JAKARTA, KOMPAS.com - Presiden Susilo Bambang Yudhoyono diminta berkomitmen terhadap perlindungan kaum minoritas setelah menerima penghargaan World Statesman Award dari organisasi nirlaba Appeal of Conscience Foundation (ACF). Seperti diketahui, Presiden SBY akan berada di Amerika Serikat untuk menerima penghargaan itu.
Ketua Fraksi Partai Keadilan Sejahtera Hidayat Nur Wahid mengatakan, SBY harus bersikap kritis setelah menerima tersebut. Salah satunya dengan membuat komitmen serius untuk menuntaskan masalah intoleransi yang masih terjadi di Indonesia.
"Kalau SBY berani menerima pengharagaan ini tandanya punya komitmen untuk koreksi, perlindungan minoritas," kata Hidayat di Kompleks Parlemen, Jakarta, Senin (27/5/2013).
Anggota Komisi VIII DPR RI ini juga menyatakan bahwa ACF, sebagai pihak pemberi harus menjelaskan indikator yang menyatakan SBY pantas menerima penghargaan itu. Pasalnya, tanpa penjelasan tersebut penghargaan ini menimbulkan pertanyaan besar di benak masyarakat.
"Sepatutnya pemberi award menyampaikan alasannya kenapa diberikan," ujarnya.
Seperti diberitakan, Presiden SBY direncanakan menerima penghargaan World Statesman Award dari Appeal of Conscience Foundation, suatu yayasan antaragama bergengsi di Amerika Serikat. Ini merupakan kesekian kalinya Presiden SBY menerima penghargaan internasional. Pada pagi tadi, SBY didampingi Ibu Negara Ny Ani Yudhoyono dan rombongan bertolak ke Swedia, Senin (27/5/2013).
Rencananya, setelah Swedia, Presiden dan rombongan akan melanjutkan kunjungan kerja ke Amerika Serikat. Salah satu agenda SBY di Amerika adalah untuk menerima penghargaan tersebut.
Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.