JAKARTA, KOMPAS.com — Politikus Partai Keadilan Sejahtera (PKS), Mahfudz Siddiq, mengaku sulit mendukung rencana pemerintah menaikkan harga bahan bakar minyak (BBM) bersubsidi. Pasalnya, PKS memandang usulannya terkait solusi kenaikan harga BBM tak digubris pemerintah.
"Sulit bagi kami untuk mendukung kenaikan BBM," kata Mahfudz, di Kompleks Parlemen, Senayan, Jakarta, Kamis (23/5/2013).
Ketua Komisi I DPR ini menyebutkan, PKS keberatan dengan usulan pemberian bantuan langsung sementara masyarakat (BLSM) sebagai kompensasi kenaikan BBM bersubsidi. Ia menuding, BLSM merupakan siasat pemerintah untuk menggiring partai-partai di DPR terjebak dalam pusaran setuju atau tidak dengan pemberian BLSM.
Disampaikan Mahfudz, PKS telah mengkritisi hal tersebut dalam rapat pleno. Terlebih, rencana pemerintah menaikkan harga BBM bersubsidi sudah terlontar sejak 2005. "Dukungan PKS itu kan disertai dengan usulan yang harus direspons pemerintah. Tapi nyatanya setiap pemerintah melakukan kenaikan BBM, semua usulan itu diabaikan," ujarnya.
Saat ini, ada wacana PKS hendak meninggalkan koalisi parpol pendukung pemerintah.
Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.