Jelang Pilgub Jateng, Polisi Tetap Antisipasi Aksi Terorisme

SOLO, KOMPAS.com — Kepolisian Resor Kota Solo tetap mengantisipasi ancaman bahaya terorisme selama melaksanakan pengamanan Pemilihan Kepala Daerah (Pilkada) Jawa Tengah. Polresta Solo menerjunkan 700 anggotanya untuk pengamanan pilkada tersebut.

Kepala Kepolisian Resor Kota Solo Komisaris Besar Asdjimain mengemukakan, ancaman bahaya terorisme bisa terjadi kapan saja dan di mana saja sehingga harus diantisipasi. " Kepolisian mendapat back up pasukan dari TNI sebanyak dua Satuan Setingkat Kompi (SSK)," ungkap Asdjimain seusai memimpin Apel Gelar Pasukan Pengamanan Pilkada Jateng di Lapangan Kota Barat, Solo, Jawa Tengah, Jumat (24/5/2013).  

Selain back up pasukan dua SSK (200 prajurit) dari Korem 074/Warastratama, Solo, juga ada tambahan pasukan satu SSK dari Grup 2 Kopassus Kartosuro yang berstatus on call yang siap sewaktu-waktu diminta bantuannya.

Kapolda Jateng Irjen Pol Didiek S Triwidodo dalam amanat tertulis yang dibacakan Asdjimain menyatakan, tugas pengamanan pilkada jangan sampai membuat lengah terhadap ancaman bahaya terorisme yang dapat terjadi kapan dan di mana saja.

Asdjimain menyatakan, dari 700 polisi, 262 di antaranya bertugas mangamankan TPS-TPS bersama 2.552 Linmas. Sementara sisanya tetap memberikan pelayanan dan pengamanan umum kepada masyarakat serta akan mengamankan obyek-obyek vital selama pemungutan suara, Minggu (26/5/2013). Sejumlah obyek yang diamankan seperti bank, pusat perbelanjaan, termasuk toko emas. Pengamanan obyek vital juga dibantu pihak TNI.