JAKARTA, KOMPAS.com — Ada yang menarik dari persidangan kasus dugaan suap kuota impor daging sapi yang berlangsung di Pengadilan Tindak Pidana Korupsi Jakarta, Jumat (17/5/2013). Tim jaksa penuntut umum Komisi Pemberantasan Korupsi memutar sejumlah rekaman pembicaraan yang diduga sebagai obrolan antara mantan Presiden Partai Keadilan Sejahtera Luthfi Hasan Ishaaq dan orang dekatnya, Ahmad Fathanah.
Selain mengungkapkan soal rencana pemberian fee Rp 40 miliar, sejumlah rekaman menunjukkan keakraban antara Luthfi dan Fathanah. Misalnya saja, salah satu rekaman yang dibuka dengan obrolan seputar istri.
"Istri-istri antum (Luthfi) sudah menunggu semua," ucap Fathanah kepada Luthfi sambil terkekeh.
Luthfi pun membalas ucapan Fathanah itu dengan tertawa, lalu berkata, "Yang mana saja?"
"Ada semuanya," ucap Fathanah.
Setelah itu, Luthfi bertanya lagi, "Yang pustun, pustun apa jawa sarkia?"
"Pustun," jawab Fathanah kemudian terdengar tawa dari kedua suara ini.
Belum diketahui apa maksud kata "pustun" dan "jawa sarkia" dalam rekaman percakapan tersebut. Jika ditelusuri, kata pustun atau pasthun bisa berarti sebutan untuk orang-orang Pakistan, Afganistan, atau yang berasal dari etnis di Timur Tengah.
Sementara istilah "jawa sarkia" bisa dipandang sebagai dua kata yang disatukan. Jawa merujuk pada suku Jawa, sedangkan sarkia dalam bahasa Arab berarti Sarkiyah, yang artinya timur. Jika digabungkan, "jawa sarkiah" bisa berarti Jawa Timur.
Lantas, benarkah Luthfi memiliki istri dari ras Pakistan dan suku Jawa Timur? Hanya Luthfi dan Fathanah yang bisa menjawab.
Baca juga:
Debat Daging di Kamar Luthfi
Hidayat, Tifatul, Luthfi, dan Fathanah Sepesawat dengan Dirut Indoguna
Transkrip Pembicaraan Luthfi dan Fathanah soal 'Fee' Rp 40 Miliar
Fathanah Mengaku Calo Proyek, Sebagian Keuntungan Mengalir ke PKS
Ada Rekaman Fathanah-Luthfi soal 40 Ribu Dollar AS
Maharany Mengaku Diajak Berhubungan Intim oleh Fathanah
Ikuti berita terkait dalam topik:
Skandal Suap Impor Daging Sapi