Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Parpol Serius Garap Media Sosial

Kompas.com - 29/05/2013, 09:07 WIB

JAKARTA, KOMPAS.com - Media sosial berbasis jaringan internet makin dianggap penting dan strategis untuk komunikasi politik di Indonesia, terutama untuk kelas menengah kota. Sejumlah partai politik menyiapkan tim khusus untuk menggarap media sosial, termasuk sosialisasi persiapan mengusung kandidat mereka dalam Pemilu 2014.

Wakil Ketua Umum Partai Gerindra Fadli Zon di Jakarta, Selasa (28/5), mengungkapkan, Partai Gerindra membentuk tim khusus untuk menangani komunikasi lewat media sosial, seperti Facebook dan Twitter. Media ini dianggap strategis karena terbuka sehingga bisa diakses publik secara luas. Komunikasi bersifat langsung, interaktif, dan murah.

Gerindra sangat serius menggarap media ini, terutama akun di Facebook dan Twitter. Ketua Dewan Pembina Partai Gerindra Prabowo Subianto juga aktif berkomunikasi dengan akun di Facebook dan Twitter (@prabowo08). Kandidat presiden untuk Pemilu 2014 ini aktif berkomunikasi, menanggapi, dan menyapa akun- akun lain.

”Media sosial potensial untuk membangun kesadaran, kesukaan, dan keterpilihan (elektabilitas) untuk pemimpin politik. Kami juga menerima banyak masukan langsung, termasuk berbagai kritik,” kata Fadli Zon.

Secara terpisah, Ketua Dewan Pengurus Pusat Partai Amanat Nasional (PAN) Bima Arya Sugiarto mengatakan, calon anggota legislatif, relawan, dan berbagai komunitas pendukung PAN terus bergerak membangun dukungan bagi pengajuan Ketua Umum PAN Hatta Rajasa sebagai calon presiden dalam Pemilu 2014. Sosialisasi dilakukan lewat beragam medium, dengan gerilya darat dan udara, termasuk media sosial. Tren di media sosial menarik dicermati dengan berbagai penanda di akun @hattarajasa.

”Kami juga menganalisis kualitas interaksi di media sosial. Bagi kami, ini penting untuk membangun kedekatan emosional, bukan hanya komunikasi satu arah. Kami bahkan banyak dapat saran, umpan balik, dan gagasan,” katanya.

Untuk itu, PAN membentuk tim khusus untuk mengelola media sosial. ”Tim untuk media sosial sama seriusnya dengan tim gerilya darat,” ucapnya.

Kaum muda penentu

Sementara itu, Wakil Sekretaris Jenderal Partai Golkar Lalu Mara Satriawangsa mengatakan, kaum muda disadari sebagai penentu kemenangan dalam Pemilu 2014. Karena itu, pendekatan khusus kepada kaum muda gencar dilakukan. ”Kaum muda adalah penentu. Jumlah mereka sangat besar, mencapai 80 juta orang,” kata Mara.

Menurut dia, saat melakukan sosialisasi, calon anggota legislatif Golkar menerapkan strategi khusus untuk merangkul kaum muda dengan sesering mungkin berbaur dalam komunitas orang muda.

Dalam rangka mendukung pencalonan Ketua Umum Partai Golkar Aburizal Bakrie, lanjutnya, Golkar juga terus berupaya memperkenalkan Aburizal kepada kaum muda. Media sosial diakuinya merupakan salah satu sarana yang dipakai.

Konvensi Demokrat

Terkait upaya Partai Demokrat menjaring calon presiden yang akan diusung dalam Pemilu 2014, ide konvensi tengah digodok dan rencana penyelenggaraannya mundur lagi menjadi September 2013. ”Semua persiapan masih dalam proses. Persyaratan yang akan diterapkan belum mencapai titik final. Yang pasti, tim penggodok aturan main konvensi capres ini berada langsung di bawah Ketua Umum Partai Demokrat Susilo Bambang Yudhoyono,” ujar Ketua Harian Partai Demokrat Sjarifuddin Hasan.

Untuk pencalonan, Menteri Perdagangan Gita Wirjawan mempertimbangkan untuk maju dengan mengikuti konvensi Partai Demokrat yang akan digelar. Sementara itu, mantan Ketua Mahkamah Konstitusi Mahfud MD mengatakan belum memutuskan untuk ikut konvensi Partai Demokrat. Mahfud masih menunggu aturan mainnya.

