Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Membesarkan Bangsa Lewat Pola Kepemimpinan

Kompas.com - 28/05/2013, 21:45 WIB

Oleh Muchammad Aminullah

Judul : Jokowi-Ahok, Duet Maut Pendobrak Wajah Kaku Birokrat
Penulis : Rangga Warih Adiguna
Penerbit : Palapa (Diva Press)
Cetakan : I, Maret 2013
Tebal : 190 halaman
ISBN : 978-602-255-029-7

Sebuah bangsa bisa disebut sebagai bangsa yang maju dan kuat apabila nilai-nilai dasar yang menjadi pedomannya benar-benar termanifestasi dalam perilaku sehari-hari. Implikasinya, tidak ada lagi perilaku penyimpangan, penyelewengan, penjajahan, diskriminasi dan perilaku-perilaku negatif lainnya.

Namun, dewasa ini bangsa Indonesia ini dihadapkan pada problemtika kompleks yang menjamur mengotori bangsa ini. Jika kita berpikir jernih, maka kita akan menemukan sebuah konsep penting yang harus dan selalu diperbaiki untuk menyelamatkan bangsa ini menuju arah yang terus membaik. Konsep itu tak lain adalah konsep kepemimpinan.

Pemimimpin adalah ilustrasi kedahsyatan dan sebuah kalimat yang mengimajinasikan harapan sekaligus menakutkan. Begitu pula secara signifikan mempengaruhi hitam putihnya masa depan kehidupan bangsa. Sangatlah sederhana idealisme yang kita pertaruhkan untuk menasbihkan lahirnya seorang pemimpin tergambar dalam sosok Jokowi-Ahok yang telah berhasil menakjubkan di negeri ini dalam dua hal yaitu karakter kepemimpinan dan gebrakan kebijakan.

Jokowi menjadi gubernur Jakarta hingga ia blusukan ke tempat-tempat jauh, terpencil, dan penuh permasalahan hidup. Begitu pula Ahok. Dengan tegas, Ahok mendobrak semua wajah beku para birokrat kita selama ini. Di dalam rapat-rapat resmi pun, tak segan Ahok menegur keras staf-stafnya, bahkan mengunggah rapat-rapat itu ke media online seperti Youtube agar bisa diakses langsung oleh masyarakat. Di tangan Jokowi-Ahok, wajah kaku para pemimpin dan pejabat kita sontak dijungkalkan.

Buku yang ditulis oleh Rangga Warih Adiguna menghadirkan idealisme kepemimpinan yang ditampilan oleh Jokowi-Ahok dari sisi yang berbeda. Jokowi-Ahok telah membawa angin perubahan yang sangat dahsyat bagi bangsa ini. Pasangan duet pemimpin ini menjadi babak baru pendobrak kekakuan yang terjadi pada wajah birokrasi selama ini.

Penulis buku ini mengajak kepada publik untuk belajar kepada Jokowi tentang kepemimpinan. Jokowi-Ahok adalah pemimpin yang membumi dan mampu menyihir jutaan rakyat hingga menumbuhkan semangat baru bagi seluruh rakyat agar bersikap lebih terbuka, transparan, dinamis, komunikatif, tidak ada batasan atas dan bawah, pejabat atau rakyat. Jokowi telah memutus rantai birokrasi yang kaku, ketat, ekslusif dan sulit ditemui rakyat. Kepemimpinan yang dimainkan Jokowi-Ahok tak lain adalah kepemimpinan ideal yang diharapkan masyarakat. Jokowi-Ahok memainkan konsep kepemimpinan seperti ini dalam rangka membesarkan bangsa Indonesia dari bawah (hlm. 8).

Selama ini, mayoritas rakyat negeri ini telah muak dengan penyakit bangsa yang selalu diterjang beragam masalah. Kebobrokan lembaga-lembaga dan instansi-instansi pemerintahan, mulai tingkat atas hingga tingkat paling bawah, membuat rakyat merindukan format baru dalam bentuk kepemimpinan.

Berbekal keberhasilan Jokowi-Ahok di daerah masing-masing, keduanya diyakini memiliki karakter nyaris seragam dalam mengayomi masyarakat. Pada dasarnya, rakyat Indonesia butuh model-model pemimpin seperti Jokowi-Ahok. Jokowi Ahok berhasil menampilkan gaya kepemimpinan yang luar biasa menginspirasi dan memikat hati rakyat. Bukan hanya sekedar pencitraan namun wujud bukti telah mereka berikan kepada rakyat.

Indonesia butuh pemimpin yang tahu kondisi rakyat dengan sebenar-benarnya, bukan hanya sebatas laporan yang terkadang fiktif. Jokowi-Ahok mampu hadir dalam heroisme keinginan masyarakat. Pola kepemimpinan yang ditampilkan tidak hanya mengandalkan birokrasi struktural. Mereka turun langsung ke lapangan menemui rakyat kecil. (hal 16).

Langkah-langkah Jokowi-Ahok seringkali berbeda dengan prediksi banyak kalangan. Seorang pemimpin adakalanya harus mengambil keputusan yang berbeda, bahkan kontroversial tapi demi kesejahteran rakyat. Hal inilah yang membuat masyarakat mengagumi kepribadian mereka. Jokowi melantik wali kota Jakarta Timur di kampung kumuh, menaikkan Upah Mimimum Propinsi (UMP) untuk para buruh sekitar 2,2 juta. Jokowi juga inspeksi mendadak sejak hari pertama kepemimpinannya (hal 45-46).

Pemimpin masa depan harus fokus untuk mengembangkan kualitas, karakter, pola pikir, nilai, prinsip, dan keberanian. Dia tidak hanya berbekal rencana dan konsep, namun juga dengan bekerja langsung ke lapangan.  Buku ini menjadi epos perjuangan Jokowi-Ahok yang layak ditiru oleh semua rakyat Indonesia, utamanya para pemimpin masa kini. Gaya pemimpin yang digambarkan dalam buku ini sangat inspiratif dan mampu membukakan hati pembaca cara memilih sosok pemimpin yang ideal.

M Aminullah, Mahasantri PPS Al ittihad Poncokusumo Malang

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com