Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Janji Luthfi ke Ibu Darin: Rumah Rp 3 Miliar, Mobil, dan Apotek

Kompas.com - 23/05/2013, 15:02 WIB
Fabian Januarius Kuwado

Penulis

JAKARTA, KOMPAS.com — Tersangka kasus suap penambahan kuota impor daging sapi, Luthfi Hasan Ishaaq, pernah berjanji akan memberikan sejumlah hartanya kepada keluarga Darin Mumtazah, istri sirinya. Hal tersebut diungkapkan oleh salah seorang kerabat orangtuanya, Umam Bahanan (44).

"Si Luthfi sempat janji sama ibu, mau ngasih rumah seharga Rp 3 miliar, mobil mewah, dan mau dibikinin apotek," ujar Umam kepada wartawan saat berkunjung ke rumah Darin di kawasan Cipinang Cempedak, Rabu (23/5/2013) pagi.

Janji tersebut, kata Umam, diceritakan oleh ibunda Darin, Mufida alias Umi. Ia mengatakan, janji tersebut diungkapkan Luthfi saat keluarga Darin masih mengontrak di sebuah rumah sederhana di kawasan Kebon Nanas, Jakarta Timur, serta sebelum pindah ke rumah kontrakan yang lebih besar di Cipinang Cempedak, Jakarta Timur.

Meski demikian, hingga terakhir Umam bertemu dengan Mufida sekitar empat hari yang lalu, janji Luthfi yang disebut-sebut ibunya menikah dengan Darin tersebut tidak kunjung terlaksana, bahkan hingga Luthfi tersangkut kasus dugaan penambahan kuota impor daging sapi oleh KPK.

"Ibu Mufida merasa tertekan karena adanya kasus soal anaknya ini, juga karena Luthfi tukang bohong. Ibunya merasa tertipu," ujarnya.

Umam pun sekaligus membenarkan jika Darin telah menikah secara siri dengan Luthfi Hasan. Hal itu dikatakan Mufida kepadanya. Namun, Umam juga tidak mengetahui persis kapan tepatnya keduanya menikah. Pasalnya, kedua orangtua Darin tak pernah memberitahukan perihal status anaknya tersebut.

Kedatangan Umam dan Sakli (kerabat Darin Mumtazah) ke rumah kontrakan Darin pada Kamis siang diketahui untuk mengurus perpindahan kredit kontrakan atas permintaan Mufida. Namun, Sakli dan Umam mengaku bingung karena tidak ada seorang pun di rumah seluas 300 meter persegi itu. Sementara itu, kontak melalui ponsel ibunda Darin tak tersambung.

Darin Mumtazah adalah seorang pelajar SMK di Jakarta Timur yang pernah dipanggil KPK sebagai saksi kasus dugaan pencucian uang Luthfi. Ia diduga punya hubungan dengan Luthfi.

Sesuai catatan Kompas.com, Darin Mumtazah kali pertama dipanggil KPK pada 12 April 2013. Saat itu, Darin dipanggil sebagai saksi bersama dua istri Luthfi, Sutiana Astika dan Lusi Tiarani Agustine, karena dianggap tahu aliran aset Luthfi. Karena tak hadir, KPK menjadwalkan kembali pemanggilan Darin pada 17 Mei 2013.

Namun, Darin Mumtazah kembali tidak memenuhi panggilan pemeriksaan KPK. Hingga saat ini belum diketahui persis sejauh mana hubungan Darin dengan Luthfi. Saat dikonfirmasi, Juru Bicara KPK Johan Budi mengatakan, status Darin Mumtazah di surat panggilan adalah seorang pelajar SMK. Johan juga mengaku belum mendapat informasi apakah ada aset Luthfi yang diatasnamakan Darin atau aliran dana Luthfi kepada pelajar SMK itu.

