan itu dan menduga ada pihak yang sengaja ingin menggoyang posisinya.
Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.