Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Mahfud Belum Tentu Ikut Konvensi Demokrat

Kompas.com - 20/05/2013, 02:16 WIB

SEMARANG, KOMPAS - Mantan Ketua Mahkamah Konstitusi Mahfud MD menyatakan belum tentu akan mengikuti konvensi calon presiden yang dirancang Partai Demokrat. ”Belum tentu saya ikut konvensi Demokrat karena aturan konvensinya belum ada,” kata Mahfud di Universitas Diponegoro, Semarang, Jawa Tengah, Sabtu (18/5).

Mahfud mengatakan belum mengetahui hak dan kewajiban peserta konvensi calon presiden (capres) yang sedang dirancang Demokrat. Selain itu, ia juga belum mengetahui apa saja hak dan kewajiban pimpinan partai dan seluruh strukturnya dalam konvensi itu nantinya. ”Saya bukan tidak ikut, tetapi saya belum tahu hak dan kewajiban,” ujarnya.

Ia mengaku tidak khawatir jika konvensi itu menjadi bagian dari strategi Demokrat untuk meningkatkan elektabilitas. Menurut dia, wajar jika partai politik menempuh berbagai strategi untuk meningkatkan elektabilitas menjelang pemilu. ”Saya tidak keberatan dengan itu karena itu wajar saja. Semua parpol ingin menaikkan elektabilitasnya dengan caranya,” ujarnya.

Mahfud menegaskan siap jadi capres pada pemilihan presiden tahun 2014, tetapi tidak akan mengambil langkah khusus untuk memuluskan jalannya menjadi capres. ”Saya tidak punya uang. Jadi, saya mengalir saja. Biar rakyat menentukan pilihannya di bawah bimbingan Tuhan,” katanya.

Mahfud mengaku sejauh ini telah membuka komunikasi politik dengan hampir semua parpol. Akan tetapi, komunikasi politik itu belum menghasilkan keputusan final. Ini karena penetapan nama capres masih akan menunggu hasil pemilu legislatif, April 2014.

Menurut Mahfud, ia siap maju sebagai capres karena mempunyai niat baik memperbaiki Indonesia dan untuk memberi pilihan bagi rakyat.

Ingatkan Soeharto

Sementara itu, Ketua Umum Partai Golkar Aburizal Bakrie yang sudah mendeklarasikan diri maju sebagai capres dari Golkar menyatakan, presiden terpilih dari Golkar akan bekerja keras supaya rakyat makin sejahtera. Untuk jaminan akan hal ini, Aburizal menyebut Presiden Soeharto yang didukung Golkar sebagai contoh untuk diingat. Menurut dia, rakyat memilih karena cinta. Tanpa cinta, siapa pun yang maju dalam pemilihan presiden tentu tidak akan bisa menang.

”Seperti bapak-bapak nelayan dan petani di kawasan Rawapening ini, tentu juga cinta presiden yang mau mendengarkan aspirasi mereka,” ujar Aburizal dalam dialog politik dengan nelayan dan petani di kawasan Rawapening, Ambarawa, Kabupaten Semarang, Jawa Tengah.

Kunjungan Aburizal ke Jawa Tengah didampingi Menteri Kelautan dan Perikanan Sharif Cicip Sutardjo, Wakil Ketua Komisi IV DPR Firman Subagyo, Ketua DPD Partai Golkar Jawa Tengah Wisnu Suhardono, Bupati Semarang Mundjirin, serta anggota DPRD Jawa Tengah, Sasmito.

Sebagai wujud kepedulian terhadap petani dan nelayan di kawasan Rawapening, Aburizal membantu penebaran benih ikan. Kelompok tani di Rawapening juga mendapat bantuan pohon, seperti pohon petai, durian, ketapang, mangga, sengon, dan mahoni, untuk penghijauan di tepi Rawapening.

Saat kunjungan ini, kampanye pemilihan gubernur Jawa Tengah sedang digelar. (WHO/RWN)

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com