Mantan Wakil Presiden Jusuf Kalla, beberapa hari lalu, menilai, konvensi capres tak ubahnya Indonesian Idol dan dirinya tidak akan ikut. (IAM/ATO/OSA)

 

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Baca tentang
    Video rekomendasi
    Video lainnya


    Terkini Lainnya

    Soal Sengketa Pilpres, Pengamat Nilai MK Tak Bisa Hanya Diskualifikasi Gibran

    Soal Sengketa Pilpres, Pengamat Nilai MK Tak Bisa Hanya Diskualifikasi Gibran

    Nasional
    Profil Marsda Arif Widianto, Pati AU yang Kini Jabat Dansesko TNI

    Profil Marsda Arif Widianto, Pati AU yang Kini Jabat Dansesko TNI

    Nasional
    Sudirman Said Sebut Pertemuan JK dan Megawati Kemungkinan Terjadi Setelah Putusan MK

    Sudirman Said Sebut Pertemuan JK dan Megawati Kemungkinan Terjadi Setelah Putusan MK

    Nasional
    Kaesang Ingin Pileg 2029 Proporsional Tertutup: Pilih Partai, Bukan Caleg

    Kaesang Ingin Pileg 2029 Proporsional Tertutup: Pilih Partai, Bukan Caleg

    Nasional
    KSAU Temui KSAL, Bahas Peningkatan Interoperabilitas dan Penyamaan Prosedur Komunikasi KRI-Pesud

    KSAU Temui KSAL, Bahas Peningkatan Interoperabilitas dan Penyamaan Prosedur Komunikasi KRI-Pesud

    Nasional
    Pengamat Heran 'Amicus Curiae' Megawati Dianggap Konflik Kepentingan, Singgung Kasus Anwar Usman

    Pengamat Heran "Amicus Curiae" Megawati Dianggap Konflik Kepentingan, Singgung Kasus Anwar Usman

    Nasional
    Sudirman Said Berharap Anies dan Prabowo Bisa Bertemu

    Sudirman Said Berharap Anies dan Prabowo Bisa Bertemu

    Nasional
    Marak 'Amicus Curiae', Pakar: Jadi Pertimbangan Hakim MK untuk Gali Rasa Keadilan dalam Masyarakat

    Marak "Amicus Curiae", Pakar: Jadi Pertimbangan Hakim MK untuk Gali Rasa Keadilan dalam Masyarakat

    Nasional
    Menpan-RB Setujui 40.839 Formasi CASN Kemensos demi Kuatkan Layanan Sosial Nasional

    Menpan-RB Setujui 40.839 Formasi CASN Kemensos demi Kuatkan Layanan Sosial Nasional

    Nasional
    Prabowo Disebut Sudah Minta AHY Berikan Nama Kader Demokrat untuk Masuk Kabinet Mendatang

    Prabowo Disebut Sudah Minta AHY Berikan Nama Kader Demokrat untuk Masuk Kabinet Mendatang

    Nasional
    Pangkoarmada I Akan Buat Kajian agar Kapal Patroli yang Dibeli dari Italia Ditempatkan di Wilayahnya

    Pangkoarmada I Akan Buat Kajian agar Kapal Patroli yang Dibeli dari Italia Ditempatkan di Wilayahnya

    Nasional
    Pakar: 'Amicus Curiae' untuk Sengketa Pilpres Fenomena Baru

    Pakar: "Amicus Curiae" untuk Sengketa Pilpres Fenomena Baru

    Nasional
    Densus 88 Polri Kembali Tangkap 1 Teroris Jaringan JI di Sulteng, Totalnya Jadi 8

    Densus 88 Polri Kembali Tangkap 1 Teroris Jaringan JI di Sulteng, Totalnya Jadi 8

    Nasional
    Yusril Tertawa Ceritakan Saksi Ganjar-Mahfud Bawa Beras 5 Kg untuk Buktikan Politisasi Bansos

    Yusril Tertawa Ceritakan Saksi Ganjar-Mahfud Bawa Beras 5 Kg untuk Buktikan Politisasi Bansos

    Nasional
    Jelang Putusan Sengketa Pilpres, Karangan Bunga Bernada Sindiran Muncul di MK

    Jelang Putusan Sengketa Pilpres, Karangan Bunga Bernada Sindiran Muncul di MK

    Nasional
    Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
    Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
    Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
    komentar di artikel lainnya
    Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
    Close Ads
    Bagikan artikel ini melalui
    Oke
    Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com