Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Luthfi Juga Diminta Hubungkan ke Mensos dan Menkominfo

Kompas.com - 17/05/2013, 22:07 WIB
Icha Rastika

Penulis

JAKARTA, KOMPAS.com — Mantan Presiden Partai Keadilan Sejahtera Luthfi Hasan Ishaaq menganggap orang dekatnya, Ahmad Fathanah, sebagai seorang calo atau makelar proyek.

Luthfi mengaku pernah diminta Fathanah untuk menghubungkan sahabatnya itu dengan sejumlah kementerian yang dipimpin kader PKS.

"Saya hanya menyimpulkan demikian. Dia punya perusahaan sendiri yang saya tidak tahu spesialisasinya apa, tapi dia itu selalu bicara seputar bisnis," kata Luthfi saat bersaksi dalam persidangan kasus kuota impor daging sapi di Pengadilan Tindak Pidana Korupsi Jakarta, Jumat (17/5/2013).

Luthfi yang bersaksi untuk terdakwa Arya Abdi Effendi dan Juard Effendi ini pun mengaku pernah dimintai bantuan untuk menghubungkan Fathanah dengan kementerian-kementerian lain selain Kementerian Pertanian. "Pernah, ke Mensos," ucap Luthfi menyebutkan salah satu kementerian tersebut.

Namun, dia mengaku tidak ingat proyek apa yang diusahakan Fathanah di Kementerian Sosial. Luthfi mengaku tidak memenuhi permintaan Fathanah tersebut.

Selain Kemensos, Luthfi menyebut Kementerian Komunikasi dan Informatika. "Soal internet," tambah Luthfi menjawab pertanyaan anggota majelis hakim Hendra Yosfin.

Bukan hanya itu, Luthfi yang ketika itu menjadi anggota Komisi I Dewan Perwakilan Rakyat itu mengaku dimintai tolong untuk menghubungkan Fathanah dengan Komisi I DPR terkait urusan anggaran. Selain Komisi I, ada komisi lainnya yang tidak begitu diingat Luthi.

"Tidak ingat, tapi ada beberapa komisi yang dia (Fathanah) sebut," ungkap Luthfi.

Dia juga menegaskan, tidak pernah mengubris setiap permintaan Fathanah.

Sebelumnya, Fathanah yang juga bersaksi dalam persidangan kasus itu mengakui dirinya sebagai seorang calo. Dari usahanya menjadi calo atau makelar, Fathanah mengaku dapat keuntungan sekitar Rp 1 miliar hingga Rp 3 miliar.

Menurut Fathanah, dari sejumlah keuntungan yang didapatnya itu, ada yang dia sumbangkan ke PKS. Kendati demikian, Fathanah mengaku bukan seorang kader PKS. Demikian juga dengan Luthfi yang mengatakan orang dekatnya itu bukan kader PKS.

"Keuntungannya saya sumbangkan untuk keperluan apa yang datang ke saya waktu itu. Kadang saya sumbangkan ke Partai Keadilan Sejahtera," kata Fathanah.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Baca tentang
    Video rekomendasi
    Video lainnya


    Terkini Lainnya

    Menteri ESDM Jelaskan Dampak Konflik Iran-Israel ke Harga BBM, Bisa Naik Luar Biasa

    Menteri ESDM Jelaskan Dampak Konflik Iran-Israel ke Harga BBM, Bisa Naik Luar Biasa

    Nasional
    Jawab PAN, Mardiono Bilang PPP Sudah Akui Kemenangan Prabowo-Gibran

    Jawab PAN, Mardiono Bilang PPP Sudah Akui Kemenangan Prabowo-Gibran

    Nasional
    Kubu Anies-Muhaimin: Ada Fakta Tak Terbantahkan Terjadi Nepotisme Gunakan Lembaga Kepresidenan

    Kubu Anies-Muhaimin: Ada Fakta Tak Terbantahkan Terjadi Nepotisme Gunakan Lembaga Kepresidenan

    Nasional
    Tim Hukum Anies-Muhaimin Sampaikan 7 Fakta Kecurangan Pilpres di Dalam Dokumen Kesimpulan

    Tim Hukum Anies-Muhaimin Sampaikan 7 Fakta Kecurangan Pilpres di Dalam Dokumen Kesimpulan

    Nasional
    Pasca-serangan Iran ke Israel, Kemenlu Terus Pantau WNI di Timur Tengah

    Pasca-serangan Iran ke Israel, Kemenlu Terus Pantau WNI di Timur Tengah

    Nasional
    Temui Megawati, Ganjar Mengaku Sempat Ditanya karena Tak Hadiri 'Open House' di Teuku Umar

    Temui Megawati, Ganjar Mengaku Sempat Ditanya karena Tak Hadiri "Open House" di Teuku Umar

    Nasional
    Kubu Prabowo-Gibran Kritik Megawati Ajukan 'Amicus Curiae' ke MK

    Kubu Prabowo-Gibran Kritik Megawati Ajukan "Amicus Curiae" ke MK

    Nasional
    Soal Gibran Ingin Bertemu, Ganjar: Pintu Saya Tidak Pernah Tertutup

    Soal Gibran Ingin Bertemu, Ganjar: Pintu Saya Tidak Pernah Tertutup

    Nasional
    Telepon Wamenlu AS Pasca-serangan Iran ke Israel, Menlu Retno: Anda Punya Pengaruh Besar

    Telepon Wamenlu AS Pasca-serangan Iran ke Israel, Menlu Retno: Anda Punya Pengaruh Besar

    Nasional
    Bakal Hadiri Putusan Sengketa Pilpres, Ganjar Berharap MK Tak Buat 'April Mop'

    Bakal Hadiri Putusan Sengketa Pilpres, Ganjar Berharap MK Tak Buat "April Mop"

    Nasional
    Serahkan Kesimpulan ke MK, Kubu Anies-Muhaimin Yakin Permohonan Dikabulkan

    Serahkan Kesimpulan ke MK, Kubu Anies-Muhaimin Yakin Permohonan Dikabulkan

    Nasional
    Soal 'Amicus Curiae' Megawati, Ganjar: Momentum agar MK Tak Buat 'April Mop'

    Soal "Amicus Curiae" Megawati, Ganjar: Momentum agar MK Tak Buat "April Mop"

    Nasional
    Ke Teuku Umar, Ganjar Jelaskan Alasannya Baru Silaturahmi dengan Megawati

    Ke Teuku Umar, Ganjar Jelaskan Alasannya Baru Silaturahmi dengan Megawati

    Nasional
    Ganjar Tak Persoalkan Kehadiran Mardiono di Acara Halalbihalal Golkar

    Ganjar Tak Persoalkan Kehadiran Mardiono di Acara Halalbihalal Golkar

    Nasional
    KPK Akan Ladeni Argumen Eks Karutan yang Singgung Kemenangan Praperadilan Eddy Hiariej

    KPK Akan Ladeni Argumen Eks Karutan yang Singgung Kemenangan Praperadilan Eddy Hiariej

    Nasional
    Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
    Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
    Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
    komentar di artikel lainnya
    Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
    Close Ads
    Bagikan artikel ini melalui
    Oke
    Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com