DENPASAR, KOMPAS.com — Hasil hitung cepat (quick count) Pemilihan Gubernur Bali yang sangat ketat dengan selisih di bawah 1 persen antardua kandidat belum bisa dijadikan acuan untuk menentukan pemenang.
Peneliti Saiful Mujani Research & Consulting (SMRC), Deni Irvani, mengatakan, untuk menentukan pemenang pilgub, minimal selisih di atas 2 persen.
"Lebih dari 2 persen bisa menjadi dasar siapa yang menang dan siapa yang kalah. Jika selisih suara di bawah 1 persen, quick count ini tidak dapat digunakan untuk memprediksi siapa yang menang, siapa yang kalah," ujar Deni saat konferensi pers di Hotel Inna Grand Bali Beach, Rabu (15/5/2013) sore.
Deni kini meminta masyarakat Bali untuk menunggu hasil hitung manual dari KPU yang akan rampung dalam beberapa hari ke depan.
Seperti diberitakan, hasil hitung cepat yang dilakukan dua lembaga survei, SMRC dan Indonesia Research Center (IRC), menunjukkan hasil berbeda dengan selisih yang sangat tipis. Quick count SMRC, PAS unggul dengan memperoleh 50,31 persen suara dan Pastikerta 49,69 persen suara. Sementara quick count oleh IRC, Pastikerta unggul sangat tipis dengan perolehan suara 50,01 persen dan PAS 49,99 persen.
Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.