Baca juga:
KPK Bisa Panggil Paksa Darin
Ibu Darin Bantah Anaknya Punya Hubungan Khusus dengan Luthfi Hasan

Ditanya soal Darin, Luthfi Hanya Melirik
Terkait Kasus Luthfi Hasan, Siswi SMK Ini Belum Penuhi Panggilan KPK

Ikuti berita terkait dalam topik:
Skandal Suap Impor Daging Sapi

 

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Baca tentang
    Video rekomendasi
    Video lainnya


    Terkini Lainnya

    Temui Mensesneg Pratikno, Menpan-RB Anas Bahas Progres Skenario Pemindahan ASN ke IKN

    Temui Mensesneg Pratikno, Menpan-RB Anas Bahas Progres Skenario Pemindahan ASN ke IKN

    Nasional
    Jokowi Teken Perpres, Wajibkan Pemda Bentuk Unit Perlindungan Perempuan dan Anak

    Jokowi Teken Perpres, Wajibkan Pemda Bentuk Unit Perlindungan Perempuan dan Anak

    Nasional
    Politikus PPP Sebut Ada Kemungkinan Parpolnya Gabung Koalisi Prabowo-Gibran

    Politikus PPP Sebut Ada Kemungkinan Parpolnya Gabung Koalisi Prabowo-Gibran

    Nasional
    Ini Status Perkawinan Prabowo dan Titiek Soeharto

    Ini Status Perkawinan Prabowo dan Titiek Soeharto

    Nasional
    Bersikukuh Rampas Aset Rafael Alun, Jaksa KPK Ajukan Kasasi ke Mahkamah Agung

    Bersikukuh Rampas Aset Rafael Alun, Jaksa KPK Ajukan Kasasi ke Mahkamah Agung

    Nasional
    Pengamat Sebut Kemungkinan Prabowo Gandeng PDI-P Masih Terbuka, Ganjalannya Hanya Jokowi

    Pengamat Sebut Kemungkinan Prabowo Gandeng PDI-P Masih Terbuka, Ganjalannya Hanya Jokowi

    Nasional
    Obituari Tumbu Saraswati, Politikus Senior PDI-P Sekaligus Pendiri TPDI

    Obituari Tumbu Saraswati, Politikus Senior PDI-P Sekaligus Pendiri TPDI

    Nasional
    Wakil Ketua KPK Bantah Serang Balik Dewas dengan Laporkan Albertina Ho

    Wakil Ketua KPK Bantah Serang Balik Dewas dengan Laporkan Albertina Ho

    Nasional
    Nurul Ghufron Gugat Dewas KPK ke PTUN Jakarta

    Nurul Ghufron Gugat Dewas KPK ke PTUN Jakarta

    Nasional
    JK Puji Prabowo Mau Rangkul Banyak Pihak, tapi Ingatkan Harus Ada Oposisi

    JK Puji Prabowo Mau Rangkul Banyak Pihak, tapi Ingatkan Harus Ada Oposisi

    Nasional
    Mantan Anak Buah SYL Mengaku Dipecat Lantaran Tolak Bayar Kartu Kredit Pakai Dana Kementan

    Mantan Anak Buah SYL Mengaku Dipecat Lantaran Tolak Bayar Kartu Kredit Pakai Dana Kementan

    Nasional
    Beri Selamat ke Prabowo-Gibran, JK: Kita Terima Kenyataan yang Ada

    Beri Selamat ke Prabowo-Gibran, JK: Kita Terima Kenyataan yang Ada

    Nasional
    DPR Bakal Kaji Ulang Desain Pemilu Serentak karena Dianggap Tak Efisien

    DPR Bakal Kaji Ulang Desain Pemilu Serentak karena Dianggap Tak Efisien

    Nasional
    Komisi II Sebut 'Presidential Threshold' Jadi Target Rencana Revisi UU Pemilu

    Komisi II Sebut "Presidential Threshold" Jadi Target Rencana Revisi UU Pemilu

    Nasional
    Nyanyi 'Pertemuan' di Depan Titiek Soeharto, Prabowo: Sudah Presiden Terpilih, Harus Tepuk Tangan walau Suara Jelek

    Nyanyi "Pertemuan" di Depan Titiek Soeharto, Prabowo: Sudah Presiden Terpilih, Harus Tepuk Tangan walau Suara Jelek

    Nasional
    Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
    Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
    Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
    komentar di artikel lainnya
    Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
    Close Ads
    Bagikan artikel ini melalui
    Oke
    Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com